Begitu melihat ada kesempatan, Suzy segera berlari meninggalkan kedua pria yang diketahuinya sebagai grim reaper. Sembari melakukan pelarian, sesekali dirinya menoleh ke belakang. Memastikan dia tak diikuti.
Sampai dirasa sudah berada ditempat yang cukup aman, barulah Suzy berhenti berlari. Menetralkan jalan nafasnya. "Bodoh!" Ujarnya. Tangannya mengetuk dahi dengan buku tangan. "Untuk apa kau lari? Toh, dengan mudahnya mereka pasti menemukan keberadaanmu." Monolognya.
Kemana aku harus mencari bantuan?
Raut wajah Suzy berubah sendu. Gadis muda itu seperti kehilangan pegangan. Dia bahkan tak tahu harus pada siapa meminta pertolongan. Tak ada yang bisa melihat kehadirannya, juga tak ada yang dapat mendengar ucapannya.
Bukan tak pernah dia coba memasuki raga miliknya. Sayangnya Suzy gagal pada setiap usaha yang dilakukan. Mungkinkah ada jiwa lain yang telah menghuni tubuhnya? Pertanyaan seperti ini terkadang juga hadir dalam pemikiran. Selama hidup, Suzy memang penikmat film yang berbau supranatural.
Jadinya, sedikit gambaran cerita pada film yang pernah ditontonnya coba dia renungkan dan berusaha dirinya praktekkan. Sayangnya cerita dalam film yang ditontonnya tak bisa dirinya jalankan. Seperti halnya dalam suatu adegan yang pernah ditemuinya. Dimana arwah bisa kembali memasuki raga miliknya dengan syarat konsentrasi dan keinginan yang kuat.
Sayang dalam praktek, seberapa keras pun usahanya untuk bisa masuk dalam tubuh tak pernah berhasil dilakukan. Alhasil Suzy kini pasrah. Duduk ditepian ranjang di mana tubuh tanpa jiwanya berada. Disana Suzy terus menunggu kehadiran teman, kenalan yang mungkin akan hadir menjenguknya. Terbesit harapan ada yang bisa menemukan kehadiran jiwanya yang gentayangan.
_
Pada gedung atap rumah sakit, kedua malaikat maut saling beradu argumen. Wang-yeo dan Song-kang tengah meributkan nasib Suzy. Malaikat maut senior menginginkan kematian Suzy. Sedangkan Song-kang menginginkan kebalikan. Jadilah kedua malaikat maut saling melempar tatapan tajam dengan wajah layaknya hendak memulai perang.
"Jangan pikir aku tidak tahu jalan pikiranmu. Setelah kehidupan kalian berakhir ratusan tahun yang lalu, jodohmu dengannya juga sudah berakhir! Apa yang kau harapkan dari seorang wanita yang bahkan tak mengenal siapa dirimu?"
"Aku.."
"Lupakan gagasanmu untuk memberitahukan identitas aslimu." Seolah tahu jalan pikiran Song-kang, Wang-yeo menambahkan "Begitu kau membuka jati diri, tubuhmu akan musnah! Apa kau masih berpikir melakukannya?" Berkacak pinggang, Wang-yeo terlihat kesal.
Mendesah frustasi. Song-kang tahu yang dikatakan rekan seniornya sebuah kenyataan. Sebelum menjalankan tugas pertamanya saja, peringatan itu sudah dirinya dapati berulang. Pria itu paham betul.
"Takkan kuberitahukan identitas ku padanya. Hanya biarkan aku melindunginya. Kau tahu, gadis muda itu begitu ketakutan. Aku hanya ingin membantunya, tidak lebih! Lagian sekarang aku tak punya perasaan padanya." Tambahnya.
Dasar naif. Tak tahu saja Song-kang, kalau cintanya bisa kembali tumbuh karena kebersamaan. Wang-yeo yang paham betul, tentu saja berusaha menghentikan juniornya.
*
*
Percakapan kedua grim reaper ternyata didengar oleh pria yang mencoba melepas penat di ruang terbuka atap. Setiap detail percakapan bahkan terdengar begitu jelas.
Haruskah dirinya meminta penjelasan? Nama dari gadis yang dibicarakan, dia merasa kalau gadis itu adalah gadis yang dirinya kenal.
"Bisa beritahu padaku, maksud ucapan kalian?" Pria itu akhirnya menunjukkan diri. Melangkah cepat menghampiri kedua grim reaper yang saat ini berdiri dekat pinggiran besi pembatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mission [Complete]✅
Aventurasekelompok manusia yang menjalankan misi untuk mendapatkan kembali kehidupannya.