beasiawa

116 16 1
                                    

Hiii guys wellcome di chapter 4 btw.
Gimana? Sejauh ini ada yang kurang gak? Kalau ada just komen ajah oke?

Enjoy

"Eoh? Ini buat gw?"
Tanya hyunjin, melihat lia menyodorkan minuman dingin.

"Iya bang. Tadi gw tawarin ke temen gw tapi dia gak mau. Jadi gw pikir kan lo haus.. Jadi gw kasih ke lo ajah"
Jawab lia, sambil mendudukan dirinya di samping hyunjin.

"Oooo, kalau gitu makasih ya.."
Kata hyunjin, di balas anggukan oleh lia..

"Btw yeji mana li? Kok tumben kalian gak barengan?, lagi berantem?"
Kata hyunjin.

"Hah? Enggak kok, yeji nungguin gw di kantin?"
Jawab lia.. Lagi pula mustahil jika lia dan yeji bermusuhan tanpa ada yang menangis.

Pasti salah satu dari mereka sudah mengadu, atau bercerita kepada hyunjin dengan air matanya yang terus berlinang.

"Oooo, ya udah sana, nanti yeji nungguin lo?"
Kata hyunjin, membuat lia berpamitan lalu pergi kembali ke kantin.

"Eh tunggu li!"

"Iya? Kenapa bang?"

"Bilang ke yeji kalau...

" kalau apa?"

"K-kalau

" kalau apa anjr! Lama-lama gw gak mau bilang ke yeji nih!"
Ujar lia geram.

"I-iya.. B-bilang ke yeji kalau..

" heejin terima gw"
Bisik hyunjin membuat lia mengelidik geli..

"I-iya tenang gw bilang ke yeji.. Btw selamet loh bang.. Ternyata ada juga orang yang mau nerima lo?"
Kata lia, lalu mendapat tampolan pelan dari hyunjin.

"Ahahaha sorry-sorry....kalau gitu gw pergi dulu deh ya? Takut yeji nungguin?"
Pamit lia, lalu di iyakan hyunjin.

Kantin.

"Eh ji sorry ya nunggu lama?, tadi gw ngobrol bentar sama bang hyunjin?"
Sahut lia, yang telah menduduki kursi depan yeji.

"Iya gak papa, lagi pula tadi gw mampir ke ruangan dosen lee bentar"
Jawab yeji, membuat lia tidak terlalu merasa bersalah.

"Ooo , memangnya ada apa ji? Lo belum ngumpulin tugas? Atau OH! Yang lo bolos itu yaaa??"
Tanya lia sok tau, membuat yeji harus menjelaskan kejadian 10 menit yang lalu.

"Ji lo di panggil tuh sama dosen.lee"
Panggil salah satu mahasiswa di sana.

"Eoh? Oke, makasih infonya"
Kata yeji yang di balas anggukan oleh perempuan itu.

Karena penasaran, tanpa tunggu lama, yeji berjalan menuju ruang dosen.lee.. Antara gugup, takut dan oerasaan lainnya tercampur di otak yeji. Andai saja dia tidak percaya ucapan somi waktu itu.

Tok tok tok.

Yeji mengetuk pintu ruang dosen.lee sebanyak tiga kali.
Sampai suara cempreng dosen.lee mempersilahkan yeji masuk ke ruangannya.

"Annyeonghasseo lee. seonsaengnim!"
Sapa yeji, membungkuk hormat pada dosen terkesan galak di depannya.

Andai dia bukan dosen yeji, mungkij yeji sudah menceramahinya dari dulu!

"E-emm m-maaf apa saya membuat kesalahan , sehingga anda memanggil saya?"
Sahut yeji, karena merasa sapaannya hanya di sambut muka datarnya.

"Hmm. Baik , duduk lah terlebih dahulu..."
Ucap dosen.lee , sehingga di patuhi yeji.

"Tujuan saya memanggil kamu ke sini adalah.."
Gantung dosen.lee sehingga membuat rasa penasaran yeji semakin menjadi.

"Huh! Kamu mendapat beasiswa ke tempat yang kamu inginkan.."
Pernyataan bahagia, yang di sampaikan dosen.lee membuat yeji penasaran apakah ini mimpi atau kenyataan.

"Hah? I-ini s-saya g-gak mimpi kan?"
Tanya yeji, memastikan lagi..

"Jika tidak percaya silahkan baca surat ini saja"
Sungut dosen.lee, sambil memberi yeji secarik kertas , yang merupakan kesetujuan beasiswa yeji untuk melanjutkan sekolanya di tempat yang ia mau.

Lalu dengan anggukan cepat yeji, membaca isi surat itu lagi.
Tidak usah di tanyakan lagi raut manik yeji saat menutup surat itu.

Mata sipitnya melebar, senyumnya melebar, kini yeji tidak memiliki drndam lagi kepada dosen.lee hanya karena sebuah beasiswa.

"W-woah! MAKASIH DOSEN.LEE SEKALI LAGI MAKASIH BANYAK!! SAYA SENANG SEKALI!!!"
dengan bar-bar yeji memeluk dosen.lee erat-erat tanpa adanya kilat.

"I-iya s-sama-sama, t-tapi saya g-gak bisa na-fas, uhuk! Uhuk!"
Keluh dosen.lee , yeji langsung melepaskan tangannya itu dan menyembunyikannya di belakang bajunya, dengan muka yang sangat amat malu.

"Ahahaha saya ngerti kok, pasti kamu seneng banget kan? Ahahaha itu reaksi yang biasa kok.. Jadi tidak usah begitu.."
Ucap dosen.lee , membuat yeji agak malu-malu.

"H-hehe, emm kalau begitu saya sudah boleh keluar?"
Tanya yeji, karena dia kelaperan.

"Tentu saja, terima kasih ya yeji, semoga dengan beasiswa itu kamu dapat mewujudkan mimpi kamu"
Ujar dosen.lee yang terkesan bangga pada yeji.

"Nee!"
Jawab yeji, lalu melangkah pergi.

Flashback off.

"KALAU BEGITU SELAMETT YEJI KUUUU!!!!!!!!!! GW BANGGA BANGET SAMA LO!!!"
Teriak lia membuat satu kantin menuju pada mereka.

"Ahhahaha iya li, thankyou ya, ini semua juga karena suport lu ..."

"Hooh , masama... Omong omong ayok makan nanti bellnya keburu bunyi loh"
Kata lia.

"Eh iya! Ya udah kita pesen makan dulu yuk"
Ajak yeji, di angguki lia.































when i'm in love with you  (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang