12. Merasa Dejavu

36 2 0
                                    

Halloo semuanyaaaaaa

APA KABAR???????

SATU KATA UNTUK CERITA INI DONGGGGG?

JANGAN LUPA UNTUK VOTE, KOMEN DAN SHARE CERITA INI YAAA!

FOLLOW SEBELUM MEMBACA ITU AKAN LEBIH BAIK!!!

FOLLOW IG : @ANESULISTIAA_
IG : @WATTPADANEE_
TT : @CEEOOFHALU

TERIMA KASIH YANG SUDAH FOLLOW!

SELAMAT MEMBACA:*

***

"Dari sekian banyaknya perempuan, kenapa harus aku yang dia ajak untuk bertemu anaknya? Permainan macam apa ini ya Tuhan..."

***

Cahaya Matahari sudah masuk ke celah-celah jendela kamar hingga membangunkan seorang gadis yang sedang bergelut dengan selimutnya. Ia melihat jam yang berada di atas nakas itu, lalu beranjak dari kasurnya ketika melihat jam yang menunjukan pukul 06.00 WIB. Dia bergegas untuk segera membersihkan dirinya karena jika tidak ia akan telat masuk Sekolah.

Memakan waktu cukup lama bagi Athaya untuk mempersiapkan semuanya. Dia dengan cepat menyambar tas sekolah serta Handphone-nya. Setelah itu ia berlari menuruni undakan anak tangga untuk pamit kepada Fira.

Jujur saja, ini kali pertamanya Athaya bangun terlambat. Andai saja ia tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi kemarin, mungkin tidurnya akan lebih awal dan tidak akan telat seperti ini. Entah kenapa semalam kedua matanya masih terjaga hingga pukul 02.00 WIB. Dan itu membuatnya menyesali semua di akhir.

"Pagi Nek," Athaya mengecup kening Fira lalu menyambar satu roti isi yang sudah tersedia di atas meja.

"Sarapan dulu, Tha!"

Athaya menggelengkan kepalanya dan meminum segelas susu yang sudah disiapkan. "Aku udah telat Nek kalo abisin semuanya di sini, aku berangkat ya! Assalamu'alaikum," ujar Athaya dengan mulut yang sedang mengunyah roti isi.

"Bi, Mang Jeje udah di depan?" tanya Fira seraya menatap wanita paruh baya.

"Udah Nek," jawabnya. Membuat Fira mengangguk kecil.

"Anak itu," Gumam Fira masih menatap punggung Athaya yang sebentar lagi menghilang di ambang pintu.

"Kenapa atuh Nek, tumben sekali Neng Athaya telat."

"Gak tau Bi, mungkin sibuk belajar semalama," jawab Fira melanjutkan sarapannya.

Sementara di halaman rumah, Athaya bergegas masuk ke dalam mobil dan meminta sang supir untuk melakukan mobilnya. Melihat benda kecil yang terpasang dipergelangan tangannya sudah menunjukan pukul 06.45 WIB. Decakan keras terdengar begitu nyaring, sudah dipastikan tidak ada waktu lagi bagi Athaya untuk datang tepat waktu ke Sekolah.

"Sabar Neng, serahin semuanya ke mang Jeje," celetuk Mang Jeje yang mengetahui bahwa Athaya sedang cemas karena sebentar lagi gerbang akan ditutup.

"Mana keburu Mang, udah jam segini," sahut Athaya dengan nada rendahnya.

"Masa telat lima menit aja gak dibukain pintunya atun Neng, lagian kan Neng—"

PESAN TANPA NAMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang