~Chapter 7: Ujian Seleksi Akhir (2)~

438 61 8
                                    

Emiko Pov

Aku dengan sedikit gugup melangkah ke arah gunung. Dengan sedikit terengah-engah aku mendaki gunung yang bisa dibilang lumayan tinggi. Beberapa anak berpencar, sementara aku tetap saja lurus ke depan. 

Tiba-tiba saja ada yang dengan sengaja menabrakku dengan lumayan keras, untung saja aku tidak terjatuh.

Rupanya yang menabrakku adalah gadis tidak sopan itu.

"Hmph!!" geramku kesal.

Gadis itu hanya membalikkan badannya sedikit untuk melirikku dengan tersenyum lebar menyebalkan.

"Ingat! Kau akan mati di seleksi akhir ini!" ujarnya seraya berlari ke arah kiri. "Karena itu berdoalah kini!"

Aku hanya mendengus.

"Bagus malah jika aku mati, dengan begitu aku bisa memberi pelajaran dirimu dengan menghantuimu!" gumamku sangat geram, tapi beberapa saat kemudian aku terdiam karena teringat kata-kata Kyojuro.

Aku tidak boleh mati! Aku harus tetap bertahan hidup!

Setelah membatinkan hal itu, aku segera terus berlari ke arah yang tak menentu. Aku hanya mulai merasa panik, karena tidak terlihat satu orang pun di mana-mana. 

Semoga semuanya tidak apa-apa! Kumohon kepada-Mu ya Tuhan!

Aku berlari terus-menerus bagai orang buta, hingga tiba-tiba saja aku merasa ada sesuatu . Kelima indraku menjadi lebih tajam dari sebelumnya rasanya.

Senja sore sudah tiba, malam akan tiba. Aku merasa keringat dingin mengaliri tubuhku. Hutan terasa sangat-sangat gelap, sudah tidak ada lagi aroma bunga wisteria yang menyengat disekelilingku. Yang ada hanyalah bau tanah yang lembab. Pohon-pohon bergemerisik karena angin, membuatku berkali-kali terlonjak terkejut.

Hingga tiba-tiba saja.. 

Terdengarlah langkah kaki, dan aku segera menoleh ke arah suara itu datang, rupanya bukanlah iblis, melainkan seorang anak laki-laki yang kira-kira baru berusia 14 tahun. Anak itu tampak terkejut.

"Ah kakak mengejutkan ku saja! Aku kira bayangan kakak adalah bayangan iblis!" katanya.

Aku hanya tertawa.

"Ahaha, sayang sekali aku bukanlah iblis."

Anak itu juga tertawa malu-malu.

"Aku menjadi seorang pemburu iblis karena dipaksa oleh ayahku. Padahal aku juga tidak bisa apa-apa. Karena itu, apakah aku boleh berjalan bersama dengan kakak?" tambahnya takut-takut.

"Ah boleh saja." jawabku yang kasihan kepadanya. "Mari kita ber-

Tapi belum sempat aku melanjutkan kata-kataku, terdengarlah geraman di belakang. Dan anak laki-laki itu menjerit ketakutan nyaring.

Aku pun menoleh segera dan terlihatlah iblis yang ukurannya sedikit lebih besar dari laki-laki dewasa. Dia segera membuka mulut dan memamerkan taringnya yang berleleran air liur. Aku dan anak itu segera menyiapkan pedang.

Iblis itu rupanya tidak mengincar diriku! Sebab rupanya ia langsung mengarah ke anak itu. Betapa ngerinya aku melihat hal itu.

"Aku suka sekali daging.. anak kecil..hah hah.. segar.. lezat.." ujarnya terengah-engah saking bersemangatnya. Dari wajahnya dapat dilihat bahwa iblis itu sangat kelaparan.

Aku hanya terpaku di tempat dengan pedang di tangan, tubuhku gemetar ketakutan. Apa yang bisa kulakukan?!!! Keringatku bercucuran. 

"TOLONG!" raung bocah itu ngeri dan sangat ketakutan, matanya berkaca-kaca. "TOLONG AKU KAK!!"

Set Your Heart Ablaze || Kyojuro Rengoku x OC|| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang