02

30 3 2
                                    

"Astagfirullah kak lo tidur apa simulasi mati sih," teriak sosok remaja laki-laki tampan dengan seragam melekat ditubuhnya.

"Hoam.. Hah udah pagi?" Tanya perempuan berparas cantik dengan rambut panjang kecoklatan, Kellyora Tsana Lee yang masih setia memejamkan matanya.

"Kak Kelly ini udah pagi woe lo gak mau sekolah apa? Kebiasaan nih waktu libur bangun siang, jadi gini kan," sembur cowok tersebut, Mars Gavriel Lee adik Kelly.

"Yaampun bawel banget deh Mars, nih bangun nih," ucap Kelly.

"Ck masih pagi juga udah ribut-ribut," ujar sosok perempuan cantik dengan yang baru memasuki kamar Kelly dengan seragam sekolah yang sudah melekat pada tubuhnya.

"Nih si Mars banguninnya teriak-teriak," ketus Kelly menghadap Mars.

"Heh gue teriak karena lo gak bangun-bangun ya," cibir Mars.

Laura, Laura Grethania Lee kakak Kelly dan Mars memutar bola mata malas menghadapi kedua adiknya. "Udah sana deh Kell cepet mandi terus Mars cepet turun langsung sarapan," ucap Laura sebelum pergi meninggalkan kedua adiknya.

"Gimana mau dapat jodoh kalau bangunnya aja siang-siang ckckck," sindir Mars kepada kakak keduanya.

"Heh bocil baru masuk SMA aja udah belagu ye lo," ujar Kelly memandang sinis adiknya.

"Yee yang udah kelas akhir pasti mumet-mumet nya tuh , gue saranin cepet-cepet cari pacar deh kak biar gak keliatan ngenes canda ngenes," ucap Mars dengan wajah tengilnya.

"Heh Jamal lo pikir kakak lo yang cantik ini gak ada yang suka apa, banyak cuy gue nya aja yang pilih-pilih," ujar Kelly sambil mengibaskan rambutnya ke muka Mars sebelum memasuki kamar mandi.

"Dih punya kakak gitu amat untung sayang," kekeh Mars.

"MARS CEPAT TURUN SARAPAN!!" Teriak Laura dari lantai bawah.

"Astagfirullah untung gak punya penyakit jantung," ucap Mars segera keluar dari kamar Kelly.

🍁🍁🍁

"Selamat pagi mi, pi, kek," sapa Langit kepada keluarganya yang sudah berkumpul dimeja makan.

"Pagi," jawab mereka yang ada dimeja makan.

"Sini sayang sarapan dulu, hari pertama sekolah nih malu-maluin dong kalau pingsan gara-gara gak sarapan," ucap Farah seraya menyiapkan sarapan untuk putra semata wayangnya.

Disela-sela sarapan Arya memperhatikan cucunya yang sedang sarapan. "Kakek harap kamu nyaman di sekolah barumu dan jangan bergaul sama orang-orang gak jelas. Maafin kakek kalau selama ini kakek terlalu ngekang kamu," ucap Arya, Kakek Langit.

"Iya kek, maafin Langit juga karena kenakalan Langit. Langit janji disini Langit akan berubah," ujar Langit menatap sendu kakeknya.

"Udah yuk kita lanjut sarapan," ajak Rendy.

"Langit udah selesai, Langit berangkat dulu Assalamualaikum," salam Langit sebelum pergi tidak lupa menyalami mami, papi, dan juga kakeknya.

Terjadi keheningan setelah Langit pergi ke sekolah, untuk memecah keheningan Farah ber dehem sontak kedua lelaki berbeda umur menatap Farah.

"Ada yang mau dibicarakan?" Tanya Arya kepada menantunya.

"Gimana dengan mereka? Ehm maksudku mereka tahu kita ada di Indonesia?" Tanya Farah hati-hati memandang suami dan mertuanya bergantian.

Relationship [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang