09. Mau Apa?

66 2 0
                                    

Hallo semuanyaaaa

Apa kabar??

GIMANA DENGAN HARI INI? BAIKKK?

JANGAN LUPA VOTE, KOMENT DAN FOLLOW YAAAA!

MAKASIH BUAT YANG SELALU UDAH SUPORT!!

FOLLOW IG :@ANE.SULISTIA
IG : @WATTPADANEE_

SELAMAT MEMBACA:*

***

"Bertatap mata denganmu bukan hal yang mudah untuk aku lakukan. Jujur, aku merasa tidak percaya diri dengan tatapan yang dia berikan." _Athaya.

***

0Seorang gadis sedang tertunduk malu di depan laki-laki dengan memakai hadir hitam. Dia tidak berani mendongakkan kepalanya karena merasa malu. Tubuhnya saat ini tremor dan jantungnya berdegup kencang dua kali lipat dari biasanya.

"Lo sering di bully gitu sama Sheril?"

Athaya menggelengkan kepala kemudian tak lama mengangguk dengan cepat.

"Jadi yang bener mana? Lo sering di bully apa nggak?" tanya Danial.

Athaya mengangguk dengan pelan.

"Lo itu pendiem apa emang cupu?"

Athaya seketika mendongakkan kepalanya, menatap Danial tidak percaya. "Maksud kamu apa?"

Danial menghela nafas dengan pelan. "Kalo nggak dengan keduanya, kenapa lo diem aja di bully sama Sheril?"

Athaya tersenyum tipis. "Percuma aku lawan, semua orang pasti bakalan mihak Sheril."

"Ini bukan tentang seberapa orang mihak lo atau Sheril, tapi ini tentang harga diri," tegas Danial. "Kalo lo terus ditindas dan gak balas perbuatan dia, lo semakin dikucilkan," sambungnya.

"Aku gak pernah mau denger pendapat orang lain tentang aku," timpal Athaya. Membuat Danial menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Terus lo mau seterusnya dibully sama Sheril dan temen-temennya?"

"Kalo itu bisa buat dia bahagia, aku gak papa." Athaya menatap wajah Danial dengan lekat. Kemudian ia mengalihkan pandangannya begitu saja.

Danial tertawa miris saat mendengar penuturan Athaya. "Athaya, lo rela menderita cuma buat Sheril? Apa lo udah gak waras?"

"Kalo aku gak waras, aku gak bakal lakuin hal ini."

Danial semakin dibuat bingung oleh kalimat yang Athaya lontarkan. Mengapa gadis itu terlihat begitu pasrah dengan keadaannya saat ini? Dirundung bukan suatu hal yang diinginkan oleh semua orang, namun mengapa Athaya berbeda? Dia justru merelakan dirinya sendiri untuk menjadi bahan perkucilan orang lain.

Danial terus menatap gadis yang tengah membuka ponselnya, kedua sudut bibirnya seketika melengkung, ternyata Athaya terlihat begitu cantik dan manis. Seketika kedua netranya melihat sebuah gantungan kunci yang terpasang di casing Handphone-nya.

PESAN TANPA NAMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang