I Love You

38 3 4
                                    

p.s : latar tempat dan cerita sudah maju ke masa yang sekarang disaat Arum dan Rin sudah berpisah.








Third Person's POV





Arum ingat kalau dia dulu sangat suka ada di dalam dekapan Rintarou, sangat suka dengan aroma dan suhu tubuh Rintarou yang harum dan hangat. Tapi, rasanya sekarang hanya untuk lihat wajah Rin saja Arum enggan.

Hisap rokok yang sama dengan merk rokok favorit Rin kini jadi kebiasaan rutin semenjak kepergian Rin dari hidupnya.

Orang yang tinggalkan Arum setelah dirinya sudah terbiasa dengan keberadaan dirinya di sekitarnya.

Setelah curi semua hal pertama yang ada di dalam hidup Arum, seenaknya pergi setelah buat janji tanpa ada tanggung jawab dan kabar yang pasti.

Arum benci sekali katakan ini tapi untuk lupakan Rintarou bukan perkara yang mudah. 3 tahun lamanya Arum gunakan untuk membatasi dirinya dengan orang banyak. Buat tembok tinggi di sekitarnya agar tak satupun orang dapat terobos atau bahkan sakiti dirinya seperti yang Rin lakukan.

2 tahun sisanya dia gunakan untuk menyembuhkan lukanya ---- sendiri. Susah tapi mau tidak mau Arum harus segera lupakan seseorang yang sakiti dirinya sedemikian rupa ini.

Lalu, dengan tidak malu orang yang sudah susah payah ia lupakan kini muncul kembali seperti tidak terjadi hal besar yang telah ia lakukan dalam hidupnya di depan dirinya. yang buat Arum bingung mau bereaksi seperti apa.

"Kamu masih sayang aku, kan?" ucap Rin yang tentu saja buat Arum menoleh dengan tatapan sarkas dan tidak percaya, "Kamu waras, Rin?"

Tangannya mengepal erat, air matanya sudah diujung pelupuk mata tinggal hitungan detik sebelum jatuh kepipi. "Aku benci sama kamu."


Bohong,  dalam hati Arum masih ada sedikit rasa sayang untuk Rin ---- tapi sayang dengan orang yang sakiti hatinya begitu dalam adalah hal yang dilakukan orang-orang bodoh dan idiot yang tidak pernah pikirkan dirinya sendiri.




Rin lalu tarik pergelangan tangan Arum yang berniat beranjak pergi, lalu dengan segera letakkan bibirnya di bibir Arum. gigit dan paksa Arum untuk buka mulutnya sampai ujung bibir Arum berdarah dan akhirnya dorong Rintarou cukup keras.

"ARE YOU FUCKING INSANE?" Arum berucap sambil menyeka darah yang lumayan banyak keluar dari ujung bibirnya.

"Do you feel anything? is there still a chance for me?" Rintarou bersuara dengan nada yang sangat lirih dan pasrah, kesalahannya bukan lagi kesalahan yang bisa dimaafkan dengan gampang ---- waktu itu berharga buat Arum, dan 3 tahun waktu yang dia berikan untuk Rin kembali disia-siakan, karena 2 tahun setelahnya dia sudah bulatkan tekad untuk lupakan Rin dan segala kenangan tentang dia.

"aku capek, Rin."

Rin mendongak menatap wajah Arum lalu buka mulutnya sekali lagi,"but i still love you so much, i could die anytime."







































































___________
TBC....

Cigarrete [Suna Rintarou]✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang