"Dia, adalah seseorang yang aku cari selama ini"
-A L A S K A-
Diluar ruang BK sudah ada orang-orang yang dipanggil tadi, namun dilihat dari raut muka mereka itu tidak memancarkan aura yang bersahabat, terlebih kedua cewek yang sudah memberikan tatapan tajam.
Pandangan mereka beralih pada seseorang yang baru datang, lebih tepatnya menghampiri Karyn yang juga berada disitu sebagai saksi. Sedangkan pada anak Phoenix lagi menunggu sedikit lebih jauh dari tempat Viona.
"Karyn, kamu gapapa?" tanya cowok itu memperhatikan lekat wajah Karyn, dan memeriksa tubuh Karyn apakah terdapat luka, dan lain sebagainya.
"Gapapa kok," jawab Karyn dengan menunduk, kemudian cowok itu beralih melihat Viona.
Tatapan cowok itu jatuh pada Viona yang sedang santai. "Pasti lo yang buat dia kan?" tuduh cowok itu, membuat Viona melebarkan matanya.
"Dih kurker amat gangguin dia." jawab Viona tidak terima, "Lo gak liat ada perempuan lain disini?" tanya Viona menunjuk Netta.
"Kalian berdua kerja sama pastikan buat Karyn kayak gini" cowok itu tetap menuduh Viona
"Heh setan, lo bisa gak, gausah nuduh? Adik kesayangan lo juga diem-diem kek gak punya mulut. Tau kebenaran kok diem, atau haus perhatian yah?" ucap Viona pedas melihat cowok itu dan Karyn bergantian.
Disini Netta bingung, sebenarnya apa yang sedang terjadi. Bukannya mereka saudara? Tapi Viona seperti tidak mengenal baik saudaranya itu, terlihat jelas sekali kalau Viona tidak terlalu suka dengan keberadaan saudaranya.
"Gue tau lo sayang pake banget ke dia, tapi gausah tuduh juga" ucap Viona bertepatan dengan pintu BK terbuka dan menyuruh mereka untuk masuk.
Di dalam ruang BK ternyata sudah ada Richard dan beberapa guru. Alaska dan teman-temannya duduk di sofa ruangan itu, sedangkan Viona, Netta duduk menghadap ke guru.
"Kenapa kalian buat keributan di kantin?" tanya Ibu Gesty, guru BK juga.
"Anak-anak lain yang ribut, bukan saya" jawab Viona acuh sesekali melirik Alaska dan teman-temannya. Karena papanya yang berbicara dengan mereka dan juga beberapa guru.
"Ibu hukum aja mereka" saran Varo, cowok yang datang menghampiri dan memeriksa Karyn itu adalah Varo, sang kembaran dari Viona.
"Kutil badak! Enak aja hukum. Gue baik nolongin adik lo!" ucap Viona melirik sinis ke arah Karyn yang tengah menunduk.
"Viona!" peringat Richard yang sudah menahan marah dengan kelakuan anaknya yang satu itu, tidak sengaja mendengar ucapan Viona yang tajam itu.
"Netta kita urus ini nanti" ucap Gesty dan mempersilahkan Netta keluar, karena sepertinya masalah ini sudah masuk internal.
Karyn berjalan mendekat ke Richard dan duduk di samping pria itu, sedangkan Varo ikut berdiri di samping sofa, membuat Viona menghela nafasnya karena jengah dengan kelakuan manusia di depannya.
"Kenapa lagi sih? Gak malu ada murid lain?" ucap Viona melihat Alaska dan teman-temannya yang juga tengah menatap dirinya.
"Kamu kenapa suka sekali buat masalah? Apa karena pengaruh seperti geng mereka ini?" tunjuk Richard pada Alaska dan teman-temannya. Viona mengerutkan keningnya.
Sedetik kemudian Viona tersenyum menatap Richard, "Tanyakan pada diri anda sendiri," ucapnya yang langsung mendatarkan raut mukanya.
"Viona, kamu mau jadi apa?! Tidak bisa bersikap seperti Varo dan Karyn? Dan juga kenapa kamu berbuat seperti ini pada Karyn?" kata Richard panjang, namun dengan tenang Viona melihat ke arah Karyn, dan kemudian melihat kembali pada Richard.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska
FantasySeorang cowok dengan gagahnya berjalan melewati koridor, memberikan kesan yang sangat indah untuk para kaum cewek. Dengan kalung kebanggaan yang digantung di leher, membuat semua orang juga tidak berani untuk mencari masalah dengan dia, Alaska Cairo...