Chapter 14

171 27 7
                                    

"Jadi, Frank memang sudah hilang dari kemarin bersama Arm. Pantas saja kami tidak bisa menghubunginya." Keluh Chimon.

Chimon, Pluem, dan Aj kini sedang berkumpul di ruang kerja Tay.

Tay telah menceritakan segalanya pada mereka, membuat perasaan ketiga pemuda itu kalut.

"Paman jangan khawatir, kami juga akan membantu mencari Frank. Jika salah satu dari kami menemukan tanda darinya, kami akan segera menghubungi paman." Ujar Pluem menenangkan.

"Terima kasih, ya. Hari sudah mulai gelap, kurasa lebih baik kalian pulang. Jangan terlalu dipikirkan juga, paman dan Drake akan mencari Frank dengan serius. Kalian fokus pada sekolah saja."

"Baik, paman. Kalau begitu kami pamit dulu."

Ketiga pemuda itu kemudian meninggalkan ruangan Tay dan pulang kerumah mereka masing-masing.

Ketika Chimon tiba di rumahnya, ia disambut oleh Marc yang menatapnya antusias.

"Bagaimana?" Tanya Marc.

"Bagaimana apanya?"

"Temanmu itu. Apa dia baik-baik saja."

"Not really. Dia hilang."

"Astaga, ini buruk."

"Aku bingung harus mencarinya bagaimana. Akses kami untuk menghubunginya benar-benar tidak ada sama sekali." Chimon menggerutu.

"Coba minta bantuan pada paman Off."

"Ah benar! Ayo temani aku!"

Chimon dan Marc segera pergi menemui Off, ayah Chimon.

"Papi mau kemana?" Tanya Chimon yang melihat Off bersiap untuk keluar.

"Papi ada urusan di luar, kenapa?"

"Chimon perlu bantuan papi."

Off mengerutkan dahinya, "Bantuan apa?"

"Teman Chimon hilang sejak kemarin. Dia tidak bisa dihubungi dan hilangnya bersama dengan bodyguardnya. Chimon rasa dia diculik!"

"Hilang? Siapa nama temanmu?"

"Frank Thanatsaran."

Off terdiam, tampak memikirkan sesuatu.

"Frank, ya? Oke, papi akan mencoba mencari info tentangnya. Jika papi menemukan sesuatu papi akan langsung menghubungimu. Jadi stand by selalu, oke?"

"Oke! Thank you, papii!"

Off tersenyum tipis membalas ucapan Chimon.

"Papi pergi dulu ya. Kamu dan Marc jaga rumah dengan baik. Ingat, kalau ada orang yang tidak dikenal datang jangan dibuka pintunya." Pesan Off.

"Siap papi!"

Sepeninggalan Off dari rumah, Chimon dan Marc kembali sibuk pada aktivitas mereka masing-masing.

Namun, Marc memancarkan ekspresi yang sulit diartikan pada wajahnya, seakan sesuatu sedang mengusik pikirannya.

.
.
.

Frank kembali membuka matanya hanya untuk melihat kegelapam dan merasakan perih pada sekujur tubuhnya.

Frank sudah dalam mode pasrah; tidak ada rontakan, perlawanan, dan kebisingan darinya karena ia yakin bahwa energinya kini sangat terbatas.

"Aku tidak menyangka Tawan memiliki anak setampan dirimu."

Frank mengernyit heran mendengar suara yang masuk kedalam telinganya. Ini bukan suara milik Arm, tapi ia pernah mendengarnya.

"Aku juga tidak menyangka Tawan rela mengganti marganya menjadi Thanatsaran."

Frank tidak paham ucapan manusia itu, pandangannya terhalau kain hitam, sehingga ia tak tau siapa pembicara tersebut.

"Kau tidak ingin membalas perkataanku, Frank?" Frank merasakan orang itu melepas ikatan kain di kepalanya dan lakban yang menempel di mulutnya.

Frank mengerjap pelan, hingga ia terpaku dengan mata membulat lebar.

"Kenapa kau begitu terkejut?"

"P-paman Off...?" Frank terbata-bata, meyakinkan dirinya bahwa ini bukanlah mimpi.

Off adalah ayah Chimon, teman baiknya. Sudah beberapa kali Frank bertemu dengan Off, dan Off sangat baik kepadanya.

"Apa? Tidak menyangka, ya?"

"Kenapa paman melakukan ini?" Frank masih tidak percaya bahwa orang yang berdiri dihadapannya adalah ayah dari teman baiknya sendiri.

"Simple. Karena membalaskan dendam pada ayahmu?"

"Ayahku?"

"Tay Vihokratana."

"Tay V-vihokratana? Itu bukan ayahku."

"Oh iya. Aku lupa. Dia sudah mengubahnya menjadi Thanatsaran."

"Apa maksud paman?"

"Kasihan sekali, tampaknya ayahmu menyembunyikan semuanya darimu."

"Jangan membuatku bingung!"

Off tersenyum simpul, mencengkram dagu Frank dan memaksa anak itu untuk menatap kedua matanya.

"Kau ingin tau ceritanya? I'll spill it..."

"... Your dad, Tay, adalah seorang mafia dulunya. Aku juga, seorang mafia seperti dia. Kami adalah teman baik, tapi semua itu berubah ketika ia mengkhianatiku demi istrinya. Saat ibumu hamil dirimu, Tay berhenti menjadi mafia. Meninggalkan seluruh tanggung jawabnya dan membersihkan semua namanya– even he changed his name seperti yang bisa kau lihat.

Tentu saja aku marah, kau pikir saja sendiri rasanya ditusuk dari belakang karena orang lain. Maka dari itu aku tidak berdiam diri, kematian ibumu..."

"... Itu perbuatanku. Aku menyabotase taxi yang ia tumpangi hingga kecelakaan. Tapi melihat bagaimana Tay masih hidup bahagia denganmu, aku merasa kesal. Kupikir aku harus merenggut semua sumber kebahagiaannya agar ia bisa jatuh terpuruk.

Dan disinilah kita sekarang! Ingat Frank, your dad isn't a hero or an angel seperti yang ada dipikiranmu. Bagaimanapun, dia pernah membunuh orang-orang tanpa rasa bersalah."

Frank terpaku mendengar cerita panjang Off, otaknya seakan berhenti bekerja, tidak dapat mencerna kata-kata yang terlontar.

"Kau berbohong.." Lirihnya.

"Ck, untuk apa aku berbohong?"

"B-bagaimana bisa?"

"Tanpa kau sadari, kau adalah anak seorang pembunuh, Frank."

"Chimon juga anak seorang pembu—"

Plak!

"Jangan berani menyebut nama anakku dengan mulut kotormu itu!"

Frank menahan rasa perih yang menjalar di pipi kanannya, tamparan Off barusan sangat kuat membuat sudut bibirnya robek. Frank mendongak ketika Off menjambak rambutnya kasar, "Bagaimana perasaanmu menjadi putra seorang mafia kejam, hm?"

Frank menatap tajam Off, "I'm okay with it, setidaknya ayah sudah berubah menjadi orang baik. Aku akan menjadi lebih malu jika ayahku bertindak seperti paman yang tidak dewasa." Ujarnya tajam.

Off menggeram kesal, "AMBILKAN WADAH AIR ITU!" Teriaknya murka.

TBC•
Haloouu~ gimana dengan chapter kali iniii:D
Aku niatnya publish kemarin tapi ternyata kemarin ga sempet ㅠㅠ maapkeun~

Alsoo kaget + seneng banget liat antusias readers yg makin menggebu sekaligus bertambahnua readers baru di cerita ini<<33

Votenya nembus 300 yeaay! Terima kasih banyaak yang udah vote dan comment^^ support kalian benar-benar menambah semangatku untuk nulis💗

Pertahankan rasa suka kalian pada buku ini sampai ending yaa! See youu guys><



BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang