Wrong Love Story [On Going]

19 || Sweet

Maaf jika ada kata-kata kasar atau adegan yang kurang berkenan.

Biasakan follow dan vote sebelum membaca!

Done?

Happy reading 🖤!!!

.
.
.
.
.

    "Oce!" Zoya mengegah mendekat, menarik lengan gadis itu yang tengah berdiri seorang diri di depan mading koridor perpustakaan─entah apa yang dilihatnya sampai mematung tak bergerak di sana. "Ayo bantu aku bersihin lab. IPA!"

    Oce, gadis tadi menoleh. Menentangnya tanpa kata dan menghentikan langkah. Zoya keheranan, hendak mengulang ucapannya. Namun itu sebelum netranya mendapati Hara keluar dari perpus, membawa satu buku biologi dan berhenti di sanding sahabatnya.

    "O-oh... lagi sama Hara."

    "Maaf," ujar Oce cepat, sedikit tidak enak terlebih saat mendapati raut Zoya yang tentunya kecewa.

    "Iyaa. Yaudah aku ke sana dulu. See you." Zoya tersimpul sembari melambaikan tangan singkat, yang gegas ikut Oce lakukan.

    Melihat Zoya benar-benar berlalu, Oce merengut. Melirik pada Hara yang ikut meliriknya.

    "Aku jahat, ya?"

    "Gak. Zoya bukan anak kecil." Oce mengulum bibirnya, menggeleng-geleng samar. Berusaha berpikir positif. "Udah, ayo." Selepas menyengguk, Oce mengekori Hara yang telah berlalu dari sana.

─✘─

    "Butuh ditemenin?"

    Zoya terperanjat, segeranya ia pegang dada─seakan jantungnya lepas melompat dari tempatnya. Kedatangan Gala yang amat mendadak ini benar-benar tanpa suara, seolah makhluk halus saja. Meski begitu, Zoya tergelak kecil. Sama halnya dengan Gala yang beralih terduduk atas salah satu bangku yang tak jauh darinya.

    "Makasih, dan ya─aku butuh."

    Gala kembali tergelak dan membenarkan posisi duduknya, mendaratkan keseluruhan pantatnya pada kursi empat kaki itu─terduduk kaku. Senyuman tersungging cantik di bibir Zoya, meski tawa Gala tak selepas itu.

    Wanodya berbulan kelahiran Juli itu kembali melanjutkan kegiatannya, mengemasi beaker glass, pengaduk kaca, corong gelas, juga berbagai alat chemistry lain untuk dicucinya.

    "Kamu bersihin sendiri? Gak sama Oce? Siapa yang lempar kamu tugas ini lagi?" Gala mendengus saat ingat bila Zoya ini terlalu lembut untuk mengatakan tidak. Padahal membersihkan alat-alat yang digunakan selepas praktek bukanlah hal yang mudah dan itu melelahkan. "Butuh bantuan?" tanyanya lagi.