6. ZES

5 2 0
                                    


Di kantin kampus.

"wih ada kejadian apa nih! Sampe senyum senyum sendiri" ucapnya penasaran

"ada yang lagi rame soalnya" balas pria itu sambil melihat handphone miliknya

"oh jangan bilang yang rame itu soal lo ciuman sama Anagi. Sepupu mu!" mendengar itu Dimas hanya tertawa sambil menundukan kepala seolah ia sedang malu-malu

"wahh... gila jadi beneran kamu ciuman sama sepupumu hari ini?" semakin mengebu ia menanyai hal itu kepada Dimas

"haha... menurut mu?" ia mengatakan itu sambil tertawa lalu meninggalkan temannya yang masih penasaran.

Pada saat ia berjalan menuju ruang kelas berbunyi dering telepon dari nomor yang tak dikenal.

"semua sudah saya lakukan sesuai perintah anda. Jadi jangan lupa kirim sisa uangnya" ucap orang yang menghubungi Dimas

"iya-iya, uangnya akan ku kirim setelah ini. Aku akan berikan bonus seandainya semua berjalan lancar" setelang menngatakan itu Dimas memutuskan telfonnya. Selanjutnya ia hanya bersenandung sampai ruang kelas.

Disisi lain, Anagi yang sudah masuk kedalam kelas manajemen. Seperti yang ia duga kini ia menjadi perhatian seluruh kelas, dan ia bertemu dengan Tiara. Tiara duduk di pojok belakang seperti biasa, tetapi kini yang ada disebelahnya bukan lagi Anagi, tetapi ratu gossip jurusan bisnis dan para pengikutnya.

"wah.. coba llihat siapa yang datang. Kemarilah lalu duduk disamping sahabat mu ini, aku sudah menyiapkan kursi kosong" ucap Angel yang tak lain ratu gossip itu. Mendengar ucapan itu Tiara mengeluarkan pandangan tak suka kepada Anagi lalu membuang wajahnya Kearah Angel

"Jangan. Aku tak ingin salah pergaulan" balas Tiara. Membuat Angel dan para pengikutnya tertawa senang

Anagi  mengabaikan ucapan mereka. Ia tak peduli, itu hanya membuang waktu. Lalu mengambil tempat duduk yang paling dekat dengannya saat ini.

"oh iya Aku dengar kalau kamu akan menjadi salah satu nyonya dikeluarga itu?" Angel menanyakan itu dengan nyaring yang membuat semua orang dikelas mendengarnya. Anagi masih diam menahan amarah, Angel yang melihat hal itu membuatnya semakin geram.

"Bisa ajarkan aku caranya? Aku juga ingin menjadi nyonya disana." Lanjutnya sambil tertawa meremehkan.

"caranya?" gumam Anagi yang terdengar jelas di telinga Angel

"Iya caranya! Ajarkan aku" balas Angel dengan semangat

Kini Anagi membalikan badannya mengahadap kearah Angel yang juga kearah Tiara lalu mengatakan

"Cukup menjadi yatim piatu dan membuat dirimu menyedihkan. Lalu jangan lupa katakan orang tua atau buyutmu sebelum meninggal agar membuat kebaikan yang membuat oranglain berhutang budi padanya" Kini Anagi membalasnya dengan lantang. Jujur saja ia sudah terpancing emosi sekarang. Tatapan Anagi kini beralih pada temannya Tiara

"Dan sepertinya kalian lupa point penting. Aku memang anak konglomerat dari zaman buyut ku atau apapun itu" ucapnya dengan sarkas "Astaga. Aku baru ingat kalau kabar tersebut hanya diketahui oleh pembisnis kelas atas. Jadi mana mungkin kalian mengetahui hal tersebut" lanjutnya lalu kembali membenarkan posisi duduknya.

Setelah kalimat itu keluar dari mulut Anagi hanya terdengar riuhnya suara orang bergosip. Jelas didalam hati Anagi masih tersimpan amarah yang besar atas perhinaan dari orang-orang yang bahkan tak mengenalnya dengan baik. Bagaimana dengan Tiara? Jelas dibandingkan semua umpatan atau cacian yang dikeluarkan oleh orang orang tersebut, ucapan Tiara lah yang tak bisa ia lupakan. Ia marah benci dan kecewa dengan perlakuan Tiara padanya.

The Last 100 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang