Part 11

5.1K 147 7
                                    

BISA SKIP JIKA KALIAN GA SUKA BACAAN YANG BERBAU ENA ENA WKWK.

Jangan lupa sebelum baca vote dan follow yaa.



"Hari ini aku gurumu. Let me teach you."

Brandon sangat tahu Camila sudah kehilangan kewarasannya. Tapi kenapa? Niatannya datang ke apartemen wanita itu hanya sekedar penumpang istirahat dan makan malam bersama. Itupun jika Camila mau. Namun, Camila yang dilihatnya saat ini bukan Camila yang ia kenal dingin dan terang-terangan menolaknya.

Pria manapun tidak mungkin menolak jika wanitanya sendiri yang menyuguhkan hidangan pembuka yang membangkitkan serigala lapar didalam dirinya. Terakhir kali ia melakukannya bersama Wendy tapi itu sudah lama sekali. Namun sejak hari dimana ia memutuskan untuk mendapatkan Camila, Brandon sudah berjanji pada dirinya sendiri tidak akan menggoda wanita manapun kecuali wanita yang sedang menari erotis didepannya.

Tubuh Brandon tegang maksimal. Bahkan pusat inti gairannya telah tegang sepenuhnya. Rok span yang biasa dipakai Camila pun sudah dilepas menyisakan dalaman hitam seksi.

Camila memperlihatkan payudaranya yang sudah tidak berbalut bra. Memainkan kedua benda itu layaknya sebuah squisy yang lembut. Menggoda putingnya sendiri sambil menatap Brandon dengan tatapan menggoda. Rasanya Brandon akan segera pingsang melihat suguhan yang sangat diluar prediksi. Bagaimana mungkin Camilanya terlihat sangat menggoda. Ingin rasanya Brandon segera menerjang Camila lalu melahapnya hingga habis.

 Ingin rasanya Brandon segera menerjang Camila lalu melahapnya hingga habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lesson 1 - cium wanitamu lembut." Ucap Camila.

"Kemarilah Brandon." Camila menghampiri Brandon yang terdiam mematung. Menuntunnya berdiri hingga mereka sejajar dalam jarak yang sangat dekat.

"Camila, kurasa ini salah. Tidak seharusnya..."

"No... no... " telunjuk Camila menghentikan ucapannya.

"aku akan mengajarimu cara sex yang benar." Selanjutnya, Camila menarik tengkuknya hingga mereka mudah berciuman. Tubuh mereka menempel layaknya prangko yang ditempel dengan lem super. Camila memeluk leher Brandon posesif. Mau tidak mau Brandon memeluk tubuh kecil Camila yang nyaris tanpa benang.

Tubuhnya hangat dan sangat menggoda. Aroma vanila favorite Brandon menguara disekeliling. Aroma tubuh Camila yang mampu membangkitkan gaihnya.

Tangan Brandon meraba punggung Camila dari atas hingga kebawa. Berakhir pada dalaman yang masih membungkus bokong Camila. Pantat bulat dan berisi Brandon remas dengan gemas. Selama ini ia membayangkan seperti apa rasanya meremas bokong terindah yang pernah ia lihat. Naik keatas kembali merasakan pinggang ramping dan perut rata. Naik lebih keatas lagi, bongkahan payudara bulat dan penuh. Pucuknya sangat tegang saat Brandon menyentuhnya. Camila mengerang nikmat disela-sela ciuman mereka.

"Ahh... Brandon."

"Iya sayang sebut namaku."

Jemari lentik Camila merayap masuk kedalam kaosnya. Menggelitik perutnya. Otot perut Brandon menegang. Seperti sudah terlatih, Camila gampang saja membantu Brandon meloloskan kaos yang ia kenakan. Tatapan Camila nampak sangat lapar.

Camila mendorong tubuh Brandon hingga kembali duduk diatas sofa. Napas mereka memburu menahan napsu yang telah bergejok. Sudah tidak ada waktu lagi untuk berpikir apakah Brandon harus menghentikan semua ini atau tidak.

Tubuh Camila yang ringan sangat cocok diatas pangkuannya. Camila duduk berhadapan dengannya. Tubuh indah Camila memang tidak ada duanya. Oh sial! Brandon harap ini bukanlah mimpi. Setelah terbangun ia akan kembali kekenyataan bahwa Camila mungkin saja akan semakin membencinya setelah ini. Tapi persetan! Camila yang mulai menggodanya kan?

Mereka kembali hanyut dalam ciuman dalam dan panas. Brandon meremas payurada Camila bergantian. Memberikan banyak tanda kepemilikan di sepanjang leher dan payudara Camila. Menggoda puting Camila yang tegang sepenuhnya dengan tarian lidahnya yang lihai.

Camila bahkan tidak sanggup menahan erangannya. Desahannya terdengar sangat seksi dan membuatnya semakin bersemangat. Tubuh Camila bagai candu untuknya sekarang. Biarkan ia perlihatkan skillnya sebagai lelaki yang mampu membuat Camila menjerit nikmat. Pertama kali? Camila pasti sedang bercanda.

"Brandon... ahh."

Brandon bangkit dari sofa dalam keadaan Camila masih dalam gendongan. Mereka berciuman sambil Brandon menggiring langkahnya masuk ke kamar Camila. Meletakkan Camila diatas ranjang dan terus mencumbu wanita itu tanpa henti.

Tapi keadaan berbalik, Camila mendorong Brandon hingga berada dibawa sekarang. Duduk diatas gundukan yang tersiksa dibawa sana karena Brandon masih mengenakan jeansnya.

Camila turun dari ranjang kemudian menyentuh titik paling sensitif Brandon. Menggodanya kemudian membebaskan dari jeans yang Brandon kenakan. Brandon mengerang nikmat saat Camila menyentuhnya. Mata Brandon terpejam menikmati sentuhan bibir Camila di kejantanannya. Basah, hangat dan nikmat bercampur menjadi satu. Nikmat sekali.

Brandon hampir mencapai puncaknya, ia dorong wajah Camila menjauh dari titik sensitifnya. Tidak ingin waktu bermain mereka terbuang sia-sia. Mengembalikan keadaan seperti semula, Brandon meminta Camila berbaring. Menarik satu-satunya dalaman yang tersisa. Camila tampak sangat sempurna dimata Brandon. Tubuh putihnya bersih bagaikan kapas. Ada tato bergambar kupu-kupu di daerah pinggang.

Mereka kembali berciuman. Brandon bersiap-siap memulainya. Semoga saja setelah ini tidak akan ada yang berubah. Tubuh mereka menyatu dalam sekali hentakan. Camila menegang. Mengerang nikmat disela-sela ciuman mereka.

Brandon menggerakkan pinggulnya berirama. Rasa nikmat tiada tara mengelilingi kejantanannya. Ia begitu bahagia dapat bercinta bersama Camila yang begitu ia dambakan. Walaupun, wanita itu tidak sedang tidak berpikir dengan akal sehatnya.

Tubuh mereka basah akibat keringat yang bercucur. Bibir Brandon bengkak akibat ciuman Camila yang brutal. Posisi mereka sekarang bertukar. Camila berada diatas. Memberika pemandangan yang sangat Brandon idam-idamkan. Tubuh mereka kembali menyatu. Desahan Camila memenuhi seantero kamar.

Kaki Camila bergetar, tubuhnya mengetat dibawah sana menandakan pencapaiannya akan segera datang. Brandon memompa makin semangat hingga puncak Camila datang. Wanita itu mengerang nikmat. Tubuhnya bergetar hebat. Camila turun dari dudukannya kemudian berbaring disebelah Brandon dengan napas yang berat. Namun Brandon kembali melanjutkan permainan mereka hingga larut malam.

Hingga mereka mendapatkan beberapa pelepasan. Melepaskan gejolak yang selama ini mereka tahan. Brandon berjanji setelah ini tidak akan membiarkan seorang pun menyentuh Camila walau hanya seujung jari.

...

Camila membuka matanya perlahan. Merasakan tubuhnya hangat  karena rengkuhan seseorang. Dari pelupuk matanya hanya tampak dada bidang yang menjadi sandarannya saat ini. Saat sadar tubuhnya tidak mengenakan sehelai benangpun, perlahan jiwanya sadar sepenuhnya.

Melintas bayangan Brandon yang menciumnya. Desahan-desahan yang keluar dari mulutnya terngiang dikepala. Saat menengok sosok wajah yang menjadi sandarannya, wajah tenang Brandon yang sedang terlelap menyapa. Oh Tuhan!

Aku benar benar sudah gila.

Brandon terbangun saat menyadari Camila memandangi wajahnya dengan perasaan campur aduk. Wajah tampan bak malaikat Brandon mampu melelehkannya. Bibirnya dikecup ringan.

"Morning kiss."

"Aku benar-benar dalam masalah sekarang." Teriak Camila dalam hati.

Camila bangkit dari  ranjang kemudian masuk mengunci dirinya didalam kamar mandi. Mengutuk dirinya sendiri berkali-kali. Tunggu dulu, Camila berusaha berpikir jernih saat ini.

Tidak mungkin! Tidak mungkin!

Berulang kali berusaha berpikir jernih. Bagaimana mungkin ia bisa berperilaku diluar kendalinya seperti itu. Ini pasti ada penyebabnya. Camila teringat dengan seseorang. Ya!





See you on next chapter

Hehehe tegang ga? Tegang ga? Tegang lah masa enggak. Ehh btw aku nulisnya alurnya agak cepat atau lambat banget?

The Boy Try To Flirt Me [+21]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang