bagian 7

92 16 0
                                    

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari si tuan penolong, Hyuk mendatangi alamat yang diberikan. Ia sedikit kaget saat menyadari hunian besar yang ada dihadapannya adalah hunian milik teman kuliahnya, Soojung.

Meski demikian Hyuk memutuskan masuk ke dalam. Bagaimana pun ia akan berterima kasih.

Begitu membuka pintu dan mengetahui siapa tamu yang dinantikan appa_nya, Sojung terlihat tak percaya.

"Hyuk kenapa bisa kau?" Pria jangkung yang berhadapan dengannya hanya menyengir "Aku ingin bertemu ayahmu"

"Jadi kau penolong yang disebutkan ayah?" Ia terus memperhatikan wajah Hyuk meski sedang berjalan. Sojung tak habis pikir bagaimana pria yang kerap membuat masalah di kelasnya bisa menjadi penyelamat bagi sang ayah. Ia meragukannya.

"Bagaimana bisa kau menyelamatkan ayahku dari pencurian? Beritahu aku!"

"Jung Sojung, apa begini cara ayah mendidikmu? Kau ini sangat tidak sopan. Pria ini tamu ayah. Kenapa kau malah menginterogasinya"

"Appa, Hyuk ini temanku" ujarnya sembari menyandarkan kepala pada lengan Hyuk, membawanya menghampiri sang ayah yang telah duduk manis di sofa tunggal.

"Benarkah? Kebetulan sekali. Silahkan duduk nak." Netra'nya memandangi Hyuk yang terlihat kikuk oleh perlakuan putrinya.

"Appa, Hyuk ini teman kuliah yang sering kubicarakan. Dia ini.."

Ayah Jung mengangguk paham. Ia menghentikan putrinya agar tak berceloteh lebih lanjut.

"Kau menyukai putriku? Sepertinya putriku sangat menyukaimu" ayah Jung menatap antusias.

"Ne?" Hyuk melihat pada lawan bicaranya lalu beralih menatap Sojung. Ia tersenyum tipis "Kami berteman paman, tentu saja aku menyukainya"

Tuan Jung tersenyum puas dengan telapak tangan yang ia tepukan pada pegangan sofa.

"Bagus sekali.. Aku_Jung Hyuk tak menyangka hari ini akan datang juga" lagi.. ia tertawa terbahak sembari menganggukan kepala. Sojung dan Hyuk terlihat saling pandang.  Setelahnya Sojung tersipu. Ia memilih menyingkir untuk mengambilkan minuman bagi temannya.

"Paman, terima kasih sekali lagi saya ucapkan. Untuk biaya yang telah paman keluarkan, mohon bersabar.. saya akan segera mengembalikkanya" ucapnya.

Junghyuk tersenyum "Tak perlu terburu-buru, sebagai manusia saling menolong sudah sewajarnya. Apalagi bila saat itu bukan karena'mu.. mungkin saat ini akulah yang berutang pada pihak bank. Yang seharusnya berterima kasih itu aku"

"Dari pada membicarakan utang.. aku lebih tertarik mengetahui hubunganmu dengan putriku. Kau ini pria baik, aku akan sangat senang bila putriku punya hubungan lebih dari sekedar teman denganmu" Junghyuk terkekeh.

"Appa.." Sojung meletakkan 3 gelas minuman berwarna kuning. Setelahnya ia mengambil duduk disebelah Hyuk.

"Jangan diambil pusing ucapan ayahku"

Hyuk menyengir dengan perasaan tak nyaman. Ia ragu haruskah memberitahukan kalau sudah orang seseorang yang mengisi ruang dihatinya. Hyuk memperhatikan ayah Jung yang tampak menaruh harapan padanya lalu beralih melirik Sojung.

"Sepertinya aku harus mengecewakan paman. Aku tidak sebaik yang paman duga" ia tersenyum tipis.

"Tanyakan saja pada Sojung, dia tahu segalanya tentangku" tambahnya.

Ha..ha..
Junghyuk terbahak.

"Kau membuatku semakin menyukaimu. Aku suka kejujuranmu. Putriku yang banyak tahu tentangmu saja sudah jatuh hati padamu, apalagi aku"

The Mission [Complete]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang