Plak...
Suara tamparan menggema di ruangan sebuah mansion di kota New York. "Kakek selalu nurutin kemauan kamu, tapi kamu nggak pernah nurutin apa mau kakek. Kakek cuma mau kamu nggak usah ikut-ikutan teman-teman berandal mu itu, gara-gara mereka kamu jadi suka pulang malam dan melawan kakek," murka lelaki tua dengan wajah penuh emosi."Langit udah dewasa kek, Langit capek diatur-atur terus," jawab sosok lelaki muda berkulit putih, hidung mancung dan rambut hitam legamnya. Langit Gean Dirgantara.
Dari arah pintu ruang tamu lelaki yang sudah tidak muda lagi, papi Langit berjalan tergesa-gesa. "Ayah apa-apaan?" Tanya papi Langit.
"Pi," lirih Langit memandang papinya.
"Kemasi semua pakaianmu, siap-siap besok kita semua balik ke Indonesia," ujar sang kakek dengan mata menyorot tajam ke cucunya.
Mendengar ucapan sang kakek Langit menyeringai tipis. "Itu yang Langit tunggu-tunggu," ujar Langit sebelum memasuki kamarnya.
"Ayah nggak bisa seenaknya sama Langit, disini aku sebagai papinya lebih berhak atas Langit," ucap papi Langit sambil memijat pelipisnya.
"Rendy, ingat ayah akan melakukan apapun yang terbaik untuk Langit. Langit akan menjadi penerus Aditama, ditempat ini sudah tidak aman untuk pergaulan Langit," balas sang ayah.
"Ayah jangan egois, Langit akan jadi penerus Dirgantara kalau ayah lupa. Ayah juga masih punya.."
"Ada apa sih rame-rame ?" Potong sosok wanita dengan piyama yang melekat ditubuhnya dan sleep mask diwajahnya.
Sontak dua lelaki berbeda umur menoleh kepada wanita tersebut, "Farah siap-siap besok kita semua balik ke Indonesia!"
"Ayah beneran kita bakal balik ke Indonesia?" Ucap Farah dengan wajah berseri-seri.
"Yuk pi kita siap-siap, mami udah gak sabar buat balik ke Indonesia," sambung Farah berjalan menuju suaminya.
🍁🍁🍁
Di pagi hari yang di tunggu-tunggu, Langit sudah siap untuk kembali ke Indonesia. Tempat kelahirannya yang sudah lima tahun dia tinggalkan.
"Langit cepat 1 jam lagi pesawatnya akan berangkat," ucap sang mami.
Langit berjalan memasuki mobil sambil memakai jam tangannya, "Iya mi Langit udah siap."
"Mi, papi sama kakek?" Tanya Langit menghadap maminya yang duduk disampingnya.
"Papi sama kakek masih ada urusan di kantor, nanti mereka langsung berangkat," jawab Farah sambil mengusap rambut anaknya.
"Langit nggak salah kan mi? Langit pengen balik ke Indonesia," tanya Langit memandang wajah maminya.
Farah menghela napas dengan tangan yang masih mengusap rambut anaknya. "Nggak sayang, mami juga pengen kok balik ke Indonesia. Mami juga tahu kamu sengaja berperilaku nakal disini supaya kamu bisa balik ke Indonesia kan."
"Langit sayang sama mami, maaf atas kenakalan Langit selama ini." Langit menundukkan kepalanya.
"Di Indonesia nanti mami harap kamu bisa bahagia, dan kamu bisa merubah sikap kamu kepada kakek yaa," pinta Farah terhadap anaknya.
"Langit usahain mi, semoga kakek berubah nggak ngatur-ngatur Langit lagi," jawab Langit.
Drttt Drttt
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship [On Going]
Teen FictionTerkadang kita lupa bahwa semuanya itu saling berhubungan, termasuk pertemuan kita. -Kelly ------- Start : Juli 2021 (Revisi : 7 Januari 2023) Finish : -