"Sial! Ayah selalu saja begitu! Menerbangkanku dan menjatuhkannya begitu saja. Memang egois." Protes Frank pada orang di seberang sana.
"Ada apalagi, Frank?"
"Ayah benar-benar melakukannya, Drake! Dia mempekerjakan orang baru untuk menjadi bodyguardku!"
"Haha, mungkin dia sudah memikirkannya secara matang, Frank. For your own good."
"Tapi dia sudah berjanji untuk tidak bertindak semaunya seperti ini. Parahnya, apa-apaan bodyguard baru?! Lebih baik kau kerja disini lagi deh, Drake."
"Tidak tidak, aku hanya amatiran, I'm glad to be your bro, tho."
"Ya, jadi teman jauh lebih baik dari bodyguard. Aku sudah muak mendengar kata bodyguard, argh!"
"Hahaha, nikmati saja Frank. Semangat!"
"Fuck you, Drake."
Frank mematikan sambungan telepon dan melempar ponselnya kesal. Tenang, lemparnya tetap di atas kasur, kok.
Ia menggerutu kesal mengingat tindakan sang ayah, menyebalkan.
Dengan mood yang kacau, Frank memejamkan matanya dan tertidur pulas, berharap bahwa ini hanyalah mimpi belaka.
.
.
.Di sisi lain, seorang pria menatap layar komputernya lekat.
Ia menyunggingkan senyum miring, sambil terkekeh pelan memandang foto Tay dan Frank.
"One step closer, dan permainan benar-benar akan dimulai."
Pandangannya beralih ke figur kekar yang sedang duduk di hadapannya. Dengan raut wajah dingin dan serius, suara beratnya menggema memenuhi ruangan.
"Kerjakan tugasmu dengan benar, Arm."
Arm, dengan senyum simpulnya, menyesap batang rokok yang sudah terbakar dengan nikmat.
"Ini hanyalah tugas kecil. Anak itu tampak terlalu mudah untuk dibawa kemari." Ejeknya.
"Ya kuharap kau apa yang keluar dari mulutmu sesuai dengan gerak-gerikmu nanti."
"Don't worry, aku akan membawanya kepadamu kurang dari dua hari. Bahkan hari ini aku bisa membawanya."
"Lebih cepat lebih baik, kau tau kan apa yang akan terjadi kalau kau lengah? Jangan lupakan fakta bahwa ia adalah anak dari Tay."
"Serahkan saja semua padaku."
Arm tertawa pelan, menunggu hari esok untuk memulai permainannya.
Arm Weerayut- atau lebih dikenal sebagai Arm WC, pria yang memiliki aura orang baik dan kalem idaman semua wanita.
Senyumnya yang manis dan gerak-geriknya yang lembut dapat membuat siapa saja luluh pada tingkahnya.
Namun dibalik itu semua, hanya sedikit orang yang tau sisi gelap Arm. Ia sering menjadi tangan kanan mafia-mafia kejam.
Membunuh, menculik, menyabotase, semua sudah biasa dilakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard
FanfictionTay, pemilik perusahaan terbesar di Thailand, harus meminta bantuan Drake untuk menjadi bodyguard anaknya setelah ia mendapat ancaman dari orang tak dikenal. Frank yang tidak suka dengan pilihan ayahnya harus rela dikekang oleh orang asing yang menj...