26. KPK

161 44 43
                                    

Votementnya

26. KPK

Happy reading...

"Apa? kritis?" ucap Raffael pada seseorang di seberang sana. Perkataannya membuat ibu dan anak yang tengah asik memakan seblak, menghentikan aktivitasnya sejenak.

"Malam ini, kami akan check in. Tolong jaga terus kakekmu, jangan tinggalkan dia sendirian. Jika dia kenapa-napa, kemungkinan kamu yang akan menjadi---"

Sambungan tersebut dimatikan sepihak. Raffael memijat dahinya yang mendadak berdenyut nyeri.

"Ada apa pa?" tanya Mira kepada sang suami yang terlihat sangat frustasi.

"Tadi Rama kasih tau kabar kalau papa Eric lagi dalam masa kritis. Sekarang kita pesan tiket pesawat online untuk ke London."

"Kakek kritis? Nara ikut ke London juga pa?" tanya Nara.

"Kamu di rumah."

Mendengar itu, Nara mengerucutkan bibirnya. "Berapa lama?"

"Seminggu atau dua minggu."

Helaan napas Nara tunjukkan sebagai bukti kekesalannya. Disini, ia memang tak sendiri. Ada bibi art, ada pula beberapa satpam yang berjaga. Tapi rasanya, rumah ini akan sepi saat kedua orangtuanya pergi. Biasanya sang mama akan memilih berada di rumah jika papanya akan keluar kota atau keluar negeri.

"Lama itu."

"Tenang sayang. Semua kebutuhan kamu bisa terpenuhi dengan kartu ini. Isinya nggak akan habis sampai tujuh turunan bahkan tujuh tanjakkan sekalipun. Ingat, papamu ini sangat kaya nak," sombong Raffael, menyerahkan black card ke tangan Nara.


"Yaudah, hati-hati aja. Cepat pulang, awas kalau lebih dari seminggu. Di jamin black card ini bakal hangus Nara bakar!" ancaman tersebut malah membuat Raffael tertawa remeh.

"Papamu akan tetap kaya nak."

"Sombong."

"Kenapa mama mau nikah sama papa yang sombong ini?" Nara mendelik sebal pada Raffael.

"Karena papa mapan, kaya raya dan bertanggung jawab nak. Dan jangan lupakan hal terpentingnya. Mau dulu atau sekarang, wajah papa tetap tampan seperti anak muda."

"MA! PAPA GANTENG GITU?"

"ENGGAK!" balas Mira lalu berjalan menuju kamar daripada mendengar anak dan bapak yang saling beradu mulut.

****

Basecamp yang jarang mereka kunjungi kini sedang ramai. Banyak anak-anak yang berkumpul sekedar ingin main PS atau cuma nongkrong biasa. Termasuk Alga beserta teman-temannya, turut hadir di sana.
.
"Woy informasi penting nih. Besok di jalan xxxx bakal ada tauran," teriak Ergo yang baru datang dari pintu utama basecamp, menghampiri teman-temannya yang sedang asik bermain PS.

"Kata siapa lo?" Julian berhenti menghisap rokok dan mematikan apinya. Anak-anak yang tadinya ribut pun, seketika diam. Mempusatkan perhatiannya pada informan.

If I Could (Alga & Nara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang