V

42 7 0
                                    

*

Kali ini mereka berkumpul di Mansion Vihokratana. Tidak ada siapapun yang terluka dalam misi penyelamatan sandera kali ini.  Ketiga pria yang tadi New tembak entah gimana keadaanya. Setidaknya Namtarn sudah kembali tersenyum.

"Minumnya silahkan," ucap Mild. "Jarang sekali Tuan Adulkittiporn berkunjung."

"Panggil saja Papi," ralat Off.

Mild terkekeh kemudian menyahut, "Papi? Baiklah."

"Semua orang di dunia bawah mengenalku dengan nama Papi jadi panggil aku seperti itu." Off menyesap kopi buatan Mild.

"Arabica coffee. Papi suka?" tanya Mild.

"Lumayan. Espresso lebih enak," jawab Off.

Keheningan tercipta. Semua terjun kedalam lautan pikiran. Tak dapat disangka bahwa kelakukan childish Tuan Tay masih lebih baik dari pada Chansook.

Bagaimana bisa mereka menipu seorang ketua mafia? Apakah mereka menganggap main-main keadaan sekarang?

"Ini keterlaluan! Chansook menganggap kita mainannya," geram Tay.

"Keadaan terlalu tenang. Mereka sedang menyiapkan sesuatu yang buruk," sahut Nanon.

"Untuk informasi Papi, seseorang yang melempar rumahmu adalah seorang pengantar susu langganan kalian," tambah Nanon sambil memperlihatkan rekaman CCTV.

"Orang yang mengejar Namtarn lebih mencurigakan daripada kursi kosong," ucap Ohm sambil membersihkan senapannya.

"Aku dan Krist membuang-buang amunisi percuma. Pria itu seperti monster, ia tak mati walaupun peluru menghujani dirinya."

Semua orang disana sama-sama mengangguk. Jika dipikir-pikir pria itu seperti bukan manusia. Apa hubungan Namtarn dengan hal ini?

"Chansook sialan. Akan kubunuh mereka semua," geram Tay.

*
*

Hamparan lautan cahaya di bawah sana tak mampu membuat Off kagum. Pikirannya melalangbuana saat wajah mahasiswa kedokteran itu ditunjukkan Nanon.

Menurut Puimek karena tak ada satu pun mafia yang mengetahui seluk beluk keluarga Adulkittiporn mereka hanya langsung mengira jika mahasiwa yang keluar dari kamar itu adalah adik dari Jumpol Adulkittiporn.

Di underworld Off dan Ayahnya saja yang terkenal. Tak ada yang tahu keluarga Adulkittiporn yang lain. Namun rahasia terbongkar ketika seseorang menuliskan di media sosialnya bahwa Jumpol memiliki adik di fakultas kedokteran. Hal itu tentu saja menjadi sasaran empuk untuk mengancam Off Jumpol yang tak pernah goyah.

Drrttt drrrtt

Off sigap menjawab telpon saat nama Puimek tertera di sana.

"Ada apa Nong?" tanya Off.

"Seseorang kembali melempari rumah dengan batu bata. Kali ini sebuah surat kaleng dengan tulisan 'Siam Paragon jam 10'. Ini tentang Gun Atthaphan, Phi."

"Baiklah, Nong. Pastikan Nenek dan kau aman. Jaga diri kalian. Aku akan membawa Gun Atthaphan kembali," ucap Off kemudian sambungan telpon berakhir.

Sebuah gelas berkaki panjang dengan aroma manis membuat Off menoleh. Namtarn menyerahkan segelas anggur kesukaan Papi.

"Ini tentang penyelamatan Gun Atthaphan. Papi minta tetaplah di sini hingga Papi kembali. Kau dengar Namtarn?"

You Can Call Me Papi || OffGun StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang