Kejutan kecil

22 4 0
                                    

Aji, lelaki itu baru saja pulang dari kantor setelah beberapa pekerjaan yang melelahkan dan padat untuk hari ini. Lelaki itu memasuki rumah yang terlihat sepi, biasanya sang ibu akan menyambutnya saat pulang.

"Assalamualaikum..." Aji perlahan masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju ruang makan.

Terlihat makanan yang berjejer rapi di atas meja dengan lilin lilin yang menghiasi di atas meja, dahi Aji sedikit berkerut melihat itu semua.

"Mama" panggil lelaki itu sembari matanya mengedar ke sekeliling ruangan.

"Senja" Panggil Aji menyebut nama adik perempuannya, tapi sama sekali tidak ada jawaban.

Hingga saat lelaki itu hendak melangkah, ia mendengar dengan samar suara berisik dari balik dinding pembatas antara dapur dan ruang makan, Aji memperhatikan dengan seksama.

"Kejutan!!" Satu pelukkan tiba tiba mengagetkan Aji. Seorang gadis memeluknya dari belakang, sedangkan sang ibu keluar dari dinding pembatas yang sedari tadi lelaki itu tatap.

"Selamat ulang tahun nak" ucap sang mama dengan kue ulang tahun yang berada di tangannya, wanita parubaya itu berjalan mendekati kedua anaknya.

Aji tersenyum tipis dan mengusap kepala adiknya yang terbalut kerudung, membalas pelukan gadis itu tak kalah erat.

"Selamat ulang tahun ya kak, ayo tiup lilinnya" ucap gadis itu yang melepaskan pelukkannya dan menyuruh kakak lelakinya untuk meniup lilin.

Aji tertawa kecil dan memajukan wajahnya untuk meniup lilin yang tertancap di atas kue ulang tahun itu.

Senja bertepuk tangan riuh dan langsung menyambar kue ulang tahun yang ada ditangan Aji ia berjalan menuju meja makan.

"Ayo kita potong kue nya!" Ucapnya antusias.

Aji memeluk mamanya sekilas dan mengucapkan terima kasih, kemudian keduanya berjalan menyusul Senja yang sudah berdiri di sisi meja makan dengan pisau di tangannya siap memotong kue sang kakak.

"Senja, biar kan kakak mu yang potong" peringat sang ibu menggeleng pada putrinya.

Senja terkekeh dan menepuk jidatnya.

"Gapapa, potonglah untuk kakak" ucap Aji mengangguk.

Senja tersenyum senang dan memotong satu bentuk segitiga yang ia letakkan di piring kecil. Gadis itu memberikan piring kecil itu pada mamanya.

"Selamat ulang tahun ya nak, doa terbaik selalu mama panjatkan untuk kamu, terima kasih untuk semua kerja keras mu untuk keluarga, sehat selalu yaa anak mama" ucap wanita itu yang menyuapkan satu sendok kue kepada anak lelakinya.

Aji tersenyum senang sembari menyalim tangan sang mama.
"Terima kasih ma" ucap Aji, yang dibalas anggukan oleh mamanya.

Sekarang Senja tampak antusias menerima piring kecil dari mamanya, gadis itu menyendok besar kuenya.

"Selamat ulang tahun ya kakak ku tersayang, makasih udah jadi kakak terbaik dalam hidup Senja" ucap gadis itu dengan tulus.

Kemudian ia menyuap satu sendok ke arah Aji yang diterima lelaki itu dengan mulut yang lebar.

"Astaga Senja, kakak mu sampai susah mengunyah seperti itu" ucap sang mama yang menggeleng melihat tingkah anak gadisnya.

Sedangkan sang pelaku tampak tertawa lepas dan mengusap usap lengan kakaknya.

"Yaudah ayo kita makan, mama udah masak banyak makanan kesukaan kakak mu" ucap sang ibu.

Senja dan Aji langsung duduk di kursinya masing masing, mereka bertiga mulai makan dengan damai tanpa percakapan hingga selesai.

Senja Untuk RianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang