CHAPT 4 : GLOOMY MORNING

226 62 10
                                    

3 years later...

PRANG!!!!

Vas bunga itu melayang, lalu kemudian membentur dinding ruangan, sepersekon kemudian, vas bunga itu sudah hancur menjadi kepingan kecil diatas ubin jernih, tak sampai disitu, meja berukuran sedang itu dibanting paksa oleh sosok tinggi itu, membuat seorang wanita yang tengah meringkuk takut disudut ruangan hanya mampu memeluk lututnya, meredam tangisnya yang ingin keluar dan berusaha memejamkan mata lalu berdoa kepada Tuhan, kalau-kalau malam ini dia harus meregang nyawa ditangan suaminya sendiri, tidak masalah. Mungkin itu lebih baik daripada ia harus hidup dalam segala pesakitan ini.

"BANGUN!" Suara bentakan itu sukses membuat wanita itu bergerak dari posisi duduknya, tubuh ringkih nya bergetar hebat dengan tatapan sendu mengarah pada sosok laki-laki yang kini tengah berkacak pinggang dengan tatapan lurus dan menghunus kearah si wanita yang bergidik takut.

Mendecih, lantas ia bergerak maju, menarik paksa lengan kurus si wanita lalu mencengkram rahang si wanita dengan kasar.

"Sudah berapa kali aku katakan? Jangan menyentuh apapun yang ada diruangan ini, kau bahkan diharamkan masuk kedalam kamarku kecuali saat aku menyuruhmu mengambil pakaian kotor dan membersihkan tempat tidurku, kenapa kau begitu lancang Byun Baekhyun"

Tangis wanita itu meledak dalam diam, rongga dadanya luar biasa sesak, tiga tahun hidup dalam pesakitan dan penderitaan membuat ia merasa kebas dan mati rasa, terbiasa dengan segala perlakuan kasar yang diberikan oleh suaminya.

Baekhyun luar biasa kecewa,  Chanyeol yang dulu ia kenal sangat perduli dan menyayanginya kini berubah jadi monster mengerikan yang hanya memberikan kesengsaraan kepada Baekhyun.

Selama tiga tahun menyandang status sebagai Nyonya Park tidak membuat Baekhyun merasa bahagia sama sekali,  ia justru semakin menderita dan harus menanggung beban seorang diri,  sebab Chanyeol ia tak menganggap lagi Baekhyun sebagai sahabatnya, melainkan orang asing yang sangat dia benci dan sangat ingin ia hancurkan bagaimanapun caranya.

Chanyeol benar-benar ingin menghancurkan Baekhyun,

"Ma-maafkan a-aku Chan" Lirih Baekhyun sembari menepuk punggung tangannya Chanyeol, berusaha melepaskan cengkraman pemuda itu dari rahangnya yang sekarang terasa ngilu luar biasa. Sakit sungguh.

"Maaf katamu? Apa kata maafmu itu bisa merubah keadaan? Apa kata maaf mu bisa mengembalikan kebahagiaanku yang sudah kau hancurkan tiga tahun lalu? Katakan BAEKHYUN!"

Tubuh ringkih itu lantas terjatuh menyentuh ubin dingin nan keras yang saat ini seakan menertawakan takdir mengerikan Baekhyun. Ia pikir awalnya semua akan menjadi mudah, semua akan berubah seiring berjalannya waktu, namun nyatanya takdir berkata lain

Seakan, takdir tak mengizinkan Baekhyun mengecap indahnya pernikahan bersama orang yang ia cintai,

Sebab orang yang ia cintai tak mencintainya sama sekali.

Dan tidak akan pernah.

Baekhyun berusaha bangkit, sakit pada bagian lengan dan siku nya ia abaikan begitu saja, kini yang ia lakukan hanyalah menguatkan dirinya sendiri dan berharap setidaknya Tuhan merasa kasihan dan mengubah takdir buruk yang menimpanya saat ini.

Semoga saja.

"Sekarang pergi dari hadapanku.  Aku muak melihat wajahmu itu" Kata-kata Chanyeol ibarat sebuah pedang yang menghunus tepat sasaran, menembus jantung lalu mengoyak nya didalam sana, sungguh menyakitkan.

Baekhyun bergerak cepat, berusaha mengimbangi kesadarannya yang seakan ingin hilang. Secepat mungkin sebelum Chanyeol kembali murka, Baekhyun beranjak dari kamar pemuda Park yang tak lain dan tak bukan adalah suaminya sendiri. 

PROMISE [CHANBAEK NEW VERS]Where stories live. Discover now