"Sabar ya doyoung. Kamu jangan terlarut dalam kesedihan, aku disini kok sama kamu." Ucap taeyong memeluk doyoung didekapannya
"Makasih ya taeyong."
.
.
.
"sabar ya doyoung. Kamu jangan sedih, kalau kamu butuh sesuatu call bibi yoona ya."
"tinggal sama paman siwon aja, mau?"
"Iya bener pasti seru kalau youngie dirumah" saut bibi yoona
"Doyoung baik - baik saja paman bibi. Doyoung tinggal sendiri saja" ucap doyoung sambil tersenyum paksa
"Iya paman tau kamu kuat dan mandiri, kalau perlu sesuatu call kami saja ya doyoung."
"Iya terimakasih" balas doyoung masih dengan senyum manisnya
Ia memang terlihat baik - baik saja. Namun, jauh didalam dirinya, tersirat kesedihan yang amat perih. sangat sulit baginya untuk menerima kenyataan bahwa ia akan benar - benar hidup sendirian di dunia yang kejam ini. Tapi, ia masih memiliki taeyong disampingnya. Walaupun ia tak bisa menjamin taeyong akan bersamanya selalu hingga akhir.
.
.
.
"Doyoung!!!" Panggil Taeyong
"Tae, kamu belum balik? Nanti kamu dimarahi sam-" ucap doyoung terputus
"Iya aku tau bunny cerewet." Seka taeyong sambil menutup mulut doyoung dengan jari telunjuknya
"Iya sudah cepat pergi."
"Kamu ngusir? Yaudah aku pergi. Kalau kamu perlu sesuatu call aku ya baby bunny. Tapi kamu beneran ngak pa-pa" tanya taeyong
"Iya taeyongie. Kamu liatkan aku gimana sekarang? Sekarang pergi sebelum aku yang seret keluar"
CUP *Taeyong mengecup pipi doyoung
"Iya doyie. Aku pergi ya, bye bye"
Doyoung yang mendapat perlakuan itu tersipu malu, hingga menimbulkan semburat merah di pipinya. Rasa sedihnya sedikit terobati karena taeyong menghiburnya. Betapa beruntung ia memiliki taeyong disampingnya.
***
3 hari setelah kematian mama kim. Doyoung kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. Ia ke kampus kemudian kerja paruh waktu disebuah cafe. Doyoung juga berfikir untuk mencari kerja paruh waktu lainya, menimbang saat ini ia hanya tinggal sendirian. Tentu saja ia perlu banyak uang. Apalagi wisudanya tinggal menghitung hari.
"Iced ameicano nya satu ya"
"Cream puff nya satu terus matcha cup cake nya satu"
"Noted. Saya siapkan dulu pesanannya" doyoung melayani pelanggan
Selain menerima pesanan doyoung juga bertanggung jawab mengantarkan pesanan. terkadang ia juga bekerja di bagian kasir. Ia memang melakukan part nya secara acak.
Jika semua pesanan selesai, ia menggunakan waktu senggang nya untuk rest sebelum pelanggan lain tiba. Namun, disela - sela restnya seorang lelaki datang menghampirinya.
"Kim doyoung" sapa lelaki itu
"Ehh!! Ten??"
"Iya gue ten lee. Sahabat kamu kinci."