Part : 1

117 9 0
                                    

Hai namaku Hana aku seorang anak tunggal alias tidak punya saudara kandung, aku tinggal Bersama mamaku, kami hanya berdua papaku sudah meninggal sejak aku masih kecil dan kami hidup Bahagia walaupun dengan cara sederhana. Tetapi aku tetap Bahagia karena mama selalu ada untukku.

KRIIINGGG..... (suara bel alarm)

"Anaaa!!! Bangun nak nanti kamu kesiangan kesekolah" ujar mama.

"iya ma aku udah bangun dari tadi kok, malahan udah mandi" balasku.

"subhanallah anak baik, anak cantik, anaknya mama, mama tau kok kamu gak bakal kesiangan dan pasti bangun lebih awal, mama cuma pengan kaya ibu tetangga di sebelah selalu bangunin anaknya hahaha" ujar mama.

"hahaha mama bisa lakuin apa aja yang mama mau selagi mama Bahagia aku juga Bahagia kok" ujarku.

"makasih ya sayang, yaudah abis ini kamu turun kebawah, sarapan terus berangkat kesekolah" ujar mama.

"iya ma sebentar lagi aku siap kok, aku bakal turun kebawah" ucapku.

Mama pun turun kebawah. Dan seperti biasa rutinitasku sebelum pergi kesekolah yang tidak pernah lupa ku lakukan setiap harinya.

"SELAMAT PAGI DUNIAA, aku bakal pergi kesekolah aku akan jadi anak yang baik dan rajin disekolah, aku pasti bisa dmendapatkan beasiswa yang selalu ku impi-impikan . SEMANGATTT HANAAA!!!" ujarku semangat.

  Aku pun bergegas berangkat kesekolah, ku ambil tas, dan bekal yang dibuat oleh mama, dan tidak lupa sepeda kesayanganku, perjalananku dari rumah menuju sekolah memakan waktu kira-kira 15 menit. Sesampainya aku disekolah aku disambut oleh ketiga sahabatku.

"WHAT'S UP MAMENN" sapa Nayla.

" EYYO MAMEN" balasku.

"Annyeong gaiss" sapa Rani dan Nadzwa bersamaan.

"Nee annyeong" balasku dan Nayla bersamaan.

"kuy ke kelas letak tas" saran Rani.

"iyanih kuyla" ujar kami kompak bersamaan.

  Kami ada di jenjang yang sama tetapi aku berbeda kelas dengan mereka, mereka ada di kelas unggula A sedangkan aku B. pada awalnya aku sempat khawatir dan merasa kecewa pada diriku sendiri kenapa aku ada di kelas yang tidak unggulan berisi anak-anak yang tidak ada sedikitpun ada rasa antusiasme untuk belajar, aku merasa terus cemas soal beasiswa kuliahku  aku menjadi seorang yang sangat sensitive pada awal-awal aku memasuki jenjang SMA. Aku sering bohong dengan sahabat-sahabatku saat mereka mengajakku untuk hangout bareng setelah pulang sekolah, aku selalu beralasan ingin membantu mamaku mengerjakan pekerjaan rumah karena aku takut mamaku kelelahan, padahal aku sering menghabiskan waktuku sepanjang hari di perpustakaan, aku memiliki kebiasaan mengulang Kembali materi-materi apa saja yang baru aku pelajari tadi saat belajar dan mencoba mengerjakan beberapa soal Latihan, agar keesokan harinya aku tidak akan kesulitan untuk mengerjakan soal tersebut.  Akan tetapi lama-kelamaan aku merasa sangat bersalah dan merasa sangat tidak enak hati karena sering berbohong dengan mereka, alhasil aku jujur dengan mereka dan mengatakan apa yang sebenarnya tejadi selama ini, dan aku menceritakan rasa gelisah yang selalu aku rasakan selama ini.

"han, gak perlu minta maaf kita ngerti kok kecemasan kamu, kamu selalu berusaha agar mendapatkan beasiswa, karena kamu gak mau menyusahkan mamamu kan? Kita paham han, seharusnya kita bertiga yang minta maaf " ujar Nayla.

"iya han kita bakal bantuin kamu supaya kamu dapat beasiswa yang kamu mau janji" Ujar Nadzwa.

"beneran? Kalian janji sama aku?" balasku dengan mata berkaca-kaca.

"iya han kita janji, sahabat gak akan ingkar janji" ujar Rani

Aku merasa sangat-sangat bahagia karena mereka ingin membantuku mendapatkan beasiswa itu.

𝙉𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩𝙣𝙮𝙖~

MY DREAMS IS COME TRUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang