• Satu

32 6 2
                                    

Byuuurrrr.....
Braakk.....

"Aaaaaa."

"Bangun, jangan menyusahkan. Kamu itu seharusnya mencontoh adik kamu itu. Dia pagi-pagi udah kerja bantu Ibu di Dapur. Bukan cuman males-malesan kaya kamu." Ucap dingin wanita yang baru saja mengguyur gadis didepannya.

"Cepat mandi dan turun, jangan sampai adik kamu telat gara-gara ulah kamu lagi. Bereskan ini, jangan buang-buang waktu dengan hanya duduk seperti itu, cepat kerjakan."
lanjut wanita itu sambil berlalu keluar kamar.

Gadis dengan rambut panjang sebahu itu masih terkejut, tatapannya kosong, menatap baju tidur yang ia kenakan.

Basah kuyup.

Ia menghela napas, memejamkan mata sesaat, mencoba menguasai diri.
Perlahan ia bangkit dari tempat tidurnya, membersihkan kasur yang sudah basah,
membereskan semuanya. Secepat kilat yang bisa dia lakukan.

Beberapa menit ia selesai membereskan kamar, bergegas mandi, dan berganti seragam sekolah.

Iya, seragam.

Dia adalah seorang siswa di SMA Citra Glora.

Baru saja dia akan membuka pintu kamarnya, namun seorang gadis berambut panjang sepunggung dengan bando hitam melekat dikepala, dan seragam yang persis sama seperti yang ia kenakan itu mengagetkannya dengan sapaan.

"Selamat pagi, Kakak cantikku!" kata gadis itu sambil tersenyum.

Gadis yang dipanggil dengan sebutan kakak itu ikut tersenyum hangat, membalas sapaannya. "Selamat pagi."

"Ayo turun, kita sarapan, gue udah bikin nasi goreng special buat kakak gue yang cantiknya gak melebihi gue ini." tutur gadis berambut panjang sembari meringis.

"Ck. Masih pagi deh, gak usah nyebelin lo." jawabnya sembari keluar kamar.

Mereka berdua menuruni tangga dan berjalan ke ruang makan. Dengan masih saling bercanda gurau.

KARAN

Sesampainya di ruang makan.

"Pagi Ma, Pa." Ucap gadis berambut sebahu.

"Pagi." balas seorang wanita paruh baya dengan nada cueknya,

sementara seorang lelaki disebelah wanita itu hanya memandangnya tanpa berniat membalas sapaan darinya. Gadis itu menunduk, berusaha tersenyum.

"Hai, Pagi Ma, Pagi Pa," sapa gadis berambut panjang dengan riang.

"Pagi sayang," balas keduanya.

"Ibu udah ambilin nasi goreng untuk kamu, cepat makan, terus berangkat, biar kamu ga telat sayang," kata wanita yang disebut ibu itu.

"Kenapa cuman Reina yang diambilin bu, Rania enggak?" tanya Reina gadis berambut panjang.

"Dia masih punya tangan buat ambil sendiri Reina, lagian kamu pasti capek bangun tidur langsung nyiapin sarapan buat kita." balas Wanita itu.

"Tapi bu...."

"Gapapa Rein, gue bisa ambil sendiri." potong Rania, si gadis berambut sebahu.

Rania tersenyum, beranjak mengambil makanannya, langsung memakannya dalam diam.

Entahlah, keberapa kalinya ia mendapatkan perlakuan acuh dari kedua orang tuanya.
Orang tua Rania selalu membedakan sikap Rania dengan Reina, hanya karena suatu masalah di masalalunya, yang menjadikan Rania seperti asing di keluarga dia sendiri.

Selepas sarapan, Reina dan Rania bergegas berangkat ke Sekolah. Menggunakan taksi yang mereka pesan.

Keluarga mereka sebenarnya berkecukupan, tapi sifat Rania maupun Reina yang tidak ingin bergantung dengan kekayaan mereka, menjadikan mereka selalu memilih pergi dengan taksi atau kendaraan umum lainnya.

Mereka berdua menunggu taksi dihalaman rumah mereka dengan santai,

"Ran." panggil Reina.

Rania menoleh. "Apaan?"

"Si Gavin gak jemput lo emang?" tanyanya.

"Ga, udah lama gue sama dia ga berangkat bareng lagi." jawab Rania.

"Pasti si Gavin ngincer temen-temen seangkatan gue. Ck, playboy kaya dia tuh mana betah ga mainin cewek sehari aja." decak Reina.

"Yah gitu lah." balas Rania sambil fokus ke HP nya.

Reina memandang menyipitkan mata ke arah Rania. "Lo gak cemburu gitu?"

"Ga."

Reina melotot. "Sumpah, lo cuman jawab ga?!, katanya lo suka Gavin."

Rania memutar bola matanya, menghela napas, dia memang suka Gavin, sahabat kecil mereka berdua.
"Ya iya, tapi ya gimana, masa gue  harus cemburu berhari-hari setiap kali Gavin deketin temen-temen seangkatan lo itu."

"hah. Emang meresahkan temen lo itu." kata Reina frustasi.

Rania mendelik. "Temen lo juga kampret."

"Mana ada, dia mah cuman kakak kelas bego yang dicap Playboy kelas kodok." Balas Reina.

Rania dan Reina memang berbeda satu tahun.
Rania satu tahun lebih tua dari Reina.

KARAN











Hai, gimana gimana?
Kependekan ya? xixixi.
bagus ga? bagus ga?
maafkan ya kalo gaje, belum berpengalaman hehehe.
jangan lupakan vote dan comentnya yaa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang