NAAS (CERITA NAYLA)
"Nay bangun nanti kita telat" ujar Bela.
"hmm 10 menit lagi" ujarku.
"ayukk cepetan emang kamu mau beasiswa kamu di cabut gara-gara kamu mageran" ujar Bela.
"hmm ini mau mandi" ujarku.
"cepetan jangan lama-lama" ujar Bela
Beginila kehidupanku selama di Bandung cuacanya sangat-sangat mendukung untuk terus memejamkan mata, ini kali pertama aku tinggal sendiri jadi aku sering kesiangan. Pagi ini aku disambut oleh ocehan teman sekamarku yang menyuruhku mandi dan bersiap karena dia takut aku kesiangan.
Tok..tok..tok..
"Bel ada yang ketuk pintu tolong bukain gih" ujarku
"siapa?" tanya Bela saat membuka pintu.
"Jefri?" ujar Bela kaget.
"hai Bel, Nayla ada?" tanya Jefri.
"ada kok lagi pakaian mau masuk?" tanya Bela.
"aku nunggu di luar aja gak enak juga ini kan kosan perempuan, bilang ke Nayla aku tunggu di luar ya" ujar Jefri.
"okey" ujar Bela.
"siapa Bel?" tanyaku.
"Jefri dia tunggu diluar tuh, syukur banget dia dateng soalnya tadi Bimo chat dia mau jemput aku" ujar Bela.
"shit why Bel, kenapa kamu harus banget dijemput Bimo, please akutuh gabisa kalau berdua sama Jefri" ujarku.
"Nay dengerin aku, udah saatnya kamu punya pacar biar kamu tuh gak sendirian terus kita bisa double date" ujar Bela.
"tapikan aku.." ujarku.
"shhht udah aku gamau denger kamu ngeluh lagi, sekarang kamu samperin Jefri jangan buat dia nunggu" ujar Bela menyorongku keluar.
"byee Jef Nay hati-hati ya" ujar Bela.
"kita berangkat dulu ya Bel" ujar Jefri.
"okeyy" ujar Bela.
Dijalan....
"kamu udah makan?" tanya Jefri.
"belum" ujar Nayla.
"gimana kalau kita sarapan dulu, kamu mau makan apa?" ujar Jefri.
"ke sevel aja aku pengen makan nasi kari mereka" ujarku.
"okeey" ujar Jefri happy.
Setelah sampai lansung saja aku memilih Nasi kari yang aku inginkan lalu setah itu dimasukkan ke microwave yang sudah mereka sediakan untuk menghangatkan makanannya.
"kenapasi? Ada sesuatu yang nempel di wajahku?' tanyaku pada Jefri yang sedari tadi menatapku.
"kapan si kamu nerima aku? Kita selalu sama-sama tapi kamu bersikap seakan kamu sendiri dan gaada aku" ujar Jefri.
"ehem bicara yang lain aja" ujarku.
"ini yang selalu bikin aku tertarik sama kamu" Ujar Jefri.
"yaudah cepet abisin makanannya aku masuk kelas jam 10.00 sekarang udah jam 8.00 nanti aku telat" Ujarku.
Entah mengapa padahal aku sudah bersikap cuek dan jutek dia selalu saja baik. Terkadang aku merasa bersalah dengannya tetapi apa boleh buat belum ada terbesit di hatiku untukku memiliki kekasih. Aku ingat sekali saat MOS dulu ada senior wanita yang ingin jahil denganku mereka ingin membuatku jatuh ke parit, tetapi Jefri menyelamatkan ku dan belum lagi banyak sekali senior pria yang meyatakan perasaannya padaku membuat para senior Wanita terganggu dengan hadirku di kampus , mulai saat itulah aku menerima tawarana Jefri untuk menjemputku dan mengantarkanku balik ke kosan, aku ingin mengurangi interaksi ku pada senior pria. Jefri pernah menyatakan perasaannya padaku sekali saat kami sedang berwisata ke puncak, tetapi aku tidak terlalu meresponnya aku hanya sedang nyaman dengan situasi yang sekarang bebas dan nyaman, hanya mata pelajaran saja yang boleh membebani tidak dengan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DREAMS IS COME TRUE
Fanfictionmenceritakan tentang keempat sahabat yang tinggal di Indonesia, selalu bersemangat untuk menggapai cita-citanya yang percaya bahwa semua mimpi akan bisa terwujud jika terus berusaha. Sampai tiba-tiba mereka bertemu dengan seorang pria yang begitu ba...