Pencuri kecil yang meresahkan Istana Tian Shang, berbagai cara dilakukan untuk menangkap pencuri kecil tersebut, namun tidak berhasil.
Xiao Zhan yang melarikan diri dari kejaran para pengawal istana, dan menuntunnya menuju kediaman Jenderal yang ter...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
----- Little Thief -----
***
"Jenderal Wang, di mana bocah itu?"
"Dia sedang mandi, ada apa? kenapa kau membawa bungkusan batang emas itu kembali ke sini? dan kenapa wajahmu memar-memar?"
"Ehem... ini perbuatan Jie Jienya, dia tidak mau menerima batang emasnya, dia mau bocah itu dikembalikan kepadanya," ungkap Pengawal Vin Zhang.
Jenderal Wang mengerutkan keningnya, "Dia menolak batang emas ini?"
"Iya, Jenderal, dia menghantam wajahku dengan bungkusan batang emas ini," gerutunya kesal.
"Wow... menarik, berarti dia sangat sayang dengan Didinya."
"Kurasa dia seperti ketakutan akan sesuatu, Jenderal," pikir Pengawal Vin Zhang.
"Ketakutan?"
"Setelah kuceritakan, kalau Zhan akan tinggal bersama anda, wajahnya seketika memucat. Dia meneriakkan sesuatu yang aku tidak tahu logatnya. Lalu kemudian dia memukul wajahku dengan batangan emas itu. Wanita itu berteriak kepadaku meminta agar Zhan segera dikembalikan kepadanya. dia bilang Zhan istimewa, dia tidak boleh berada jauh darinya," jelas Pengawal Vin Zhang panjang lebar.
Jenderal Wang berusaha mencerna cerita dari Pengawal setianya ini, "Istimewa? Mm... bocah ini semakin membuatku penasaran," gumamnya. "Lalu..?" tanya Jenderal Wang.
"Aku ...ehem ... aku menotok jalan darahnya, supaya dia tidak memukuliku lagi, dan aku...ehem... aku membawanya ke rumahku, Jenderal."
"Kau apa?!"
"Aku membawa Jie Jienya ke rumahku."
"Hh... jangan biarkan dia bertemu dengan Zhan dulu," perintahnya.
"Baik Jenderal."
"Ah, dan satu lagi, carikan baju untuk Zhan, cepat."
"Baik." . . . . Di kamar mandi.
Plasshh plasshh
"Jangan bermain-main, airnya tumpah semua di lantai," tegur Jenderal Wang pelan.
"Sudah lama aku tidak mandi seperti ini, Jenderal Beruang," celetuk Zhan, kakinya menghentak-hentak air di dalam bak mandi yang berukuran besar.
"Berapa lama kau belum mandi?" Yibo mengendus tengkuk Zhan lagi, "kau tidak mandi saja aromamu sangat menggoda, apalagi mandi seperti ini."
