EP 5. Deja Vu (?)

6 2 0
                                    

"Kakak mau kemana?"
"Aku mau ke mini market depan."
"Ini, pakai payung ku."
"Eh? T-tapi aku mau kerja paruh waktu."
"Gak apa-apa, ada yang jemput aku nanti."
"Oh begitu, baiklah."

Aku menerima pertolongan payung itu. Segera berterima kasih sembari membungkukkan tubuhku dan ia pun membalasnya. Aku pun langsung pergi meninggalkannya menuju mini market seberang untuk kerja paruh waktu.

Hah, akhirnya bisa sampai juga. Aku sangat bersyukur dengan apa yang telah terjadi, akhirnya aku bisa bekerja tanpa telat.

"Halo, Jihoon!" Saut kakak yang juga bekerja di sini jadwal sebelum ku.

"Iya, kak." Aku pun membalasnya.

Aku langsung mengganti bajuku dengan seragam mini market dan mulai bekerja karena sudah jam 5 tepat. Kakak itu pun pergi meninggalkan mini market dan pulang.

Aku menengok ke arah luar yang masih terguyur hujan, ku lihat halte bus di seberang. Terdapat seorang yang masih terdiam di sana. Park Jinyoung, mahasiswa baru yang cukup dikenal banyak orang sekaligus orang yang menawariku payung tadi.

Dia belum dijemput kah? Tanyaku dalam hati sambil masih memerhatikannya. Aku tak dapat melihat nya dengan jelas karena hujan yang masih lebat. Hanya terlihat seseorang duduk di halte bus.

POV : Park Jinyoung

Setelah aku menawari payungku padanya, senior itu pun segera meninggalkanku dan masuk ke dalam mini market itu. Syukurlah. Kataku dalam hati melihatnya dapat sampai ke tujuannya tanpa harus kebasahan.

Eh? Sebentar! Kenapa aku seperti tenang melihatnya? Aku terkejut atas apa yang barusan ku lakukan. Ini seperti bukan aku. Tak biasanya aku menolong orang yang bahkan tidak ku kenal. Kenapa saat aku melihatnya kesulitan aku ingin membantunya? Kenapa saat ia dapat melewati hujan tanpa harus kebasahan membuat ku tenang? Aku mempertanyakan banyak hal dalam pikiranku. Aku bingung. Tak biasanya seperti ini dan hal ini dilakukan seperti di luar perintah otakku. Kenapa saat bertemu dengannya aku merasakan suatu hal yang bahkan tidak dapat dideskripsikan? Apa yang sebenarnya terjadi denganku?

Dan akhirnya aku baru menyadari satu hal. Bagaimana cara aku pulang? Sedangkan payungku malah ku berikan padanya. Ah sial! Aku kenapa, sih? Lalu sekarang gimana? Tiba-tiba aku teringat dengan perkataanku sendiri.

"Gak apa-apa, ada yang jemput aku nanti."

Sial! Kenapa aku mengatakan hal itu? Siapa yang jemput? Aku sendirian di kota ini! Aku sangat menyesali apa yang telah ku perbuat. Di lain sisi, aku juga tidak mengerti apa yang baru saja aku lakukan. Benar-benar seperti bukan diriku.

Sepertinya aku harus mencari taxi. Aku langsung menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari apakah ada taxi yang lewat, tapi baru ku sadari. Sekitar kurang lebih 1 jam aku berada di sini hanya ada beberapa kendaraan pribadi yang lewat dan bahkan bisa dihitung dengan jari. Bus pun tak ada yang lewat. Lalu, apa yang harus ku lakukan?

Akhirnya, ku putuskan untuk menunggu hingga hujan reda. Walaupun entah sampai kapan, tapi tak ada cara lain.

POV : Yoon Jihoon

Aku mengecek barang-barang mini market dan sesekali melihat notifikasi ponsel ku. Hari ini, selama jadwal ku bekerja baru ada 1 pelanggan yang datang sedangkan ini sudah sekitar 3 jam aku berjaga. Karena sepi, aku jadi dapat sambil mengerjakan tugas kuliah. Karena hujan, jadi jarang ada yang datang. Kataku sembari menatap ke luar. Hujan di luar sana masih sama lebatnya seperti tadi tanpa berkurang intensitasnya.

Eh? Baru ku sadari satu hal. Park Jinyoung, anak itu masih di sana. Loh? Apa masih belum dijemput? Tapi ini sudah 3 jam berlalu. Aku mengkhawatirkannya sekaligus merasa tidak enak karena payungnya ku bawa. Bagaimana kalau sebenarnya ia membutuhkan payung ini? Tapi untuk apa berbohong seperti itu? Banyak hal muncul di pikiranku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESTINED [JIKOOK AU⚠️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang