‖Lima‖ in my life

89 14 0
                                    

JANGAN LUPA VOMENTNYA
SORRY TYPO!

Iwaizumi pov
19.00

Hari sudah semakin gelap. Ah, tidak lebih tepatnya ini sudah gelap. Waktu Magrib. Lebih tepatnya itu. Seperti yang sudah ku jelaskan jarak antara rumahku dengan sekolah itu lumayan jauh. Sedari tadi kami hanya diam saja di atas motor yang tengah melaju di jalan raya itu. Tak ada yang memulai percakapan. Ya, walau sesekali bercakap akan sulit mendengarnya karena deru kendaraan lalu lintas yang kian ramai.

  Kageyama menghentikan motornya di sebuah resto makanan. Aku sedikit heran, untuk apa kami datang ke resto ni (?)

"Hmm.. Kageyama kena-

    " Maaf kak! Tapi sebaiknya kita makan dulu. Kaka terlihat sangat lelah"ucapnya padaku sembari meminta maaf. Ah, jika diterima boleh juga tapi sayangnya aku tak memiliki uang sepersen pun.

"Tapi aku tak memiliki uang sepersen pun saat ini" Jawabku apa adanya.

     "Tak apa.. Lagipula aku yang mengajak kak iwa kesini. Artinya akulah yang mentraktir kak iwa nantinya. " Jelasnya padaku. Awalnya aku sedikit ragu untuk menerima tawaran itu. Tapi bagaimanapun juga aku kelaparan saat ini jadi aku menerima tawaran dari dekkel ku ini.

Sesaat kemudian kami menikmati hidangan yang telah kami pesan sembari bertukar cerita. Mengobrol dan tertawa. Tanpa kusadari diriku seperti tertarik untuk melihat sesuatu yang ternyata sudah berdiri Oikawa di sana. Aku tak mengerti raut wajah apa yang dipasangnya. Mendadak aku gugup, rasanya diri ini seperti seseorang yang tercyduk sedang selingkuh.
Oh, god apa yang harus ku lakukan?

Tiba-tiba saja Oikawa membalikkan badannya dan pergi begitu saja. Apa yang harus kulakukan. Aku tak ingin terjadi kesalahpahaman. Sebelum ini semakin rumit, aku segera bertindak. Tak peduli dengan Kageyama yang bingung karena pergerakan ku.

"Aku permisi dulu" Ucapku.

Terlambat. Oikawa sudah lebih dahulu mengendarai mobilnya. Ia melesat begitu kencang. Tanpa diminta, semesta sangat mendukung kejadian ini. Awan mulai menghasilkan petir yang menggelegar, hujan turun dengan mulus membuat jalanan basah. Ini hanya kesalahpahaman. Aku tau itu. Nanti juga bisa ku bicarakan padanya.

»»————><————««

Author pov
21.00

"Assalamu'alaikum, ma.. " Iwaizumi terus mengetuk pintu berharap ketukannya bisa didengar oleh mamanya yang pastinya sudah tidur atau sedang menonton drakor dikamar saat ini.

Sudah 20 menit ia mengetuk pintu. Untungnya ia berada di teras rumah, jadi tak kebasahan lagi. Walau situasinya kini ia tengah basah kuyup.

Cklek!

Pintu terbuka. Menampilkan sosok mama yang berdiri dengan daster ungu muda miliknya.

"Ma.. "

    "Astagfirullah.. Sayang.. Ini kamu kenapa?? Kok basah gini? Tooru mana? Haduh.. Mama gak habis pikir apa yang terjadi?? Mama musti hubungin Nyonya Oikawa dulu ini" Oceh mama dan mulai mengetik nomor di ponselnya.

"Ma.. Bawa Hajime masuk dulu.. Dingin ma.. " Lemas Iwaizumi. Seketika Mama langsung membawa putrinya agar masuk kedalam rumah. Ia membaringkan tubuh gadisnya dikamar miliknya yang berada di lantai 1.

  Iwaizumi memejamkan mata. Entah ia tidur atau apa. Mama segera mengganti pakaiannya agar gadisnya tak lebih kedinginan. Mama juga membuatkan teh panas untuk gadisnya. Namun, tubuh iwaizumi sudah terlebih dahulu panas sebelum teh panasnya dihidangkan. Iwaizumi sangat jarang sakit. Mengapa sekarang ia terkena air hujan sudah demam begini?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗜𝗻 𝗠𝘆 𝗟𝗶𝗳𝗲||𝗢𝗶𝗜𝘄𝗮 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang