Chapt 5 : Sweet Pain
Bodoh, katakanlah seperti itu, sebab hanya satu kata itulah yang bisa mendeskripsikan seorang wanita berusia 27 tahun yang kini sudah berstatus sebagai seorang istri dari seorang pengusaha muda yang terkenal dikalangan para pengusaha lainnya. Siapalagi kalau bukan Park Chanyeol dan wanita muda berusia 27 tahun itu adalah Byun Baekhyun sendiri. Byun Baekhyun yang tidak lain dan tidak bukan adalah sahabat kecilnya, sahabat yang dulu adalah orang yang paling Chanyeol lindungi, namun kini semua telah berubah. Baekhyun justru menjadi orang yang paling ia benci.
Iya, Dia Byun Baekhyun.
Entah Baekhyun yang bodoh atau memang keadaan yang memaksa ia tetap tinggal, yang memaksa ia terus bertahan pada sebuah perasaan yang jelas adanya hanya melukai mental dan fisiknya, bukan hanya itu batin dan perasaannya ikut menjadi korban. Hanya saja, Baekhyun masih terlalu bodoh, masih ingin bertahan walau sudah jelas hanya pesakitan yang selalu ia temui dalam pernikahan tanpa rasa ini.
Ya tanpa rasa, sebab hanya Baekhyun yang memiliki rasa itu sedang Chanyeol? tidak sama sekali.
Sebut saja Baekhyun bodoh, bukannya menyerah terhadap Chanyeol, ia malah sibuk menikmati setiap rasa sakit yang ditorehkan pemuda itu, ia mengabaikan segala macam jenis luka hanya demi bertahan disisi pemuda tinggi dengan kadar ketampanan diluar batas itu. ya dia tampan tapi mematikan, dia tampan tapi dia kejam.
Tak apa, semua akan baik-baik saja selama aku bisa melihat wajah mu.
Pena itu ia letakkan diatas meja setelah menulis sebuah kalimat panjang pada sebuah buku bersampul biru muda yang dia letakkan di dalam sebuah laci yang tak pernah disentuh oleh siapapun kecuali dirinya sendiri. Buku biru muda yang sudah tampak usang itu adalah saksi bisu bagaimana selama tiga tahun belakangan ini, Baekhyun memendang segala pesakitannya dalam diam.
Dibuku itu, ia menuliskan segalanya, tak satupun luput dari tulisan tangan Baekhyun. Lantas, wanita itu bergerak dari duduknya, melangkah menuju jendela kamar yang menunjukkan cuaca diluar sedang hujan, rintik. Dan Chanyeol belum juga kembali.
“Chan, Maafkan aku” ucap Baekhyun lirih sembari mengusap wajahnya pelan, helaan napasnya terdengar berat dan sarat akan keputus asaan yang mendalam, namun sisi lain dari dirinya masih bersih keukuh untuk bertahan.
Percaya jika suatu saat nanti akan ada sebuah keajaiban yang menghampiri.
Ya semoga saja.
Baekhyun terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, terlalu sibuk dengan segala pemikirannya, hingga ia tidak menyadari jika ada sebuah lampu yang menyorot kearahnya, sebuah lampu kendaraan yang sedang memasuki pekarangan rumah dan akhirnya memarkir pada halaman rumah mereka.
Dia, Chanyeol.
Baekhyun mengernyit kala sorot lampu tajam itu menyapa kedua iris coklat kelam miliknya. Menyadari hal itu, Baekhyun memicing dan mendapati mobil yang memarkir sempurna itu adalah mobil milik suaminya. Maka dari itu, dengan gerakan cepat Baekhyun melangkah keluar dari kamar, segera membuka pintu jauh sebelum Chanyeol mengetuk pintu lebih dulu. Senyum wanita itu terbit untuk menyabut kedatangan sang suami yang selalunya melempar tatapan datar, tampak enggan dan juga muak dengan Baekhyun dan juga keadaan.
“Kemarikan tas dan jas mu” Ucap Baekhyun bersemangat, tanpa menunggu jawaban Chanyeol ia meraih langsung jas dan tas tangan milik suaminya itu.
Chanyeol sendiri tidak perduli. Berusaha mengabaikan dan melangkah masuk kedalam kamarnya, tak sekalipun ia menunjukkan sikap hangat pada Baekhyun, terhitung sejak awal pernikahan mereka hingga saat ini, dan Baekhyun masih belum menyerah. Masih egois ingin mempertahankan.
YOU ARE READING
PROMISE [CHANBAEK NEW VERS]
Fanfic[Hanya Tersedia Dalam Bentuk PDF] "Chanyeol-ah, kau ingin berjanji sesuatu padaku?" "Apa?" "Berjanjilah, kau akan terus hidup bahagia meskipun aku tidak lagi berada disisimu" "Hem" "Dan aku juga akan berjanji padamu, aku akan terus mencintaimu hingg...