Mereka akhirnya duduk dan sarapan dengan tenang setelahnya. Baik Jisoo, Seokjin, Taehyung, maupun Jungkook sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Cukup lama, hingga mereka selesai barulah Taehyung membuka pembicaraan.
"Sebelumnya aku benar-benar minta maaf Hyung untuk kejadian kemarin". Ucap Taehyung tulus.
"Bukan salahmu Taehyung, tak perlu begitu". Balas Seokjin.
"ekhemmm mmmh hmmm". Jisoo berdeham keras.
"Maaf anak durhaka ini menyela, kalian dekat? Oppa?". Tanya Jisoo penasaran.
"Tentu saja". Jawaban Seokjin membuat Jisoo tersedak.
"Kami teman sejak lama, aku hanya tak memberi tahu kau adikku". Lanjut Seokjin santai.
"Wah, jadi aku tak diakui disini?". Tanya Jisoo tak percaya.
"Bukan begitu, hanya tak terlalu penting". Balas Seokjin sengaja.
"Tak terlalu penting? Baiklah, aku akan bunuh diri begitu pulang dari tempat ini". Sahut Jisoo yang sontak membuat Jungkook melotot.
"Terserah, aku akan memakai kartu kreditmu kalau kau mati". Pancing Seokjin.
"Sembarangan! jangan sentuh kartuku, uangku milikku, uangmu juga milikku". Omel Jisoo tak terima.
"Mana bisa!? Ekhemmm... Maafkan anak tak tahu diri ini Taehyung, dia memang suka membuat keributan. Jadi kau bekerja dengan adikku?". Seokjin tersadar.
"Maksudku dia pembuat onar, pasti merepotkan". Sambung Seokjin.
"Sedikit merepotkan, tapi kuakui jika bukan karna adikmu aku mungkin tak akan bisa sarapan hari ini. Kurasa itu bukan masalah besar, tenang saja Hyung". Jawaban Taehyung tak Jisoo duga, jadi secara tak langsung pria ini sedang berterimakasih? Ah, Jisoo terkesan.
🥂🥂🥂
Tak lama setelahnya Seokjin pamit, namun tidak dengan Jisoo. Seokjin meninggalkannya dengan alasan lebih baik tinggal disini, apalagi perjalanan Milan-Calabria memakan waktu, Seokjin bilang Jisoo hanya akan membuang-buang bahan bakar.
Dan reaksi Jisoo tentu saja heboh, dia mengoceh tak jelas hingga membawa kasus penelantaran adik. Seokjin yang paham akhirnya berhasil membujuk Jisoo, ia berjanji akan pindah dari Milan setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan, jadi tak akan terlihat seperti penelantaran karna Seokjin juga akan tinggal di Calabria.
Masih dengan mood yang buruk, Jisoo kembali ke kamarnya. Ralat, kamar Taehyung. Berbaring terlentang masih dengan kemeja kebesaran milik Taehyung. Berkali-kali menghela nafas kasar, sungguh ia merasa bosan. Terdengar ketukan pintu sebelum sosok yang ia kenal memasuki kamarnya. Jungkook meneguk ludah kasar melihat posisi Jisoo yang sialnya memang terlihat sangat seksi. Ia merasa salah waktu, tapi apa boleh buat, Taehyung yang meminta jadi ia tak bisa menunda.
"Nona, m-maksudku Jisoo, ayo pergi". Ucapnya sambil mengalihkan pandangannya.
"Pergi? pergi kemana?". Tanya Jisoo yang kemudian bangkit dan duduk bersila di atas ranjang Taehyung.
"Belanja, kemana lagi? Ayo!". Jawab Jungkook bersemangat.
"Belanja apa? Aku sedang malas". Balas Jisoo jujur.
"Baju, kau tak akan memakai itu selamanya kan? Ayo kita habiskan uang Tae hyung, maksudku Tuan Kim". Bujuk Jungkook.
"Kenapa tak bilang dari awal? Kalau begitu ayo!". Balas Jisoo bersemangat.
🥂🥂🥂
Memang sepertinya sudah garis takdir seorang adik untuk menghabiskan uang kakaknya. Jisoo dan Jungkook sepertinya memang partner in crime jika itu masalah uang dan berbelanja. Bisa dilihat mereka berdua begitu kompak keluar masuk toko brand - brand ternama. Sementara Taehyung hanya duduk menunggu sambil bermain ponsel seolah tak perduli dengan dua orang yang tengah menghamburkan uangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half of me [Vsoo] - END (SEDANG DIREVISI)
FanficI don't know if this is a love story Start : 09-06-2021 End : 30-10-2021 Disclaimer : Tidak mentolerir segala bentuk plagiarisme.