Xiaozhan duduk diantara lima orang lainnya. Dua diantaranya adalah teman kuliahnya yang sudah bekerja di salah satu pameran keseniannya. Kali ini, mereka sedang berdiskusi ringan tentang pembukaan edisi baru mereka.
Yubin mengetuk – ngetuk meja yang terdapat kertas dokumen mereka, " ini terlalu rumit untuk diambil. Bea cukainya terlalu besar. "
Xiaozhan mengangguk, " pembukaan harusnya bisa lebih awal, jika ada ini aku tidak harus repot – repot untuk menarik perhatian. Ini sepadan dengan apa yang akan kita keluarkan. "
Yubin diam sejenak. Ia menyandarkan punggungnya di bangku kerja sambil pandangannya mengarah keluar gedung yang transparan. Mereka sedang berada di lantai 5, tepatnya di atas museum dimana pemiliknya tidak lain tidak bukan temannya sendiri.
" butuh berapa hari untuk sampai ke Cina? " tanya Xiaozhan.
Yubin memiringkan kepalanya, " sekitar satu bulan, dua bulan paling lambat. Jika kau selesaikan semuanya dalam seminggu ini. "
Xiaozhan berdiri sambil mengambil cangkir kopinya yang masih penuh dan berkata dengan senyuman ringan, " maka kau harus kerja dari sekarang. "
Yubin ternganga, " ...kau serius, Xiaozhan? "
Xiaozhan tidak menjawabnya, hanya menepuk pundak temannya tersebut dengan pelan dan keluar dari ruangan tersebut. Ia berjalan menuju lorong yang sedikit lebih panjang menuju ruangan kantor pribadinya, namun salah satu karyawannya menghampirinya.
" xiao laoshi! "
Xiaozhan menoleh ke belakang, mendapati Mian Mian, setengah berlari. " ada apa? "
" kiriman untuk 2 hari yang lalu sudah datang. " Mian Mian memberikan suatu kertas padanya yang langsung di periksa oleh Xiaozhan.
Ia mengangguk, " aku akan memeriksanya sendiri. Sudah di bawah? "
Sekarang gantian Mian Mian yang mengangguk. Keduanya langsung menuju lobi tempat dimana semua karya besar di museum tersebut terpajang dengan indahnya.
Lukisan – lukisan kuno, patung – patung terkenal yang di buat dalam segala bentuk rupa yang mungkin jika orang awam yang tidak mengerti apa itu artistic, akan berpikir tidak masuk akal dengan bentuk dan modelnya.
Sudah ada empat orang yang mengangkat patung tersebut ke tengah meseum, dimana Mian Mian sudah memberitahu kepada mereka tempat patung tersebut akan didirikan. Xiaozhan mengangguk pelan ketika patung tersebut sudah berdiri dengan sempurna namun masih terbalut dengan bubble wrap yang sangat tebal.
" posisinya sudah benar. Terima kasih. " ujar Xiaozhan singkat dan memberikan jabat tangan dengan empat orang tersebut. ketika orang tersebut sudah sedikit menjauh, Xiaozhan berbisik sedikit pada Mian Mian, " tolong kau beri uang tip, ya. "
" baik, Xiao laoshi. " dan Mian Mian pergi meninggalkannya.
Xiaozhan mulai mengamati patung tersebut, walaupun belum terlepas dari bungkusannya, ia mencoba untuk melihat keaslian dari seni itu untuk beberapa kali dan dalam segala sisi. Ia bergerak kearah sebelah kiri sedikit untuk melihat apakah ada kerusakan di bagian patung tersebut, sampai akhirnya ia melihat seseorang yang tidak akan pernah ia sangka bertemu di tempat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARFUME REGRETS
Romancesetiap foto yang aku upload aku persembahin pada ownernya. Tidak ada yang disesali saat Xiaozhan menginjak Bar pertama kali malam itu. Bahkan Wang Yibo yang tidak pernah tergerak hatinya pada siapapun, bisa terpaku dengan pesona Xiaozhan untuk perta...