CEO & I ✅

Chapter 18

Ceo And I

This fic belongs to and written by

ApinkLu

REMAKE by

Me

.

Happy Reading

******

 
"Karena kau yang memulainya, Rose."

"Kau ingin...meng...!!"

"Aku belum selesai bicara!!..." potong Sinb cepat, Napasnya sudah tidak stabil. "Dan jika tujuan mu tidak tercapai.., maka.." bening mata rusa itu berubah dingin.

Rose tidak tahu apa ini awal dari kekalahannya kembali.. tapi Sorot mata Sinb sangat serius.

"Maka, janjiku padamu..., SELESAL"

Tanpa menunggu reaksi Rose, Sinb segera pergi dari sana, meninggalkan Rose dalam kekalutannya.

Tangan Rose gemetar menggenggam gelas minumannya, kegelisahan mulai memakan ketenangannya, sehingga dia tidak bisa lagi mengkondisikan dirinya.

Itu bukan sekedar ancaman, Sinb sedang menantangnya.

   

______

Emosi Sinb masih terasa, dia masih sulit mempercayainya, anak semanis Rose, orang yang sudah dianggapnya sebagai saudaranya berubah menjadi musuhnya. Sinb tidak menyangka akan membenci orang yang disayangi.

Sebelum masuk ke mobilnya, Sinb mendapatkan panggilan dari Wonwoo.

"Halo..."

(...)

Sinb memijat pelipisnya setelah mendapatkan laporan dari pengacaranya. "Aku akan segera mengatur pertemuan dengannya, ..."

(...)

"Aku akan menanganinya..., terimakasih, oppa..."

Sebelum masuk ke mobilnya, Sinb menghembus napasnya dalam dalam. Taehyung, hampir merusak kerja-samanya dengan Jackson. Perbuatan Taehyung benar benar diluar batas.

Tidak bisa dimaafkan.

Suaminya itu sudah bertindak gegabah, tidak bisa berpikir panjang, dan tidak mempertimbangkan, apakah nanti perbuatannya itu akan beresiko besar.

Kadang Sinb tidak paham, kenapa otak cerdas Taehyung selalu berpedoman pada emosinya.

Beruntung, Jackson tidak melapor kejahatan suaminya ke polisi.

Sinb mencari kontak Jackson diponselnya, dan Sebelum menghubunginya, Sinb menghembus napas tegang. Semoga Pria ini masih bersedia bertemu dengannya.

"Tuan Jackson.."

...

...

Jackson membungkuk rendah tubuhnya begitu berhadapan dengan Sinb. Dan hal ini membuat Sinb terkejut, "Tuan, apa yang anda lakukan?" Sinb langsung berdiri dari tempat duduknya, menegur dengan mimik wajahnya sungkannya.

Mereka bertemu di kafe.

"Aku benar benar lancang pada anda..." ujarnya merasa bersalah. Sinb merasa tidak enak..