Ironi (Stigma Series) Part 1

543 63 7
                                    

SEPATAH DUA PATAH KATA

Hoot hoot

Jikalau anda adalah pembaca dari buku saya, pastilah akan mengenal salam pembuka khas dari saya.

Saya ucapkan halo juga kepada para pembaca yang baru mengenal buku saya.

Rasanya kurang afdol jika saya belum memperkenalkan diri. Saya AiIlioka8. Nama yang aneh bukan? Tenang saja, cerita ini lebih aneh dari penulisnya. Karena cerita ini berasal dari kisah nyata. Tak hanya itu, buku kali ini menggunakan sudut orang pertama (Aku).

Mungkin lebih baik jika saya menceritakan saja bagaimana pengalaman saya sehingga bisa menuliskan buku ini.

Jadi, saya sedang iseng surfing di internet. Pada saat itu, saya mencoba mencari inspirasi untuk buku saya yang selanjutnya. Kemudian, saya menemukan sebuah website yang menuliskan tentang perjalanan seseorang yang hidup menuju dunia kematian dan kembali dengan hidup-hidup (dalam website itu menuliskan kata "neraka", tapi rasanya terlalu kasar bukan? Maksudnya neraka itu terkenal dengan api-apinya itu. Saya menggunakan kata dunia bawah agar terdengar lebih universal saja, tidak melulu hanya api dan panas).

Tenang, ekspresi saya juga sama dengan anda-anda yang membaca ini. Wajah cengo saya menghiasi sepanjang saya membaca artikel website itu.

Dikabarkan ada seorang wanita yang berhasil keluar dari dunia kematian hidup-hidup dan mampu menceritakan mengenai isi dari dunia kematian itu. Di artikel itu tidak menceritakan secara detail mengenai kisah wanita itu. Kira-kira seperti ini tulisannya

"Wanita berambut abu-abu terang itu rela menyeberangi neraka demi menjemput arwah suaminya"

Saya tidak tahu apakah si penulis telah melakukan riset atau belum mengenai hal ini. Tapi ini terdengar seperti fiksi bukan? Terdengar seperti dikarang. Jikalau para pembaca mengetahui mengenai La Divina Commedia dari penulis besar Dante Alighieri, yang menceritakan kisah perjalanan beliau menyeberangi neraka (Inferno), purgatori (Purgatorio), surga (Paradiso) untuk menemui sang cinta pertamanya, Beatrice. Ataupun kisah Orpheus and Eurydice, salah satu kisah cinta tragis dari Yunani dimana Orpheus menyeberangi dunia kematian demi membawa Eurydice yang telah mati kembali ke dunia manusia. Artikel itu seperti menggabungkan dua cerita ini menjadi padu.

Hanya ada dua kata yang bisa saya katakan ketika membaca artikel itu.

"Gak nyata!"

Jadi saya menutup laptop lapuk yang telah menemani selama 8 tahun dan mulai membaringkan kepala ke bantal empuk. Oh iya, pada waktu itu pukul 01.33. Malah saya tidak bisa tidur karena cerita itu. Saya malah kepikiran cerita itu.

Ah, saya mengumpat. Maaf.

Jadinya saya menghidupkan smartphone dan membuka kembali website itu. Well, dibaca lagi tidak apa kan. Saya masih tidak percaya akan adanya cerita itu yang bisa-bisanya diklaim sebagai kisah nyata. Dan dalam artikel itu, wanita itu sekarang berada di rumah sakit jiwa karena menunjukkan gejala manik dan depresi akibat perjalanan "gak nyata" dan suaminya yang meninggal. Kan sudah kubilang kalau itu hanyalah cerita fiktif saja.

Hal yang paling saya benci adalah ketika saya mulai tertarik dengan sesuatu, saya akan mencaritahu hingga ke akar-akarnya. Ya begitulah, saya mulai tertarik dengan cerita di website itu. Sudah beberapa kali saya mengganti tema untuk buku ini, tetapi rasa penasaran dan ingin tahu yang tinggi (saya ingin merutuki hal ini) membuat saya akhirnya memilih artikel website itu sebagai tema buku ini. Saya mulai mencari tahu siapa pemilik pengalaman ini. Selama hampir 3 bulan saya menginvestigasi kasus ini (ya saya menyebutnya kasus, terdengar seperti detektif bukan?). Di tengah kesibukan saya (saya seorang freelance writer), saya mencoba bertanya kepada beberapa penduduk sekitar daerah yang sempat disebut di artikel itu ataupun bertanya kepada forum-forum pecinta horror atau urban legend begituan. Sampai pada akhirnya, saya berhasil menemukan tempat tinggal dari si wanita itu. Saya meminta izin untuk mengangkat cerita dari wanita itu kepada kedua orang tuanya. Beliau-beliau sangat terbuka dan ramah di usia yang cukup renta. Saya sempat melihat foto dari wanita itu.

kaset pitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang