~ 7 ~

1 0 0
                                    

Saat Al sedang jalan sendirian, tiba-tiba ada beberapa orang berbadan besar yang memakai baju hitam-hitam mengejar Al dari belakang dan teriak memanggil Al. Al pun kaget dan Al langsung lari dengan cepat untuk menghindari mereka. Al pun yang tidak tau jalan harus kemana, akhirnya Al hanya lari mengikutti jalan yang Ia lewati saja yang menuju ke arah Universitas Finn. Saat Al sudah berada di sekitar Universitas Finn tiba-tiba ada satu mobil berhenti di samping Al yang sedang berlari.
"Al masuk cepet" ucap Keenan.
Mobil tersebut adalah mobil yang dipakai oleh Keenan. Al pun tanpa pikir panjang segera masuk ke mobil Keenan. Mobil tersebut segera melaju kencang agar tidak terkejar oleh orang-orang tersebut.
"Kok lu bisa di kejar orang-orang itu sih?" tanya Keenan.
"Gua juga gatau" jawab Al.
"Lu abis ngapain dah?" tanya Keenan.
"Ga ngerti, tiba-tiba mereka ngejar gua dan teriak nyebut nama gua, gua gatau mereka tau gua dan nama gua dari mana, gua aja kaget" ucap Al.
"Kok bisa dah, sebelumnya lu ngelakuin hal buruk apaan dah?" tanya Keenan.
"Asli gua gatau apaan, gua hidup ya gini-gini aja gitu, mana gua tau tiba-tiba dikejar musuh" ucap Al.
"Aneh banget" ucap Keenan.
"Gua gatau ada masalah apaan gua di masa sebelumnya..." ucap Al.
"Maksudnya?" tanya Keenan.
"Gua juga ga ngerti apa yang terjadi sama gua, tapi hari itu, gua bangun gua kayak ga sadar apa-apa gua gatau gua siapa dan dimana, gua cuma tau gua tiba-tiba ada di depan ruko gitu deket star cafe" ucap Al.
"Star cafe?" tanya Keenan.
"Iya" jawab Al.
"Itu tempat gua manggung sama band gua" jawab Keenan.
"Hah iya?" tanya Al.
"Iya, terus apa lagi yang lu inget?" tanya Keenan.
"Ga tau gua cuma inget gitu aja bangun-bangun, terus seminggu gua kerja di ruko itu bantu yang punya ruko buat makan gua sehari-hari. Terus akhirnya gua liat Arabelle jalan sendirian malem-malem, maksud gua dia kayak perempuan sendirian malem-malem mana jalanan sepi, terus kayak suasana hatinya lagi ga bagus gitu, jadi gua mikir gua harus nemenin dia dari belakang, eh malah gua di hajar pas dia sadar gua ikuttin" ucap Al.
Lalu Keenan tertawa.
"Kok lu ketawa si, lu temen gua apa bukan" ucap Al.
"Kita aja baru kenal hari ini" jawab Keenan sambil tertawa.
"Rese lu" jawab Al.
"Lanjut lanjut HAHAHA" ucap Keenan.
"Abis itu gua cerita keadaan gua ke Arabelle, terus dia kasian sama gua jadi gua di bawa ke rumahnya" ucap Al.
"DI BAWA KE RUMAHNYA?!" tanya Keenan tegas.
"Iya, akhirnya gua di bolehin tinggal di rumah sebelahnya yang buat kostan itu" jawab Al.
"Dia terlalu baik juga ya, kalo ternyata lu orang jahat gimana" ucap Keenan.
"Untungnya gua bukan orang jahat
" jawab Al santai.
Keenan hanya tertawa.
"Jadi, lu amnesia gitu?" tanya Keenan.
"Ga tau, mungkin" ucap Al.
"Gua kira cerita-cerita ini cuma fiksi, bisa juga di kehidupan nyata, terus kenapa ada di sekitar gua" ucap Keenan.
"Gua juga ga pernah kepikiran sama jalan cerita hidup gua" ucap Al.
"Terus sekarang lu mau kemana?" tanya Keenan.
"Pulang" ucap Al.
"Oh ke kostan keluarganya Arabelle itu?" tanya Keenan.
"Iyaa" jawab Al.
"Oke, pak kita ke rumah Dareen ya" ucap Keenan.
"Lu kenal kakaknya Arabelle juga?" tanya Al.
"Dia temen satu band gua dan sahabat gua dari kecil" ucap Keenan.
"Hah? Jadi lu temenan sama Arabelle dari kecil juga?" tanya Al.
"Iyaa" jawab Keenan.
"Kenapa kalian keliatan ga akur?" tanya Al.
"Iya ada kesalahpahaman dulu jadi ya gitu lah" ucap Keenan.

Al pun yang masih bingung dengan mereka akhirnya menanyakan tentang mereka kepada Keenan.
"Coba jelasin pertemenan kalian?" tanya Al.
"Buat apa?" tanya Keenan.
"Iya kan sekarang gua temen kalian masa gua gatau tentang kalian" ucap Al.
"Siapa temen lu?" tanya Keenan.
"Lu, Arabelle, Danita, Dareen" jawab Al.
"Emang gua bilang gua temen lu?" tanya Keenan.
"Yeelah lu" ucap Al.
"HAHAHAH" Keenan tertawa.
"Udah cepet jelasin" ucap Al.
"Jadi, bokap gua sama ayahnya Arabelle, om Kalingga, mereka sahabattan gitu kan dari masih muda kalo ga salah dari SMA deh, jadi saat mereka nikah, kerja, buka bisnis, mereka kayak bareng-bareng gitu, sampe punya anak juga dan ya anaknya kita-kita ini jadi temenan juga udah kayak saudara gitu, dulu Arabelle manggil gua kakak, gua manggil Dareen juga kakak, tapi karena kita udah gede ya lebih nyaman manggil nama deh. Oh iya, Danita juga temen kita dari kecil, lebih tepatnya tetangga kita dulu di rumah lama, sekarang rumah kita udah misah-misah sih, tapi tetep aja sahabattan, dulu rumah kita itu ya di daerah rumah Arabelle deket situ" ucap Keenan.
"Terus keluarga lu masih deket sama keluarga Arabelle?" tanya Al.
"Masih lah, masa cuma karena pindah rumah jadi musuhan kan kocak" ucap Keenan.
"HAHAHA ya ga gitu, kirain pindah rumah karena ada masalah gitu" ucap Al.
"Ga sih kayak biasa aja" jawab Keenan.
"Oke gua ngerti sekarang" ucap Al.
"Kek gini aja lu cepet ngerti, tadi pas kelas bengong doang" ucap Keenan.
"HAHAHAHHAA gua bingung juga woi tiba-tiba gua kuliah udah semester 6, kek gua berasa gatau apa-apaan, apaan coba yang gua pelajarin dulu ya" ucap Al.
"Oh iya lupa kan amnesia ya" ucap Keenan.
"Gua juga bingung gua sekarang harus apa gitu buat hidup gua, gua ga punya uang, numpang di rumah orang, gatau orang tua gua dimana" ucap Al.
"Kasian juga hidup lu" ucap Keenan.
"Gua mau cari kerja tapi gua gatau kerja apa" ucap Al.
"Eh lu bisa main alat musik atau nyanyi gitu?" tanya Keenan.
"Ga tau" jawab Al.
"Mending kita ke studio gua dulu, lu coba gitu siapa tau lu punya bakat di musik, ntar bisa gabung sama band gua" ucap Keenan.
"Hmm boleh" jawab Al.
"Pak, ke rumah aja pak, maaf ganti lagi" ucap Keenan.
"Siap Kak" jawab supir Keenan.
"Studio lu di rumah?" tanya Al.
Keenan hanya menganggukkan kepalanya.

Lalu mereka pergi menuju rumah Keenan. Sesampainya disana, Al kaget melihat rumah Keenan yang begitu besar, sangat berbeda dengan kehidupan dirinya yang seperti sendirian sebatang kara. Saat Keenan dan Al ingin masuk rumah, pintu sudah dibukakan oleh penjaganya di depan rumah.
"Selamat datang Kak Keenan dan teman kak Keenan Hart's house" ucap para penjaga di depan rumahnya.
"Terima kasih Pak" ucap Keenan.
"Terima kasih" jawab Al.
Mereka pun masuk ke dalam rumah dan sudah di siapkan minum oleh karyawan yang ada di rumah tersebut.
"Ini kak Keenan minumnya, temannya kak Keenan mau minum apa?" tanya pengurus rumahnya.
"Sama aja bu, terima kasih sebelumnya" jawab Al.
"Baik kak, silahkan kak" ucap pengurus rumahnya sambil memberikan minuman kepada Al.
Lalu mereka meminum minumannya setelah itu mereka menuju ke studio Keenan yang ada di samping kamarnya di lantai dua. Saat Al masuk ke dalam studio tersebut, Al sangat kaget karena benar-benar seperti studio di luar-luar lengkap peralatannya.
"Gila sih, ini keren bat" ucap Al sambil menggelengkan kepalanya.
"Coba Al main alat musik apa aja yang ada di sini gitu" ucap Keenan.
Lalu Al memainkan piano atau keyboard dengan santai, tenang, dan lincah. Al sendiri pun kaget saat Al bisa memainkannya. Setelah Al selesai memainkan pianonya.
"Keren keren" ucap Keenan.
Lalu Al mencoba memainkan gitar, ternyata Al juga mahir memainkan gitar tersebut.
"Wah gila sih, dah lah lu join band gua aja, kita cari uang bareng-bareng" ucap Keenan.
"Boleh?" tanya Al.
"Katanya lu mau jadi temen gua" ucap Keenan.
"Oh iya mau mau" jawab Al.
"Oke bagus" ucap Keenan.
"Thanks nan, udah mau jadi temen gua dan bolehin gua join band lu" ucap Al.
"Ya ilah lebay lu" ucap Keenan sambil tertawa.
"Gua beneran kayak ga punya siapa-siapa saat ini, gua gatau harus kemana, gua beruntung banget ketemu orang-orang baik kayak kalian, thanks nan" ucap Al.
"Santai santai" jawab Keenan.
"Eh lu bisa nyanyi ga? Kebetulan gua pusing banget nih nyari vokalis, vokalis gua yang terakhir keluar karena harus pindah ke luar kota ikut orang tuanya, kalo gaada vokalis mana bisa jalan ini band" ucap Keenan.
"Gua juga gatau sih" ucap Al.
"Coba Al, sekalian gua iringin gitar" jawab Keenan.
"Oke" jawab Al.



Love with FalsityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang