Cherry

85 15 0
                                    

  p.s : latar tempat dan cerita di chapter ini diambil di masa lalu, menceritakan kisah Rin dan Arum sebelum berpisah.       

____________________























            Masa lalu itu rasanya kurang sedap untuk diingat-ingat, cukup jadikan pelajaran untuk di masa yang akan datang. Beda dengan Arum, perempuan sendu yang membosankan satu ini suka menyakiti diri dengan ingat masa lalu yang sungguh jauh dari kata indah.




Yang ada di dalam ingatan Arum. Rin dulu suka sekali usap-usap tengkuk Arum untuk bawa ia terlelap tidur. Iya, mereka dulu tinggal bersama.




Semuanya Arum lalui bersama Rin. Rin adalah orang pertama dalam segala hal yang pernah Arum lakukan. first love, first kiss and also first sex.




Dan, yang paling berkesan adalah saat dimana Rin curi ciuman pertama Arum, di atas balkon rumah sakit ---- mereka waktu itu sedang jenguk ayah Rin yang memang sudah lama sakit keras.





Rin seperti biasa mengeluarkan bungkus rokoknya, nyalakan korek dan sulut ke rokok, hisap sensasi hangat asap rokok dalam mulutnya lalu dihembuskan ---- tenang dan nyaman.



Sedangkan Arum di sebelahnya hanya bisa menahan nafas dan sesekali terbatuk ---- Arum yang dulu benci rokok, ingat?





"Maaf..." Rin yang sadar dengan ketidaknyamanan Arum segera membuang rokoknya ke tanah dan menginjaknya dengan kaki kiri untuk matikan apinya.






"gak apa-apa, kamu lagi banyak pikiran. cuma rokok yang bisa buat kamu tenang." Arum berucap sembari mengusap punggung Rin yang dibalut jaket jeans biru tuanya.





Lalu, Rin hela nafas panjang sebelum rogoh saku celananya untuk ambil permen mintz rasa cherry ---- kesukaan Arum. Sebelum akhirnya dia buka bungkusnya dan masukan dalam mulutnya sendiri.







Arum cuma bisa mengerjapkan mata, mengira kalau permen tadi akan ditawarkan padanya. baru saja dia ingin membuka mulut untuk menanyakan apakah Rin punya permen cherry lainnya, tangan Rin terangkat untuk tarik paksa tengkuk Arum lalu daratkan bibir nya ke bibir Arum.








Mata Arum terbelalak kaget, tapi dia juga enggan melepaskan ciuman mendadak Rin. Lalu perlahan perisa cherry menyeruak kedalam mulut Arum diikuti lidah Rin yang menerobos masuk lalu lumat lamat-lamat bibir Arum.








Tangan kanan Rin diposisikan di atas kepala Arum sedangkan tangan yang satunya dekap erat pinggang Arum. Cukup lama bercumbu sebelum Arum dorong sedikit dada Rin untuk lepaskan ciuman mereka.






"enak rasa cherry, lagi?" Rin menawari dan yang ditawari tentu saja memukul pelan bahu Rin dengan semburat kemerahan di pipinya.






"itu first kiss aku tau!" Ucap Arum sebelum memalingkan wajahnya dari Rin, "bagus dong! first kiss kamu enak rasa cherry, aku gak ada rasanya."






Arum terbelalak kaget lagi, jadi dia bukan yang pertama untuk Rin? Seharusnya dia gak kaget apalagi Rin ini memang lumayan populer dan terkenal sebagai seorang player tapi entah kenapa rasanya dia agak... kecewa?



"Marah, ya?" Rin yang sepertinya bisa merasakan perubahan air muka Arum bertanya. kini posisinya sudah ada di belakang Arum, dekap Arum dari belakang lalu dagu nya ia letakkan di bahu kanan Arum.



"enggak marah, cuma agak- ughh gimana ya?... kecewa?"  jawab Arum yang buat Rin terkekeh geli.
sebelum akhirnya dia balik tubuh Arum menghadapnya, kecup sekali dahi Arum lalu berbisik,

"mau ciuman sampai bekas perempuan-perempuan yang lain hilang?"




"gila kamu, Rin!"




"Iya, gila karena kamu".










































































_________
TBC...

Cigarrete [Suna Rintarou]✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang