ke tiga

2.7K 223 11
                                    

°°°

"bagaimana kerjamu apakah mulus?" Tanya seorang laki-laki melalui telfon

"Ya sangat mulus, semua berjalan dengan baik" jawab lawan bicaranya

"Baiklah teruskan rencananya dan buat mereka hancur, tapi jangan sakiti dia" perintah orang itu dan kemudian mematikan telfonnya.

Dengan segera lasti mematahkan sim card nya dan menggantinya dengan yang baru.

Ya... Selama ini lasti dalang dibalik jatuhnya rara tapi semua orang bahkan suruhan victor pun tidak bisa melacaknya.

Ngomong-ngomong tentang rara dia sekarang terbaring lemah setelah kejadian dimana dia terjatuh dan tidak ingin menggugurkan janinnya, mami rara juga tidak ingin mengunjungi rara lagi karena memang dia sudah muak dengan sifat keras kepala rara.

"Sayang" panggil rara.

Victor yang fokus dengan laptop didepannya langsung menoleh karena sang istri memanggilnya dengan lirih.

Victor memandang sendu rara yang lemah bahkan untuk menggerakan tangan rara sudah lemas tidak bisa menahan gravitasi dan berakhir dengan tangannya yang jatuh lunglai tak bertenaga.

"Iya sayang kenapa hem?" Tanya victor

"Jangan gugurin adek ya" pinta rara

Victor hanya menggangguk sungguh Victor takut kehilangan tapi dia harus yakin rara dan calon bayinya adalah orang yang kuat.

...

Waktu bergulir cepat kini kandungan rara memasuki usia 8 bulan selama berbulan-bulan ini victor mencari dalang dibalik musibah itu dan selama berbulan-bulan juga tubuh rara sudah tidak bisa menoleransi lagi bahkan rara harus melahirkam secara cepat dari waktu yang ditentukan, karena terjadi beberapa komplikasi yang dialaminya.

Flashback on

Pagi ini rara mendapatkan jadwal control kandungannya dengan didampingi victor rara sangat bersemangat karna satu bulan lagi dia akan bertemu dengan anaknya.

"Saya aku tidak sabar deh setelah ini bertemu baby" ucap rara dengan gembira

Victor yang mendorong kursi roda rara tersenyum bahagia melihat sang istri yang sangat bahagia, dielusnya rambut sang istri kemudian Victor kembali mendorong kursi roda rara.

Rara selama ini tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang berat-berat bahkan untuk kekamar mandi dia akan diantar bi lasti dengan kirsi roda ataupun victor jika victor di rumah.

Setelah sampai di ruang khusus pemeriksaan kandungan akhirnya rara diperiksa setelah diperiksa rara disuruh tetap di atas brankart.

"Bagini tuan, setelah saya periksa sepertinya nyonya harus segera di operasi terjadi komplikasi yang berkala pada organnya jika tidak ditindak lanjuti maka komplikasi ini akan semakin merata keseluruh organnya dan itu juga berpengaruh untuk bayinya tuan" jelas sang dokter

Victor yang fikirannya sekarang kacau hanya bisa mengangguk perlahan "lakukan apa yang menurutmu baik dan selamatkan keduanya" dengan tatapan dingin victor mengucapkan itu kemudian berdiri untuk menghampiri sang istri.

Rara juga mendengar ucapan sang dokter hati rara sangat sakit mendengarnya dia tidak menyangka akan melahirkan sang anak dengan kondisi prematur "maafin bunda sayang" lirih rara

"Sayang" panggil victor

"Aku tau apa yang mau kamu bicarain sayang tapi aku ada permintaan terakhir aku, aku ingin melahirkan normal. Aku mohon" pinta rara

Flashback off

"Ayo nyonya sedikit lagi kepalanya sudah mau kelihatan" ujar salah satu perawat yang membantu dokter disana.

"Sayang ayo kamu pasti bisa" ucap victor memberi semangat

"Aaakkhh" teriak rara

Oeeekk
Oeeekk

akhirnya tangisan bayi menggema di ruang persalin membuat victor dan rara begitu besyukur.

"Terima kasih sayang" ujar victor sambil menciumi kening sang istri dengan sayang.

Setelah semuanya selesai dan plasenta bayi sudah keluar, bayi mungil itu langsung di letakkan di inkubator sementara kalian ingatkan bahwa bayi itu terlahir prematur ya dia harus hidup beberapa hari, minggu atau bulan agar dokter dan perawat dapat memantau serta mengukur detak jantung, suhu tubuh, kondisi pernapasan, kadar oksigen, sekaligus tekanan darah si bayi.

Tak berselang lama dari itu rara mengalami kejang hebat yang membuat semua dokter dan perawat di ruang persalinan itu kalang kabut.

Rara mengalami perdarahan hebat karena komplikasi rahim yang dia alami, detak jantung rara tak beraturan bisa dilihat di EKG.

Tak berselang lama dokter spesialis dari dokter kandungan sampai jantung langsung menuju ruang persalinan.

"Mohon maaf tuan, tuan harus keluar sebentar" pinta salah satu

"Gak!aku mau tetap disini" bentaknya tak terima

"Mohon pengertiannya tuan nyonya rara harus segera ditangani"

"Gak sus aku mohon aku ingin menemani istriku" pinta victor dengan menangkupkan tangannya.

Beberapa dokter dan perawat terkejut melihat orang terkaya nomor 1 yang dikenal dingin kejam bahkan tidak kenal ampun memohon kepada mereka.

Perawat yang melihat itu langsung menoleh kepada dokter dan rekan-rekannya karena bingung harus bagaimana kalau sudah begini.

Akhirnya semua didalam ruangan itu mengangguk asal victor berada jauh dari tempat penanganan agar semua yang menangi rara tetap fokus.
.
.
.
.
.
Bersambung

ZIDAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang