¹⁰

61 1 0
                                    

"This is our first task together", Jiyeon memulakan perbualan.

"Yeah. This is my first task in this campus after all", balas Hyunjung.

"Oh, right. Fortunately, we got paired", Jiyeon tergelak kecil.

Namun, Hyunjung hanya berdiam. Dia kelihatan keliru. Dia keliru dengan reaksi Jiyeon yang tidak berhenti tersenyum sendirian, mudah termenung apabila bersama dia dan apa yang lebih mengelirukannya, Jiyeon kelihatan malu seperti dia sedang keluar berjanji temu dengan teman lelakinya.

"Let's grab a meal first before we started", cadang Jiyeon.

Hyunjung hanya mengangguk dan mereka berjalan ke restoran terdekat.

"What do you want?", soal Jiyeon masih dengan senyuman.

"Urm... I would like something simple", balas Hyunjung.

"What about... Tteokbokki or fried chicken?", cadang Jiyeon.

"I don't know", balas Hyunjung dengan nada rendah.

"How about fried chicken? Original or seasoned?", soal Jiyeon lagi.

"I... I don't know", Hyunjung bernada rendah lagi.

"How about seasoned?", soal Jiyeon lagi.

"Okay", Hyunjung menjawab laju.

Lalu terus Jiyeon membuat pesanan.

-

"So, anything you want to add?", Jiyeon bertanya sambil tangannya sibuk mengetik komputer ribanya.

"Erm... Ani. I think that's all", balas Hyunjung.

"Okay. So.... Done", Jiyeon menekan papan kekuncinya untuk kali terakhir dan tugasan mereka selesai.

"Haahhh...", Jiyeon mengeluh lega manakala Hyunjung hanya tersenyum.

"It's late at night now. Let's grab a drink first", cadang Jiyeon.

Hyunjung hanya bersetuju.

-

Mereka memesan minuman keras selepas sampai disebuah restoran lain.

"Why did you wearing long pants today? Summer is coming, right?", soal Jiyeon selepas agak lama mereka berdiam.

"So, why did you wearing long pants too?", Hyunjung membalas dengan soalan juga. Terus mereka tergelak kekok.

"Ahh.. Now i realize that i wear it too", Jiyeon tergelak kecil sebelum menyambung dengan soalan lain.

"Talk about drink, you didn't drank much before. And now you just order wine. You're not a heavy drinker?".

"Erm. Yes. I can't drink well. I worried i would passed out", Hyunjung tersenyum kekok selepas mendedahkan dirinya.

Manakala, Jiyeon terdiam. Dia terfikirkan sesuatu. Sesuatu yang dia dapat cadang daripada kata - kata Hyunjung tadi.

-

"Hyunjung unnie, you have to drink more", Jiyeon menghulurnya segelas kecil wine sekali lagi.

Hyunjung hanya menunduk dan terdiam.

"Unnie, it's only 8 shots. You have two more to drink before i reveal my trueself. If you wanna know, you have to-".

Hyunjung terus mengambil dua gelas kecil di tangan Jiyeon lalu diteguknya laju.

Terus dia terbaring diatas meja. Perlahan - lahan bibir Jiyeon mengukir senyuman sebelum dia akhirnya membuka mulut untuk bercerita.

"Okay, so... I will reveal my trueself. 4 years before i removed to our campus, i got a relationship with someone. You will never expect that i actually dated a girl and me as her boyfriend. Pfftt...", Jiyeon tergelak sendirian. Walaupun dia tahu yang Hyunjung tak dapat dengar dengan baik ceritanya jika diceritakan pun.

"Just like your old campus, my old school is sucks too. They were prone to spread all the rumors whenever it's good or bad. After that, they leave hate comments about me and my partner attitude and even worse.... They judged our body", Jiyeon tertunduk hampa. Jika boleh, dia sendiri tidak mahu mengingat semula kisah tu tapi disebabkan itu yang Hyunjung pinta jadi dia perlu tunaikan.

"'We're not a good taste for boys'. 'We're disgusting'. 'We should never been born if we still dating'. It's like a living hell back then. I got depressed for 2 years and our relationship end up after 2 years dating. It's all my fault. I though that relationship was normal that time. But when i realized, there are still illegal in the place like that and among the students like that. I have no desire to keep living anymore after my ex keeps blaming me. She said she'll commit suicide and make me feel burden and feel guilty at the same time. That time, there was only one person that i can rely on. It's Sojung. I told her everything and until now, she keeps protecting me. Haaahh.. I should thank her everytime i sees her". Jiyeon tersenyum seorang diri saat Hyunjung sudah tertidur nyenyak.

Dia memerhati Hyunjung walaupun dia hanya nampak atas kepalanya. Sebelum menyambung kata - kata terakhirnya dengan nada berbisik.

"I hope this campus is our last destiny and we will living in it peacefully with a normal life. At least normal for us", dia berdiri lalu berpindah ke tempat sebelah Hyunjung.

Dia melentokkan kepalanya seperti keadaan Hyunjung. Dia memerhati wajah Hyunjung. Dia kelihatan sangat nyenyak. Lalu dia menanggalkan cermin mata yang masih dipakai oleh Hyunjung walaupun dia sudah tertidur.

Rambut yang menutupi wajah Hyunjung separuh diselaknya lalu diselitkan disebalik telinganya. Lalu telinga Hyunjung yang kemerahan dielus lembut.

Lalu tangannya bergerak perlahan melalui bibirnya sebelum perlahan - lahan mengelus leher Hyunjung. Lalu tangannya disorok di belakang leher Hyunjung yang tersorok oleh rambutnya yang halus. Segalanya dilakukan dengan penuh perasaan dan berhati - hati.

Dia menarik dirinya mendekati Hyunjung dan bibirnya disentuh perlahan di leher Hyunjung sehingga meninggalkan kesan bibirnya.

"Sorry, unnie. I don't want to do this when you're asleep either. But, i... I can't take it anymore. You're to beautiful and precious to let go. I can't let somebody else touch you before me. I need to make you mine before somebody else done it. I admit it. I can never change. I don't know either i'm the one who complicated it myself or it's all your fault. You exist in my life when i almost done recovery. But... I just don't want to blame you just like my ex have done to me. Your existence is everything for me".

Normal? - SeolBoWhere stories live. Discover now