"Tanpa di sadari, takdir mempertemukan kita untuk bisa menghadapi semua masalah yang sedang menunggu di depan."
A L A S K A
Dentuman musik menggema di seluruh ruangan, di tengah ruangan itu orang-orang berkumpul untuk menari, ada yang menikmati musik dengan minuman di bar. Itulah yang sedang dilakukan oleh seorang cowok dengan wajah tampan menikmati malamnya di club, Alaska Cairo Williams.
"Minum, malam ini gue bayar" ucap Alaska dengan tampang datarnya pada teman-temannya sembari meneguk 1 shot Tequilla-nya
"Enak nih ditraktir" seru seorang cowok yang berambut undercut dengan wajah yang tak kalah tampan, Candra Ace Brawijaya sang wakil dari Phoenix.
"Biasanya juga si Alaska yang bayar, dasar pak waketu" balas Laskar Rajendra, sang playboy.
Tanpa menunggu lama, Candra dan Laskar langsung memesan minuman pada bartender.
Sedaritadi banyak cewek yang ingin mendekati Alaska, namun tatapan dingin dan menusuknya itu membuat para cewek tidak berani mendekati Alaska. Bahkan dengan Alden juga begitu.
Sedangkan Laskar yang senang menggoda cewek yang melewati depannya, sekedar menggoda.
"Al, jangan mabuk lo" peringat seorang cowok yang duduk di sebelah Alaska, masih tidak jauh berbeda dengan Alaska, dia adalah Alden Liam Ganendra.
"Hmm" gumam Alaska menanggapi peringatan dari temannya itu. Namun cowok itu tetap meminum pesanannya.
Suasana yang ramai dengan orang-orang yang menikmati alunan musik, seketika langsung menjadi ricuh karena terjadi perkelahian. Orang-orang sekitar langsung menepi sehingga perkelahian itu terjadi di dekat bar yang menjadi pusat perhatian orang-orang.
Dilihat bahwa seorang cowok yang sudah terlentang di lantai akibat tendangan dari seorang cewek yang menggunakan topi dan masker sehingga wajahnya tidak terlihat.
"Harusnya lo sadar brengsek" maki cewek itu, lalu menginjak dada cowok itu, lalu sedikit menunduk agak mendekat ke wajah cowok itu. "Jangan sampai kita ketemu lagi, bajingan."
Cewek itu mengangkat kakinya dari dada cowok itu, lalu menggerakkan tangannya seperti membersihkan kotoran di tangannya. Langkah menjauh dari cowok itu membawanya mendekat ke sebuah kursi di bar.
Tangannya meraih sebuah 1 gelas shot dan membuka maskernya setengah lalu langsung meneguknya, sang pemilik minuman itu hanya menatap cewek ini.
"Thanks" ucap cewek itu lalu melenggang pergi meninggalkan club itu.
Keadaan kembali meriah kembali seperti tadi tidak terjadi apa-apa, cowok yang menjadi korban tadi entah sudah kemana perginya.
"Ska, dia minum minuman lo" celetuk Candra melihat ada bekas lipstick di gelas Alaska
"Dia siapa, gila sih cewek mana cantik lagi" tambah Laskar
"Darimana lo tau cantik? Muka aja kagak keliatan" bingung Candra
"Gak liat dari style? blazer hitam panjang, celana pendek, crop top, high heels, rambutnya warna coklat-coklat" jelas Laskar sedetail-detailnya
"Mati aja lo di rawa-rawa" Candra merotasikan matanya, heran temannya bisa seperti ini
"Kenapa?" tanya Alden melihat Alaska memperhatikan sesuatu di tangannya
"Ini" tunjuk Alaska. Sebuah liontin berbentuk huruf "V" dan juga ada simbol infinity
"Pertanda jodoh tuh Ska" ucap Candra menggoda Alaska
"Iya, kenapa dia harus minium minuman lo coba" kata Laskar berteori
"Dia aja tau mana yang lebih baek" ejek Candra
"Maksud ngana apa?" ujar Laskar dengan tampang pura-pura polos
"Mau gue hantam lo? Baku hantam sini" gerak Candra ingin menghajar Laskar
Laskar berjalan mendekati Alaska mencari perlindungan. "Ska, aku takut sama Candra, sangar makanya jomblo" kata Laskar dengan ejekan di sela-sela perkataannya.
"Babi lo" umpat Candra
"Mending kita balik, udah jam 1 pagi" ucap Alden
"Besok sekolah manteman" peringat Laskar
"Yaudah ayok" ajak Alaska pada teman-temannya untuk pulang.
Mereka berjalan keluar dari club dan menuju ke parkiran club.
"Alaska, besok bolos kuy" ucap Candra sebelum menaiki mobilnya
"Hmm bolos" kata Alaska menyetujui sebelum memasuki Mclaren P1 hitamnya.
Mobilnya perlahan menjauh dari club itu, sebelum kembali ke rumahnya Alaska harus mengantar Alden. Sedangkan Candra mengantar Laskar.
"V? Interesting..." batin Alaska sembari tersenyum miring.
"Lo kenapa senyum?" tanya Alden yang menyadari senyuman Alaska
"Liontin"
"Hm..good luck." kata Alden menyemangati. "Welcome back..V..." lanjut Alden dalam hatinya.
Mobil itu melaju dengan cepat, karena waktu yang juga sudah sangat malam sehingga tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang. Sehingga dengan senang hati Alaska menancapkan gasnya.
A L A S K A
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska
FantasySeorang cowok dengan gagahnya berjalan melewati koridor, memberikan kesan yang sangat indah untuk para kaum cewek. Dengan kalung kebanggaan yang digantung di leher, membuat semua orang juga tidak berani untuk mencari masalah dengan dia, Alaska Cairo...