17

628 94 56
                                    

ARAH YANG BERBEDA.
.
.
.
.
[Chapter 12]
.
.
.
.
_🍁_

Ini perihal bunga Dandelion, bunga dengan sejuta keindahannya, namun juga dikenal dengan kerapuhannya, perihal Dandelion yang belum mereka ketahui sepenuhnya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini perihal bunga Dandelion, bunga dengan sejuta keindahannya, namun juga dikenal dengan kerapuhannya, perihal Dandelion yang belum mereka ketahui sepenuhnya,......"DANDELION".

_____________________o0o______________________

-selamat membaca-
.
.
.

-kilasan balik-
.
.
.
"Berhenti!" Gadis itu terengah-engah, nafasnya memburu. Lelah sudah rasanya setelah cukup lama ia berlarian menyelusuri luasnya taman bunga ini.

"Aku mohon berhenti!" Teriak Gadis itu lalu berjongkok, dan matanya menatap dua orang anak laki-laki yang belari didepannya.

Gadis itu, rahangnya mengeras, wajahnya memerah. Tuli sudah rupanya telinga kedua bocah lelaki itu, karena dibuat nyaman dengan kesejukan dan keindahan taman ini juga dengan keasikan mereka berdua.

"Aldevino! Aldevano!" Gadis itu berteriak sangat keras, refleks tangan kedua bocah laki-laki itu langsung menutup kedua telinganya, menyelamatkan gendang telinga mereka agar tidak tuli sungguhan.

Aldevino meringis menampakan deretan gigi putihnya, begitupun Aldevano. Sedangkan Tammy dia sudah habis kesabaran. Tangannya mengepal erat lalu dengan cepat ia beranjak dan melangkah ke arah dua bocah laki-laki tersebut.

"Aku gak suka dikacangin!" Gadis itu marah, tapi malah semakin lucu. Wajahnya yang imut juga pipi yang memerah tak lupa bibirnya yang mengerucut. Dua bocah laki-laki itu malah dibuat gemas.

"Kenapa senyum! Aku bilang, aku gak suka dikacangin! Aku gak suka ditinggal sendirian!" Ulang gadis itu malah bersikap manja pada kedua adik kembarnya. Membuat kedua bocah laki-laki itu terkekeh.

Aldevano pun langsung mendekat ke arah kakak perempuannya, sembari mengulurkan tangan mungilnya itu, Aldevano lalu memberikan senyum manis yang menjadi ciri khasnya."Maaf" ucapnya sembari tersenyum.

Gadis itu terdiam, pandangannya melengos tak menatap kedua adik kembarnya, tapi sekilas mata gadis itu kembali melirik ke arah Aldevano.

"Kakak gak mau maafin Vano ? Padahal mamah bilang, anak yang baik itu anak pemaaf. Anak yang baik anak yang mau mengakui kesalahannya lalu meminta maaf." Aldevano memasang wajah imutnya membuat siapapun yang melihatnya akan merasa gemas. Namun tidak untuk saat ini, Tammy harus menahan kegemasanya itu pada adik bungsunya. Dan akan tetap konsisten dengan wajah cemberut nya.

"Aldevano udah minta maaf sama kak Tam. Itu artinya Aldevano udah jadi anak baik, tinggal kak Tam, mau jadi anak baik atau enggak. Kalau kak Tam mau jadi anak baik, buruan ayo maafan!" Lanjut Aldevano mengulurkan tangannya lagi untuk mendapat jabat tangan dari Tammy.

ARAH YANG BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang