EP 1. The Famous Freshman

31 2 0
                                    

Kriiiing...Kriiiing...Kriiiing...

Tepat pukul 7 alarmku berbunyi, langsung kuraih ponsel yang berada di samping kiri tempat tidurku. Terdapat sederet pesan dari Mina Kim, sahabatku.

Sederet pesan singkat dari Mina berhasil membuatku terkejut dan langsung bergegas pergi ke kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sederet pesan singkat dari Mina berhasil membuatku terkejut dan langsung bergegas pergi ke kampus. Setelah mandi, aku langsung keluar kos. Hari ini gak usah beres-beres dulu deh, udah kesiangan batinku khawatir.

Aku keluar dan jalan dengan tergesa-gesa menyusuri setapak jalan untuk sampai ke kampus.

Pukul 07:20, ah sial. Terlambat gak ya? Aku terus memerhatikan jam tanganku sembari berharap waktu tidak berjalan begitu cepat. Kenapa aku bisa gak tau sih kalau jadwal sir Edward lebih cepat 30 menit dari biasanya?! Kalimat yang selalu kukatakan berulang sepanjang jalan.

Hari pertama kuliah tahun ke-3ku terlihat tak berjalan lancar. Ada yang mengalir tapi bukan air sungai? Yup, keringat. Baru awal hari saja sudah terlihat kacau, semoga waktu-waktu selanjutnya bisa berjalan lebih baik aku berharap pada dunia.

Drrrtttt...Drrrtttt...Drrrtttt...

Telepon masuk. Segera ku angkat.

"Hei! Sampai mana? Sudah jam 7:23"
"Iya, iya. Ini aku sudah di gerbang. Sebentar lagi sampai"
"Jangan terlalu lama!"
"Sir Edward sudah di kelas?"
"Belum, tapi cepatlah datang!"

Saat ingin menaiki lift untuk sampai ke lantai 4, ternyata lift tidak bisa digunakan.

"Hei! Lift mati?"
"Iya, sudah lapor. Baru mau diperbaiki siang nanti."
"Terus aku lewat mana?"
"Tangga, hehe."

Mau tidak mau aku harus menaiki tangga untuk sampai ke lantai 4. Ntahlah apa ini akan cukup waktu atau tidak. Astaga, sepertinya hari ini akan sangat kacau. Telah banyak hal terjadi dengan tidak baik.

Pukul 07:35,

Aku sampai di lantai 4 dengan tubuh sudah dipenuhi keringat. Aku beberapa kali mengecek apa tubuhku bau atau tidak.

"Jihoon-ah!"

Suara melengking memanggil dari kejauhan, Mina berlari menghampiriku.

"Loh? Kok keluar kelas? Sir Edward belum dateng?" Tanyaku.
"Sebenernya ketua kelas udah ngasih tau kalo sir Edward berhalangan hadir hari ini." Balas Mina sambil tertawa meledek.
"Jadi, sebenernya kamu udah tau dari tadi?"
"Iya dong, hehe"

Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Kesal, yup satu kata yang bisa menggambarkan perasaanku saat ini. Apa boleh buat? Mina masih tertawa meledek melihatku menahan amarah.

"Udah, udah. Yuk, ke kelas! Udah dikasih tugas tuh." Sambung Mina sambil mendorong bahuku.

"Kasian yang keringetan banget, haha" kata Mina sambil menyodori selembar tisu padaku. Aku menerimanya dan segera mengelap wajahku yang banjir keringat. Kami berdua pun berjalan ke kelas.

Setelah sekitar 2 jam kami mengerjakan tugas yang diberikan oleh sir Edward, kini jam matkulnya telah selesai. " Yang sudah selesai langsung kirim ke email sir Edward dan yang belum cepat selesaikan! Hari ini harus sudah terkumpul semua sebelum jam 3!" Perintah ketua kelas.

"Jihoon-ah! Maba tahun ini ada yang kamu kenal gak?" Tanya Mina sambil mendekat.
"Gak ada." Jawabku tanpa menoleh ke arahnya.
"Yah, gak heran sih. Ngomong-ngomong ada loh maba yang ganteng banget. Semua orang pada ngomongin dia."
"Hah? Kayak bukan kamu banget ngomongin maba ganteng." Balasku sambil tertawa.
"Haha, iya juga ya. Tadi anak kelasan pada ngomongin dia, aku penasaran dan yah, emang lumayan sih."
"Yang mana?"
"Sini." Mina langsung menarik lenganku dan membawaku ke depan perpustakaan lantai 4 yang di mana tepat berada di atas lapangan sehingga terlihatlah seluruh mahasiswa baru yang sedang menjalani masa perkenalan.

"Yang itu." Tunjuk Mina ke salah satu mahasiswa baru.
"Satu jurusan sama kita?" Tanyaku.
"Iya." Jawabnya singkat tanpa menoleh.
"Gimana?"
"Apanya?"
"Orangnya lah! Menurut kamu orangnya gimana?"
"Ya, gak tau! Kok ini jadi kayak seolah-olah aku lagi nyari pacar sih?!"
Mina tertawa mendengar jawabanku.

Jujur, saat aku melihat wajahnya terasa tidak asing bagiku. Aura yang dipancarkannya mirip seperti orang lama yang ku kenal. Tapi untuk saat ini aku tidak boleh terlalu berharap, ia jauh di sana bukan di sini.

"Siapa namanya?" Tanyaku hanya berbasa-basi.
"Hmm, tadi siapa ya? Jin...Jinyoung? Ah! Park Jinyoung!"
"Hah?!"

-To be Continue-

*SPOILER NEXT EPISODE!*

Duk!!

Bahuku menabrak seseorang. Buku yang dibawanya terjatuh ke lantai.

"Oh, maaf. Saya tidak sengaja." Aku membungkukkan badanku.
"Ah, saya yang seharusnya lebih berhati-hati." Sahutnya membungkukkan badannya dan langsung mengambil tumpukan buku yang jatuh.

Park Jinyoung. Memanggil namanya tanpa suara. Membalikkan badanku dan kembali menatapnya.

DESTINED [JIKOOK AU⚠️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang