ke delapan

591 61 3
                                    

°°°

Brakk
Dorr
Dorr

Dengan membabi-buta manusia yang dikenal mempunyai hati yang busuk dan kejam menembak semua bawahan bang ojak tidak peduli teriakan meminta ampun dan meminta kesempatan dia terus memborbardir senjatanya ke tubuh sang target.

Darah menceruat kemana-mana, isi tubuh manusia yang sudah berserakan tak beraturan membuat dia tertawa kesetanan.

"HA HA itulah akibat kebodohan kalian, sudah aku bilang bermainlah yang rapi tapi hama satu itu menggagalkan semuanya" ucap Xavier si manusia kejam tanpa ampun.

Ya benar Xavier Nelson nama manusia itu. Dengan perawakan gagah mata yang setajam elang siap memangsa si target, rambut yang hitam legam menambah aura nya semakin mengintimidasi si target membuat siapapun yang berhadapan dengannya menjadi ciut tak berdaya.

Xavier Nelson adalah kakak angkat dari Victor Nelson, Xavier biasa dipanggil 'vier' oleh keluarga nya dulunya anak yang sangat ceria dan dermawan semenjak sesuatu hal yang dia sukai terlepas dari genggaman nya membuat sifat nya berubah 180° dan memutuskan untuk pergi dari keluarga Nelson bahkan 'tatto khusus' keluarga nya dia hilangkan.

Bisa kalian tebak apa yang dia sukai dan hilang? Baik kita kembali ke para anak nelson waktu muda.

Flashback on

"Rafaella Lucchese maukah kau jadi pendamping hidup ku, menjadi seseorang yang slalu aku lihat disetiap bangun tidur ku?" Sambil berlutut vier membuka sekotak cincin berlian dengan warna senada baju rafaella hari ini yaitu putih.

Rafaella yang melihat itu tentu saja terkejut dia menganggap vier hanya sahabat nya saja karna sedari mereka memasuki sekolah pertama rafaella dan vier selalu bersama.

Dengan hembusan nafas pelan rafaella membantu vier berdiri kemudian menutup kotak cincin tersebut, vier yang diperlakukan seperti itu mengernyit bingung.

"Apa maksudmu rafaella? Apakah kau menolakku?" Tanya vier menuntut jawaban sambil mengguncang pelan bahu rafaella.

"Bukan begitu vier, dari awal aku mengenalmu aku hanya menganggap mu sahabatku. Aku tidak mau merusak hubungan persahabatan kita hanya demi egomu ini dan--" belum rafaella menjelaskan vier langsung menerjang leher rafaella lebih tepatnya mencekik rafaella

"GAK! kamu harus menerima aku apapun yang terjadi!" Ucap vier sambil terus menekan leher rafaella

Rafaella yang mulai kehabisan nafas hanya bisa memukul ringan lengan vier.

"Hahh hahhh vi-er akh lep-pas kan hah" dengan terbata-bata rafaella berusaha menyadarkan vier.

Rafaella sebenarnya tau tentang obsesi vier terhadap nya, semua hal tindakan vier bukan atas dasar cinta tapi obsesi.

Dan juga rafaella mencintai seseorang.

Vier yang menyadari rafaella sudah mulai kehabisan nafas dia kemudian melepaskan dan menarik rafaella kedalam rumah, ah lupa tempat dimana vier melamar rafaella yaitu di taman belakang rumah vier dimana disana banyak bunga hasil menanam rafaella jika dia bermain kerumah vier.

Dengan terseok-seok rafaella mengikuti langkah lebar milik vier, dihempaskan percuma tubuh rafaella didepan mama papa vier tepatnya orang tua angkat vier.

"APA MAKSUDNYA INI VIER!" bentak tuan nelson ketika mengetahui rafaella gadis yang baik diperlakukan kasar oleh anaknya.

"Cepat nikahkan aku dengan si jalang ini sekarang" ucap vier tanpa berperasaan

Sedangkan rafaella masih terus menangis tersedu-sedu didada nyonya nelson, rafaella terus menggeleng kan kepala dan terus bergumam 'jangan'.

Dengan kepala yang sudah dipenuhi emosi tuan nelson langsung menampar vier.

Plakk

"Apakah kau sudah gila! Dia calon adik iparmu vier!" Sarkas tuan nelson.

Vier yang terkejut pun langsung membanting pot yang berada didekatnya

Pyarr

"Hah-- Hah, itu tidak akan terj-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya victor langsung berjalan cepat ke arah vier, dan dikeluarkan revolver kesayangan nya.

Dorr

Langsung tepat dikaki vier membuat vier langsung bersimpuh dengan satu kaki yang masih berusaha berdiri.

Dor

Lagi victor menembakkan peluru kedua itu tepat di tangan kiri vier.

"Itu balasan atas apa yang kau lakukan terhadap calon istriku" ujar victor dengan suara rendah, dan masih dengan wajah datar juga dingin.

"Sialan!" Desis vier.

"Aku memang anak angkatmu tuan nelson! Tapi ingat ucapanku ini victor tidak akan ada yang bisa membuatmu bahagia kecuali kematianmu!" Sambung vier sambil menatap tajam victor. Setelah mengumpulkan tenaga vier berjalan keluar meninggalkan mansion keluarga angkatnya dengan penuh dendam dan amarah yang berapi-api.

Vier terus berjalan tanpa arah langkahnya terseok-seok bahkan darah vier bisa dikatakan tidak sedikit membuat vier lemas, tapi mengingat perlakuan tidak adil itu vier terus berjalan dan sampai detik ini keluarga nelson tidak mengetahui keberadaan nya.

Flashback off

"Ahh si brengsek satu itu membuatku semakin bersemangat ingin membunuhnya" ujar vier.

"Panggil si pengurus anak sialan itu" sambung vier sambil terus menginjak-injak sisa tubuh semua target kemarahan nya.

Craksh
Craksh

Begitulah bunyi potongan-potongan tubuh yang diinjak-injak oleh vier.

"Lihat saja setelah ini kau akan menangis darah di hadapanku victor HA HA lihat saja!" Gema suara vier membuat semua bodyguard yang berada disana gemetar serta berkeringat dingin.
.
.
.
Bersambung

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZIDAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang