Pengakuan

1 0 0
                                    


Haripun berganti, setelah terjadi pertempuran besar-besaran dua hari lalu. Semua keadaan yang porak poranda akibat serangan yang kami terima kini sudah mulai kembali seperti semula. Walau untuk kerusakan parah masih ada di beberapa tempat, mereka yang melindungi diri di tempat persembunyian kini sudah ada beberapa dari mereka yang kembali ke rumah mereka masing-masing jika itu dirasa aman. Namun sebagian lagi masih disana karena ada di antara mereka yang rumahnya hancur berkepigh sehingga mengharuskan mereka menunggu rumah mereka kembali bisa di tempati.

Disisi lain disamping pembangunan besar-besaran untuk mengembalikan kondisi kerajaan seperti semula. Kerajaan mengumumkan bahwa akan ada pesta kemenangan untuk Putri Aya karena ia telah mendapatkan kekuatannya sekaligus sebagai pahlawan bagi seluruh wilayah kerjaan yang telah berhasil mengalahkan sang penguasa iblis dari kerajaan Pathern, Jack. Maka semua orangpun dengan suka cita menerima informasi tersebut, semua warga di undang tanpa terkecuali.

Hiruk pikuk orang mempersiapkan segala keperluan untuk acara nanti malampun terdengar dari dalam kamarku. Padahal yang sibuk di lantai bawah, namun suara bising mereka sampai ke indra pendengaranku. Masih dengan di dampingi oleh orang yang sama, siapa lagi kalau bukan, Dan.

Setelah kejadian kemarin yang menyebabkanku pingsan untuk kedua kalinya, seluruh anggota keluargaku semakin memberikan perhatian lebihnya padaku. Tapi, oh ayolah. Aku hanya pingsan satu malam saja. Aku tidak diijinkan keluar kamar dengan dalih ‘Putri di larang keluar kamar sampai acara mau di mulai. Karna bintang acara harus mempersiapkan dirinya sendiri di dalam kamar dan tidak di ijinkan untuk membantu mereka yang di luar’ ucap Dan menirukan suara Kak Rew dengan nada yang di buat-buat.

“Dan, apakah kau berfikir jika semua masalah yang terjadi sudah selesai?” tanyaku menghilangkan rasa bosan

“Saya tidak tahu Putri, tapi menurut saya untuk saat ini semua aman. Kenapa Putri bertanya seperti itu?” tanyanya balik padaku

“Tak ada, hanya saja aku masih merasa bahwa semua ini belum benar-benar selesai,” balasku

“Tak usah risau Putri, tenanglah. Semua sudah selesai, dan kau sendirilah yang membereskannya. Lebih baik sekarang kau bersiap karena barusan saya mendapat kabar jika persiapan sudah hampir selesai, dan acara akan di mulai dua jam lagi,” jelasnya

“Ya, kau benar, Dan. Untuk saat ini lebih baik aku bersantai terlebih dahulu. Baiklah aku akan bersiap, begitupun dengan dirimu. Pergilah ke kamarmu, dan bersiaplah,” perintahku

“Baiklah Putri saya kembali kekamar, beberapa pelayan sudah di depan bersiap untuk membantu Putri bersiap. Kalau begitu saya permisi Putri,” ucapnya sembari memberi hormat

“Baiklah baiklah terserah kau saja, Dan.” Balasku

Selepas kepergian Dan. Sesuai dengan apa yang ia katakan tadi, ketika pintu terbuka dan Dan sudah keluar. Kudengar banyak langkah kaki menuju ke arahku, yang artinya pelayan yang datang lebih dari tiga orang. ‘kurasa ini akan sangat membuatku bosan, huwaaam. Belum apa-apa saja sudah membuatku mengantuk,’ gumamku.

Baik persiapanku maupun persiapan acara sudah sama-sama selesai, begitupun para warga yang kudengar dari beberapa pelayan tadi katanya sudah banyak yang berkumpul. Namun sampai saat ini, sudah waktunya aku berada di antara mereka Dan tak kunjung datang untuk membawaku ke tempat acara. Kudengar pintu kamar di ketuk, dan ku persilahkan dia untuk masuk tanpa banyak kata. Karena ku yakin dia pasti Dan.

“Aya, kenapa kau masih disini?. Kita harus ke aula sekarang, acara sudah mau di mulai,” tanya Kak Erfi

“Euum, maaf Kak. Tadi Aya kira Dan yang datang, ia kata akan menjemput Aya kesini dan akan mengantar Aya ke acara,” jawabku

ZhefayanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang