+5

619 86 16
                                    

Hari terakhir Jay di Australia, siang ini mereka pergi ke supermarket untuk belanja bulanan.

Karena dulu saat masih sama-sama menjadi mahasiswa mereka selalu belanja bulanan bersama, dan setelahnya membeli ice cream di kedai dekat pantai sambil menikmati matahari terbenam.

Hitung-hitung flashback juga kan?

Kini mereka sedang memilih sayuran segar, dengan Jay yang bertugas mendorong keranjang dan Jake yang memilih barang.

"Jadi inget, dulu pas aku masih jadi mahasiswa. Kita bawa dua keranjang gede sampe dimarahin petugas gara-gara sampingan terus, hahaha" Ucap Jay.

Jake tertawa, "Kayaknya si bapak itu sampe capek deh negur kita selama dua tahunan"

"Oh iya, mana ya si bapak-bapaknya?"

"Jay kangen sama si bapak itu yaaa.." Goda Jake.

"Eh nggak! Kamu mah, yakali hahaha"

"Eh itu bapak-bapaknya!"

Jake berlari kecil menuju bapak petugas yang baru saja melewati rak seberang mereka.

Jay yang ditinggal langsung cepat-cepat menata sayur yang Jake taruh asal tadi sebelum ikut menyusul.

"HI, MR. SWAZKY!"

Bapak itu menoleh kaget, "I think i know you... Oh! That troublemaker right!??" Ucap bapak itu bercanda.

Jake memasang wajah sedih, "I'm not..."

Bapak itu tertawa, "No, no, i'm just kidding, Jake"

Seketika wajah Jake kembali ceria, "You know my name, Mr!?"

Bapak itu tersenyum, "Of course.. Oh, and that boy too"

Jake menoleh ke arah yang bapak itu maksud.

Jay yang baru datang memasang wajah bingung.

"It's been a long time, Jay"

Dilanjutkan dengan beberapa obrolan lagi selama 10 menit sebelum akhirnya mereka berpisah dan melanjutkan belanja.

"Mr. Swazky baik banget ya, Jay"

Jay mengangguk setuju.

"Eh Jake, ada ramyeon! Bikinin ya nanti"

"Okey"

Sesi belanja mereka berakhir setelah hampir satu jam.

Karena sudah sore, Jay langsung saja mengemudikan mobilnya menuju kedai ice cream dekat pantai.

Omong-omong, Jay menitipkan mobilnya di rumah Daniel, jadi ia bisa menggunakannya saat berkunjung ke Australia.

Dan tenang saja, sopir Daniel rutin merawat mobilnya kok.

Mereka duduk di bagian luar sambil menikmati sunset.

"Oh iya, nanti rekan kerjaku ikut ke bandara loh.. Gak papa?"

Jake mengangguk, "Gak papa kok"

Jay menyenderkan tubuhnya ke kursi.

"Tapi nanti kita gak bisa...."

"Apa!?"

"Itu....." Ucap Jay sambil mengerucutkan bibirnya seperti mau mencium.

Seketika Jake memasang wajah datar.

"Itu mulu kamu, Jay"

"Hehehehe, kan aku mau pulang by... Masa nggak?"

"Kan udah sering, Jay"

You're MINE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang