Janji

2 2 0
                                    


Susah lebihdari dua minggu lamanya akhirnya Ayapun terbangun dari masa pemulihannya, ia yang merasa sangat kehausan mencari seseorang di dekatnya untuk di mintainya mengambilkan minum karena untuk saat ini ja merasa sangat lemas tak bertenaga. Namun apalah daya, ia tidak menemukan satu orangpun di sekitarnya untuk itu.



Meja disampingnya sudah ada gelas berisi air di dalamnya, karena ia tidak menemukan satu orangpun di sampingnya sedangkan kerongkongannya sudah sangat kering iapun dengan tertatih mengambil gelas itu seorang diri. Sedikit demi sedikit ia raih gelas itu, tinggal satu centi lagi ia mendapatkannya. Namun naas, gelas itu terjatuh dari atas meja hingga pecah berkeping-keping di atas ubin dingin itu dan lagi karena posisi Aya yang sudah berada di tepi kasur iapun terjerembab ke bawah, lalu dan yang baru saja masuk ke kamar sang Putri melihat sang Putri yang jatuh terjerembab segera menolongnya.



"Astaga, Putri Aya,"ucapnya syok



"Kenapa Anda dibawah, biar saya bantu kembali ke atas kasur. Maafkan saya menyentuh Anda Putri," ucap Dan yang sedikit kelimpungan, takut jika Putrinya kembali terluka



"Syukurlah Anda sudah siuman Putri, hamba benar-benar khawatir terhadap keadaan Anda. Apakah ada yang sakit Putri?, apa yang Anda inginkan hingga Anda berada di bawah seperti tadi?" tanya Dan



"H-ha hauus," ucap Aya lirih



"Baiklah, akan saya ambilkan minuman untuk Anda Putri. Mohon tunggu sebentar. Astaga kenapa ada pecahan gelas disini?. Apakah Anda yang menjatuhkannya Putri?" Dan bertanya sembari mengambil minuman lain di atas meja lain di kamar sang Putri



Aya hanya membalasnya dengan anggukan lemah, lalu Dan membantunya untuk minum dengan perlahan. Di dalam hati Dan merasa sangat bersyukur karena tuan Putrinya sudah sadar dari masa pemulihannya.



"Putri apa yang Anda rasakan saat ini?, apakah ada rasa sakit? Pusingm atau mual? Apakah Anda menginginkan sesuatu untuk di makan? Akan saya ambilkan segera jika Anda ingin makan sekarang," ucap Dan terlalu bersemangat pada Aya



"Hehee, syukurlah kau selamat Dan. A-aku tidak menginginkan sesuatu tuk saat ini,"balasnya merasa lucu akan tingkah Dan yang mengkhawatirkannya itu dengan lemah



"Syukurlah Putri, berkat bantuanmu saya selamat. Hamba benar-benar merasa sangat bersalah kepada Anda, karena Anda menolong saya. Anda malah kehabisan energi hingga terbaring tak berdaya selama dua minggu lebih lamanya. Terima kasih Putri, terima kasih banyak," ucap Dan sembari membungkukkan badan sebagai rasa hormat pada Aya



"Bangunlah Dan, semua yang ku lakukan sudah jadi tugasku untuk menyelamatkanmu Dan, kau adalah kakak bagiku. Kau yang selama ini menjagaku, jadi itu tak sepadan dengan apa yang sudah kau berikan padaku,"ucapku agar ia tidak menundukkan kepalanya



"Tunggu sebentar, kamu tadi bilang aku tak sadarkan duru selama dua minggu lebih?, benarkah itu?"tanyaku memastikan



"Benar Putri, tabib bilang itu adalah proses pemulihan tenaga Anda. Karena Anda terlalu banyak mengeluarkan tenaga dalam Anda untuk mengeluarkan elemen-elemen saat penyerangan itu terjadi dan .... untuk mengobati saya," jelas Dan sembari menundukkan kepala mengisyaratkan bahwa ia benar-benar merasa bersalah



Lalu belum sempat Aya membalas pernyataan Dan barusan, terdengar pintu kamar Aya terbuka lebar. Diikuti dengan beberapa orang yang masuk ke dalam, diantaranya adalah, Raja, Ratu, Kak Rew, Kak Erfi, tabib dan beberapa pelayan di belakangnya.



"Sayaaang, Putriku. Kau sudah bangun nak? Syukurlah,"ujar Ibunda ratu sembari memelukku setelah ia sudah nyaman mendudukkan dirinya di sebelah kananku

ZhefayanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang