"eomma,,,???"panggil rose pada dara yang sedang mengemasi pakaiannya ke dalam koper."kenapa lagi rose??mau membantah eomma lagi?"
Rose menggeleng,ia tidak akan membantah dara lagi yang ingin mengirimnya ke seoul,rose tidak tau alasan yang jelas kenapa eommanya mau mengirimnya ke korea,eommanya hanya berkata jika rose akan bekerja dengan teman eommanya disana.
"rose akan bekerja apa disana nantinya??"
"kau hanya akan membantu teman eomma berjualan"
"kenapa tidak alice unni saja yang pergi ke korea?kenapa harus rose?"
Dara menghentikan aktifitasnya dan melihat ke arah rose.
"teman eomma menginginkan kau yang membantunya,lagian alice juga sedang kuliah jadi tidak mungkin jika dia yang pergi"
"tapi rose juga ingin kuliah eomma,semua teman teman rose juga kuliah"
"apa kau punya uang untuk biaya kuliahmu??" rose menggeleng dengan pertanyaan eommanya.
"dengar rose,,,eomma bukannya tidak mau menyekolahkanmu,tapi kamu tau sendirikan gimana kehidupan kita setelah appamu meninggal,kita hanya cukup makan saja,tidak lebih,sedangkan alice??dia bisa kuliah karna dia mendapatkan biaya siswa,kamu harus bisa mengerti rose" rose menunduk mendengar perkataan dara, air mata rose jatuh tapi ia segera menghapusnya,agar tidak di ketahui eommanya."tapi rose kan belum pernah berpisah dari eomma dan alice unni,apalagi sampai ke luar negeri,gimana kalau rose merindukan eomma dan alice unni? Aussie dan korea sangat jauh eomma"
Dara menarik napasnya melihat rose yang terus merengek.
Dara menutup koper rose dengan kasar,lalu melemparkannya ke depan lemari rose membuat rose kaget melihat kopernya yang di lempar begitu saja sama eommanya."jika memang kamu tidak ingin membantu eomma untuk membiayai hidup kita,kamu tidak perlu untuk pergi,kamu disini saja biar eomma yang banting tulang untuk membiayai mu,biar ibu mati sekalian jika memang itu mau mu" bentak eommanya dan segera pergi dari kamar rose.
Rose menangis mendengar perkataan eommanya,ia bukannya tidak mau membantu keluarganya,tapi ia takut jika harus keluar negeri sendiri saja. Di usianya yang saat ini ia masih terlalu muda untuk pergi jauh sendirian,apalagi sebelumnya ia belum pernah pergi kesana.
.
."maafin rose eomma,,,,maaf karna rose terus merengek sama eomma dan maaf juga karna rose sempat menolak permintaan eomma untuk pergi ke korea,,,,sekali lagi rose minta maaf,,,rose pergi dulu,jaga diri eomma baik baik,rose akan kembali dan membawakan eomma makanan yang paling enak di dunia ini" kata rose,lalu ia memeluk eommanya dengan air matanya yang terus mengalir walau ia terus menghapusnya tapi itu percuma saja,karna air matanya terus saja berjatuhan.
Rose melepas pelukannya pada dara,walau dara dari tadi tidak menghiraukannya,mungkin dara masih kesal sama rose karna yang tadi siang,rose bisa mengerti tentang hal itu.
Rose bergeser ke depan alice,lalu ia tersenyum di sela sela tangisannya.
Alice menghapus air mata rose,lalu ia juga tersenyum.Alice merentangkan tangannya mempersilahkan rose untuk memeluknya,rose dengan segera memeluk saudara satu satunya itu dengan erat.
"rose pergi dulu unni,,,unni jagain eomma baik baik ya selama rose disana,awas saja nanti jika rose kembali lagi kesini terus eomma jadi kurus karna unni tak mengurusnya dengan baik" alice tersenyum pedih mendengar perkataan rose yang masih memeluknya,kembali ke aussie?? Hah,,,rasanya alice tidak yakin jika rose bisa kembali lagi ke negara kelahirannya ini.
Alice melepas pelukan rose padanya,lalu ia menghapus air mata rose yang lagi lagi jatuh,
"Jangan nangis ih,cengeng bangat adiknya unni ini,katanya anak kuat,kok malah nangis,gimana sih?" alice menatap rose,adik satu satunya,adik yang sangat ia sayangi,adik yang selalu menjahilinya,adik yang selalu menghiburnya,adik yang selalu ada untuknya,tapi ia terpaksa harus membiarkan adiknya pergi demi eommanya.
"pesawatnya udah mau take off,sana gih nanti ketinggalan" kata alice yang melihat penumpang lain sudah pada naik.