3. Selamat Ulang Tahun Juwita

279 27 4
                                    

Sudah tengah malam, namun Juwita masih belum bisa memejamkan matanya. Ia terlihat begitu gelisah. Tak tahu apa penyebab yang membuatnya menjadi seperti itu.

"Udah jam segini kok belum ada apa-apa ya?" tanya Juwita pada diri sendiri.

"Apa mereka lupa?" imbuhnya bergumam.

Kemudian nada dering dari ponselnya berbunyi. Terlihat nama Mamanya disana, sehingga membuat gadis itu menekan tombol hijau.

"Halo Mama." sapa Juwita pada orang diseberang sana.

"Halo Anak Mama yang cantik. Kok belum tidur jam segini?" tanya sang Mama dari sana.

"Lagi nunggu telepon dari Mama." jawab Juwita jujur.

"Adududuh, Anak Mama nungguin Mama ya. Kangen banget ya kamu sama Mama?" Pertanyaan dari Mamanya membuat gadis itu tiba-tiba menitihkan airmata.

"Iya, Tata kangen Mama." jawab Juwita serak. Airmata yang ia tahan membuat suaranya menjadi serak.

"Jangan nangis Anak Mama yang cantik, nanti cantiknya hilang loh.." goda Mamanya.

"Mama ihh... Kebisaan." dumel Juwita membuat Mamanya dari seberang sana tertawa.

"Hahahaha, maaf ya sayang. Udah jangan ngambek ya, kan sekarang Tata udah besar. Gak boleh ngambek-ngambek kayak dulu." pinta Mamanya.

"Iya Ma..." Balas Juwita.

"Mama ngapain nelpon Tata malem-malem?" imbuhnya bertanya.

"Ya buat ngucapin selamat ulang tahun buat Anak Mama yang cantik ini dong, masa buat apa lagi?" jawab Mamanya.

"Aaaa...so sweet." ujar Juwita gemas.

"Iya dong, Mamanya siapa dulu?" tanya sang Mama.

"Mamanya Tata!" jawab Juwita semangat. Gadis itu selalu menjadi anak kecil di depan kedua orang tuanya.

"Pinternya Anak Mama. Kamu mau kado apa sayang?" tanya Mamanya tulus.

"Tata mau Mama dateng kesini, terus kita rayain bareng-bareng sama Anak Kos gimana? Mama mau?" tanya Juwita meminta.

Dari seberang sana, Mamanya belum menjawab permintaan Juwita sama sekali. Dan itu membuat gadis itu khawatir.

"Ma?" panggil Juwita pelan, namun tidak ada jawaban.

"Mama?" panggil Juwita lagi.

"Eh i-iya gimana sayang?" tanya Mamanya gugup.

Juwita tahu, disana Mamanya pasti tengah melamunkan sesuatu. Semua terdengar jelas dari deru napasnya yang ia tangkap meski samar.

"Mama bisa kan?" tanya Juwita meminta.

"Bisa sayang... Apasih yang enggak buat Anak Mama." jawab sang Mama, yang membuat Juwita bahagia.

"Makasih Maa... Juwita sayang sama Mama." ujar Juwita.

"Mama juga sayang. Udah sana tidur, udah malem. Gak baik anak gadis malem-malem ngalong." tegur Mamanya.

"Siap Nyonya!" hormat Juwita membuat Mamanya tertawa.

"Kamu ini, ada-ada aja. Yaudah Mama tutup telponnya terus kamu langsung tidur ya!" pinta sang Mama.

"Iya Mama..."

"Yaudah, selamat malam Anak Mama, semoga tidurmu nyenyak."

"Selamat malam juga Mamaku sayang." balas Juwita.

Sweet And Sour || Twice LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang