24

865 111 64
                                    

ARAH YANG BERBEDA

[CHAPTER 14]

.
.
.
.
_🍁_
.
.
-selamat membaca-

Bicara soal sudut pandang, ada beberapa pembenaran di dalam sana bagi sesuatu yang dinilai buruk sekalipun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bicara soal sudut pandang, ada beberapa pembenaran di dalam sana bagi sesuatu yang dinilai buruk sekalipun. Seperti halnya Hujan, dia datang dengan curah lebatnya. Membuat genangan hingga banjir untuk yang rawan terjadi. Bagi sudut pandang beberapa orang yang terimbas dampak buruknya, ini adalah BENCANA. Tapi bagi kalangan masyarakat yang hidup di daerah yang gersang juga tandus, ini adalah MUKJIZAT. Sudut pandang yang berbeda mengenai hujan yang datang secara bersamaan.

Dari sini paham kan ? Apa artinya dengan sudut pandang. Intinya seseorang itu yang hidup berdampingan akan selalu menghadapi permasalahan, entah itu baik atau pun buruk tapi yang jelas sudut pandang setiap orang itu berbeda. Jika dimata kita DIA adalah kebenaran, belum tentu dimata orang lain, bisa jadi DIA dianggap bajingan. Sebaliknya, beda cerita dengan orang yang sudah bosan juga menaruh benci terhadap seseorang, mau sebaik apapun kita, kita tetap sampah! Tak layak untuk di daur ulang. Seperti halnya Papah, yang selalu menganggap bunga Dandelion itu si buruk rupa, selalu berterbangan membuat polusi udara.

Dan aku Dandelion itu,.......

_______o0o_______

.
.
.
.

Setelah pulang dari rumah sakit, Aldevano memilih untuk berdiam diri di sebuah taman, menikmati sepi juga keheningan malam berdiam diri sendirian disana.

Aldevano duduk dibangku taman lalu mengadah menatap ke atas langit yang hari ini terlihat begitu istimewa, menampilkan sejuta keindahannya. Beribu bintang dengan kelip terangnya berhamburan menghiasi langit yang gelap malam ini, sedang sang rembulan dengan cahayanya yang terang, sedang memamerkan purnamanya yang terlihat begitu sempurna.

"Kamu Bajingan!"

"Anak tidak Berguna!"

"Kakak akan selalu ada buat kamu, kakak akan tunggu kamu di garis finish"

"Aldevano hiks hiks maafin kak Tam, kakak salah"

"Aku sekarat, seharusnya kamu mengerti itu. Aku gak mau kasih sayang mereka dibagi sama kamu"

"Laki-laki itu harus tangguh, kamu liat Vino. Dia di uji dengan sakitnya tapi dia tetap semangat dan gak gampang nyerah gitu aja"

"Kamu harus sembuh, kamu harus Kemo! Setidaknya kalau bukan untuk mereka, ini untuk Ayah"

Aldevano menjambak rambutnya kuat, pikirannya dibuat kacau oleh perkataan-perkataan orang terdekatnya yang terus terbayang memenuhi rongga di dalam benaknya.

ARAH YANG BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang