"Bisa nggak?" Tanya Luna kesekian kalinya pada Erin.
"Bentar Lun, ini juga lagi usaha, kenapa pada gak diangkat sih?" jawab Erin yang juga kesal.
"Duh gimana ini, punya hp kalo lagi genting lowbat mulu," keluh Luna.
Tadi Luna dan Erin sehabis ngemall mampir ke rumah Shasha bentar. Eh waktu perjalanan pulang ban mobil Luna kena paku ternyata. Dan sialnya jalanan disini hampir gak ada orang lewat. Hp Luna lowbat, hp Erin gak ada sinyal.
Erin mengedarkan pandangan mengamati keadaan sekitar siapa tahu ada orang baik yang bisa dimintai tolong. Mata Erin menyipit, melihat dijalan ada rombongan kendaraan yang berjajar rapi menuju arahnya. Eh bukankah itu geng Eagle? Tanpa pikir panjang dia pun segera mendekati tengah jalan.
Luna yang melihat Erin ketengah jalan hanya menatapnya binggung, namun bunyi kendaraan beriringan itu menutup kebinggunganya. Luna mendesah pelan, untuk sekian kali ia berurusan lagi dengan anak Eagle.
Luna melangkahkan kakinya pada Erin dan segerombolan motor yang sudah berhenti itu.
"Nah Lun, akhirnya lo dateng. Jadi ini mobil lo tinggal disini aja, kita pulangnya diantarin sama anak Eagle," jelas Erin pada Luna yang baru datang.
"Yaudah lo mau bareng gue aja gak Lun?" Tanya Rive, dia anggota Eagle tapi juga anggota osis jadi tidak heran jika dia kenal Luna.
"Nah bareng Rive aja Lun, gue mau bareng Bayu soalnya," cengir gadis itu berbisik dengan Luna.
Luna berdecak pelan, memandang sinis Erin. Baru akan menjawab, suara berat dan rendah memotong ucapannya, "Bareng gue." Ucap suara itu. Sontak hal itu membuat anak-anak Eagle bersorak.
Luna mematung, 'dia lagi' batin Luna. "Gue mau bareng Revi aja." Tolak Luna yang memang sudah tidak mau berurusan dengan Renal.
Revi yang mendengar itu mematung, mendongakkan wajahnya ia melihat Renal yang menatapnya tajam, sial!!
"Lun, mendingan bareng Renal aja, gg-ue takut bensin gue gak cukup kalo sambil anter lo." Alasan apa itu Revi, sangat memalukan. Anak-anak Eagle yang mendengar itu tertawa kencang.
Renal yang mendengar itu tersenyum, senyum iblis. Luna yang melihatnya pun sangat kesal.
"Bareng atau tinggal?" Tanya Renal datar dan singkat.
Tanpa menjawab Luna menaiki motor Renal dengan muka ditekuk dan bibir cemberut. Dia kesal, "Cepetan!" Seru Luna pada Renal.
Renal yang melihat dari kaca spion tersenyum tipis, sangat tipis hingga pemiliknya pun tak sadar. Ia menarik gas motornya meninggalkan kan area itu.
Anak Eagle melaju dengan formasi Renal ditengah diapit motor Megan dan Edo disusul Bayu dibelakangnya diapit anak Eagle lainya, hingga belakang. Luna merasa jadi ratu Eagle. Dilindungi dari beberapa sisi. Luna mengetok palanya pelan, "Hush mikirin apasih!" kata Luna pelan.
~Aruna~
Pagi yang cerah. Hari ini Luna berencana pergi ke rumah sepupunya. Dia sudah bersiap-siap. Luna mau menginap disana, dikarenakan rumahnya kosong, dan abangnya juga menginap dirumah temanya. Jadi daripada dirumah sendirian, menganggu abang sepupunya itu lebih menarik.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, Ayuk masuk Lun." Ajak wanita paruh baya itu, bibi Luna.
"Iya bi yuk, bi abang dirumah kan?" tanya Luna sambil mengedarkan pandang kerumah megah itu.
"Ada dia masih dikamar, masih ngebo, sulit dibangunin." Raut kesal hadir diwajah bibinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA
Teen FictionAruna Tsabianti, siswa aktif SMA Bhakti Husada sering mengikuti lomba-lomba, ramah pada semua orang, kalem, dikenal satu sekolah karena ikut organisasi osis. Bagaimana jika dia, si kalem Aruna bertemu dengan si devil SMA Bhakti Husada? Arjuna Putr...