6

366 49 33
                                    

Ada yang masih nunggu cerita ini ga, sih? Wkwkwk

***

Waktu itu, suasana di bandara begitu ramai. Entah memang hari ini banyak yang sedang berlibur atau apa, jelasnya suasana itu mendukung rencana Lisa.

Gadis itu pura-pura terdesak di kerumunan sehingga Hanbin reflex memeluk pinggang Lisa agar tak menghilang dari pandangannya.

"Genggam tanganku." Ujar Hanbin yang mana langsung saja Lisa turuti dengan senang hati.

Tubuh Lisa yang seperti tertelan di dada bidang Hanbin itu layaknya membuat mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang tengah saling berpelukan dengan tangan yang saling bertaut.

Padahal, kenyataannya Hanbin dan Lisa adalah mantan kekasih dengan Hanbin yang sudah memiliki istri dan anak.

"Hanbin?"

"Ya?"

"Maaf sudah merepotkanmu."

"Tak apa." Hanbin tersenyum manis. Lelaki bangir itu kemudian semakin mengeratkan genggamannya sembari melindungi Lisa agar tak tertabrak orang lain.

Lisa membalasnya dengan senyuman. Terimakasih kepada orang-orang karena sudah memenuhi bandara hari ini. Kkk

***

Thailand adalah negara kelahiran Lisa yang mana semenjak memasuki bangku sekolah menengah pertama, Lisa meninggalkannya untuk menempuh pendidikan di Korea Selatan.

6 tahun kemudian, Lisa kembali lagi ke Thailand dengan hati yang terluka karena ditinggal menikah oleh kekasihnya sendiri tepat setelah kelulusan sekolah menengah atasnya.

Memutuskan untuk menetap selama 3 tahun untuk memperbaiki hati, Lisa kembali memilih untuk tinggal lagi di Korea Selatan guna untuk mendapatkan kembali lelakinya.

Kim Hanbin yang mana kini sudah menjadi sosok seorang suami dan seorang Ayah itu tak menggoyahkan niat Lisa untuk membuatnya kembali ke dalam pelukannya.

Hei, usaha takkan mengkhianati hasil, bukan?

"Om" Hanbin membungkuk sopan ketika mereka sudah sampai di rumah Lisa dengan Ayah Lisa yang menyambutnya dengan sebuah senyuman hangat.

"Hanbin?" Marco merentangkan tangannya dan memeluk Hanbin yang saat itu tengah dilanda kebingungan karena sepertinya Ayah Lisa ini dalam keadaan baik-baik saja.

Tapi, kebingungan itu kemudian sirna ketika melihat Lisa yang malah menangis dengan hidung yang memerah. Gadis itu merajuk kalau ternyata Bambam membohongi Lisa dengan berkata sang Ayah sakit agar ia kembali ke Thailand.

Padahal, pada kenyataannya Lisa berniat akan meminta maaf nanti kepada Bambam karena sudah memfitnahnya. Hehehe

"Bambam astaga." Marco menggelengkan kepalanya. "Anak itu sepertinya begitu menyukaimu hingga tak ingin kau kembali ke Korea."

Alis Hanbin entah kenapa bertaut mendengar kata 'menyukai'. Tentang Bambam itu, sedari dulu saat ia dan Lisa masih mempunyai hubungan dan Hanbin yang selalu menemani Lisa untuk pulang ke Thailand, Hanbin sudah tak suka saat melihatnya selalu menempeli Lisa.

Dan bahkan sampai sekarang?

"Bagaimana kabarmu, Hanbin? Sudah lama kita tidak bertemu. 3 tahun, ya?"

Hanbin mengangguk. "Ya, Ayah. Sudah 3 tahun dan kabarku baik-baik saja."

Sudah pernah menjadi calon menantu dan calon mertua itu tak aneh bukan jika sudah memanggil dengan sebutan Ayah?

"Syukurlah. Kekhawatiran Ayah tentang keadaanmu yang mungkin sama dengan Lisa membuat Ayah---"

"Ayah!"

Hanbin dan Marco terkejut saat Lisa tiba-tiba berdiri. "Hanbin sepertinya capek." Gadis cantik berponi itu menunjuk ke arah salah satu kamar yang biasa Hanbin tinggali saat menginap di rumahnya. "Biarkan dia istirahat."

"Ah, benar." Marco mengangguk. "Kalau begitu, istirahlah, Hanbin. Lagi pula ini sudah malam. Besok kita bisa lanjutkan mengobrolnya."

Lisa menghela nafas lega. Hampir saja Ayahnya memberitahu bahwa selama ini keadaan Lisa begitu buruk.

Berbanding terbalik dengan keadaan Hanbin yang lelaki bangir itu bilang baik-baik saja.

Ch. Jelas saja baik-baik saja. Hanbin memiliki istri dan anak sekarang di saat bahkan Lisa masih berusaha untuk menata hatinya yang hancur itu.

Lisa mengantarkan Hanbin sampai ke daun pintu. "Istirahatlah." Gadis itu tersenyum manis yang dibalas Hanbin dengan sebuah senyuman juga.

"Keadaanya masih sama." Komentar Hanbin ketika kepalanya dilongokan ke dalam kamar. "Masih ada foto kita berdua juga." Lanjutnya.

"Eoh?" Lisa berkedip beberapa kali. Lalu, gadis itu langsung masuk ke dalam kamar dan membawa beberapa figura berisi fotonya dan Hanbin. Menumpuknya di genggaman tangan dan tersenyum kikuk.

"Maaf. Bibi Mhae yang selalu membersihkan kamar, aku tak tahu kalau foto ini masih ada---"

Lisa berkedip lagi saat Hanbin membawa semua figura yang ada di tangannya dan menyimpannya di tempat semula.

"Simpan saja disini. Aku tak keberatan." Ujarnya.

Oh, Hanbin tak tahu saja kalau sebenarnya Lisa sengaja menyimpan figura foto mereka berdua di dalam kamar itu.

6. Buat dia kembali mengingat tentang masa lalu kalian

***

Kasih dong kiat-kiat buat bisa bikin mantan balik ke kita? Hahahaha

TWO TIME - HANLIS / HANLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang