BAGIAN DUA

37.9K 3.3K 38
                                    

Happy reading 🧡

Klik tanda bintang dulu,dipojok kiri!!!!

"Aku berharap kalian ada disini"

Ara telah sampai disebuah kafe tempat ia bekerja dan ia langsung saja mengganti pakaian seragam nya menjadi pakaian seragam karyawan.

"Siang Mbak Santi"sapa Ara terhadap salah satu karyawan dikafe ini

"Siang ara"jawab Santi."Ara mbak minta tolong ya bawakan minuman ini untuk meja nomer 07"

"Iya mbk sini"

Ara menerima nampan tersebut lalu berjalan menuju meja nomer 07 disitu terdapat beberapa remaja laki-laki

"Permisi"ucap Ara sopan lalu menata gelas minuman itu dimeja tersebut

Saat ingin berbalik tangannya dicekal oleh salah satu remaja itu

"Ada apa kak?"tanya Ara dengan menatap pria itu

Degg

Mata itu?batin pria tersebut

"Bro?"panggil pria yang tak lain temannya membubarkan lamunan pria itu

Pria itu tersadar lalu melepaskan cekalannya

"Gak papa"ucap pria dengan nada dingin

Kok aneh ya?pikir Ara

Ara gak mau ambil pusing akhirnya berjalan kebelakang untuk melanjutkan pekerjaannya

"Bang mirip dia"bisik pria lagi yaitu saudara sepupu dari laki-laki yang tadi mencekal tangan Ara.

Pria itu hanya menganggukkan kepalanya.
Lagi,Lagi dirinya harus mengingat seseorang yang begitu penting namun setelah kejadian itu seseorang itu hilang bak ditelan bumi

S K I P

Sisi lain....

Ada satu keluarga yang sedang membicarakan hal penting

"Bagaimana apa sudah ada tanda-tanda dimana dia berada?"tanya pria paruh baya kepada seseorang terpercaya nya

"Maaf tuan Masih belum ada"jawab seseorang tersebut dengan sopan

Helaan napas sudah berapa kali dari satu keluarga. Mereka berusaha mencari seseorang yang sangat penting namun sampai saat ini belum ditemukan.

"Andai kejadian itu tidak terjadi mungkin dia saat ini bersama ku"ucap laki-laki dingin,yang tak lain anak keempat.

"Aku sangat merindukannya"ucap laki-anak kelima dengan suara khas dinginnya

"Kita harus segera menemukannya"ucap laki-laki anak keenam,sama halnya dengan suara dingin dan wajah datarnya

"Dimana dia mas?"lirih wanita paruh baya dipelukan sang suami

"Kamu tenang ya kita bakalan bisa menemukan nya"ucap sang suami seraya menenangkan istri

"Boy bagaimana kuliah mu?"tanya pria paruh baya terhadap anak keempatnya

My Family Is Very PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang