Si misterius

13 3 6
                                    

Ah ya aku lupa, desa yang terisolir itu sekarang sudah resmi memiliki nama khusus dari kerajaan yakni Rowna karena semula desa itu tidak memiliki nama pasti, sehingga pihak kerajaanpun dengan segera meresmikan nama tersebut. Dan hari inilah peresmian nama desa itu. Sehari sebelumnya aku melakukan pengecekan rutin disana, dan kepala desa itu memintaku untuk kembali kesini besok agar aku bisa menjadi salah satu bagian tamu penting dari desa itu dalam acara perayaan itu. Dan begitulah alasanku kembali kesini hari ini.

“Nona, anda benar benar datang kedaoam acara perayaan desa kami. Terima kasih Nona, kami sangat mengharapkan kedatangan anda disini.”ucap Mr. Row sebagai kepala desa Rowna

“Ya Mr. Row saya bisa singgah disini sebentar, karena saya masih ada urusan yang lain.”ujarku, dan memang sejujurnya hari ini ada rapat di markasku untuk mengusut lebih lanjut mengenai beberapa orang yang sempat membuat kerusuhan di sini

“Baiklah itu tak jadi masalah Nona, walau hanya sebentar itu sudah lebih dari cukup untuk kami. Baiklah mari, saya akan menunjukkan tempat anda untuk duduk.” Ajaknya sembari sesekali mengobrol yang hanya ku jawab dengan senyuman dan balasan singkat saja. Karena jujur aku tidak pandai berkata dengan orang lain.

“Baiklah Nona, silahkan anda duduk disini karena acara akan di mulai beberapa saat lagi.”sambungnya
“Baiklah terima kasih Mr. Row.”Balasku

Baiklah jadi disini aku duduk di tempat khusus para tamu penting, salah satunya aku melihat Ayahanda sebagai raja kerajaan Azetha. Lalu disampingnya ada Mr. Bent sebagai tangan kanan sekaligus sahabat Ayahanda, dan di samping kirinya ada kedua Kakakku Kak Rew dan Kak Erfi. Namun tempat duduk yang kududuki saat ini berbeda dari yang lain, dimana di depanku ada tirai transparan yang membatasi pandangan warga terhadapku. Sehingga mereka tidak tahu, apakah yang disini benar diriku atau bukan. Selain itu satu hal yang harus kalian tahu, sekarang semua keluargaku baik Ayah, Bunda maupun kedua kakakku sudah tahu jika aku memiliki tiga elemen legendaris, menguasai beberapa segel terbaik dan juga pelindung bagi beberapa desa terpencil yang terisolir.

“Permisi Nona, saya Bety. Saya adalah seorang gadis yang satu bulan lalu anda tolong, saya di beri tahu Mr. Row jika anda datang menghadiri acara ini dan saya meminta ijin untuk melayani anda Nona.” Sapanya dengan sopan

“Aah begitu, baiklah. Kau duduklah disampingku, cukup temani aku tak perlu merepotkan diri melayaniku karna semua sudah tersedia disini.”ucapku menyetuji

“Baiklah Nona.”balasnya

Beberapa saat kemudian acarapun di mulai, di tengah lapangan sana tempat acara perayaan ini berlangsung terlihat panggung hiburan yang tidak terlihat kecil maupun besar yang sudah di hias sedemikian rupa untuk menunjukkan beberapa pertunjukkan. Di sisi depan kanan dan kiri sudah terjejer rapih kursi untuk para warga duduk menikmati acara dan sebagian di beri ruang kosong yang entah digunakan untuk apa nanti.

Acaraini di mulai dengan beberapa sambutan di mulai dari Mr. Row sendiri, lalu raja Azetha. Dan ketika raja sedang memberikan sedikit pidatonya aku mendapat bisikan dari Bety jika aku disuruh untuk memberikan sedikit pidato untuk desa. Sebenarnya aku tak ingin melakukan hal itu, bukan karena malu atau bagaimana. Namun ini adalah suatu hal baru bagiku, karena aku belum pernah mengikuti acara perayaan semacam ini. Lalu dengan berat hati akupun mengiyakan permohonan itu, karena melihat waktu yang tidak tepat aku tak bisa menolaknya atau lebih tepatnya tak tega melihat raut wajah kecewa  mereka di hari bahagia mereka ini.

“Kurang lebihnya seperri itu rakyatku, cukup sampai disini dari saya.”ucap Raja Azetha menyudahi pidatonya

Sekarang giliranku, aku hanya duduk disini dengan tenang. Karena menurut Bety, aku diijinkan untuk memberikan pidatoku dari sini. Jadi aku tidak perlu susah payah untuk turun dan berdiri di atas panggung itu.

“Terima kasih Raja atas sambutannya, lalu kita juga memiliki tamu spesial yang lain hari ini. Dia adalah seseorang yang selama ini menolong kita, membatu kita, dan melindungi kita serta dialah yang mengajarkan kita untuk tetap kuat dan bertahan di segala hal. Mari kita sambut penyelamat kita, Nona Zhe.”ucap pembawa acara dengan semangat membuat warga dan tamu penting lainnya memberikan tepukan meriah atas sambutannya itu.

Tirai transparan yang dijadikan sebagai pembatas ini pun sedikit demi sedikit mulai terangkat dan memperlihatkanku yang sudah berdiri dengan tenang dan anggun serta beraiap untuk memberikan pidato singkat untuk mereka. ‘semoga aku tidak mempermalukan diriku sendiri disini’ gumamku dalam hati. Setelah tirai ini terbuka sepenuhnya akupun mulai menarik nafas dalan dan bersiap berbicara di depan banyak orang untuk pertama kalinya.

“Baiklah terima kasih atas sambutannya yang meriah ini dari kalian semua.”jeda beberapa saat ketika semua sudah kembali tenang

“Selamat malam semua.”sapaku

“Selamat malam Nona Zhe.” Balas mereka bebarengan membuatku sedikit merasa terenyuh mendengarnya, sebegitu bahagianya mereka menyambutku. Ini benar benar di luar ekspetasiku.

“Kuharap kalian semua dalam keadaan baik baik saja, tidak banyak kata yang bisa kusampaikan disini. Ku harap kalian semua bisa hidup dengan damai setelahnya, kalian sudah berhak atas kehidupan kalian. Kalian juga tidak bisa terus mengandalkanku untuk terus berada disisi kalian, kalian harus bertahan hidup dengan semua hal yang sudah sempat ku ajarkan kepada kalian. Untuk para lansia, anak anak & para Ibu Ibu yang sedang mengandung jagalah mereka seperti keluarga kalian. Kudengar sudah ada taman untuk bermain, sekolah dan beberapa tempat yang bisa menjadi sangat berguna kedepannya. Gunakan fasilitas kerajaan dengan sebaik mungkin, dan selepas acara ini kemungkinan besar semua tugasku akan di gantikan oleh para penjaga kerajaan namun bukan berarti aku akan lepas tangan begitu saja. Aku hanya akan singgah sebentar untuk melihat kondisi, jadi ku harap kalian bisa bertahan hingga waktunya tiba. Kurasa hanya itu yang perlu kusampaikan, aku tahu kalian bisa. Semangat semua.”ya hanya itu yang bisa kusampaikan, ini saja tenggorokanku sudah merasa tercekik ingin menangis huhuu

“Terima kasih Nona Zhe, jagalah kesehatanmu. Dan segeralah kembali mengunjungi kami disini. Hidup Nona Zhe.” Ujar Mr. Row

“Terima kasih Nona, Hidup Nona Zhe.” Yang diikuti semua warga dengan raut terharu, tak mau melepas dan bahagia di wajah mereka dan hanya ku balas dengan senyuman.

Acarpun kembali berlanjut dengan hikmat, semua warga dan para tamu undangan begitu menikmati acara ini dengan raut bahagia mereka. Lalu sesuai perkiraanku, kini waktunya aku untuk meninggalkan acara ini dan pergi ke markas. Karna pasti aku sudah di tunggu oleh mereka sejak tadi wkwkwkkk. Selepas berpamitan dengan Bety, Mr. Row dan para tamu serta warga akupun segera menggunakan segel untuk berpindah tempat.


***Markas***

“Maaf jika aku terlambat datang kesini Dan.” Kataku
Dan adalah tangan kanan sekaligus pengawalku disini, ia suruhan Ayah anak dari panglima Dyon. Panglima yang paling disegani dan di akui pengabdiannya pada kerajaan, serta jasa jasanya yang sudah membantu Ayah melawan musuh.

“Tidak masalah Nona, kami sudah mendapatkan hasilnya jadi sekarang tinggal putusannya ada pada tanganmu. Sebelumnya mari saya jelaskan padamu secara singkat apa yang sebenarnya terjadi.” Ujarnya sembari menggiringku untuk duduk

“Jadi sebenarnya mereka ini orang bayaran untuk membuat kerusuhan di desa itu, ada seseorang misterius yang memberi mereka iming iming bayaran yang fantastis oleh sebab iti mereka dengan tanpa pikir panjang melakukan beberapa kali kerusuhan disana.” Jelasnya

“Lalu, apa kamu sudah tahu siapa orang misterius yang menyuruh mereka itu Dan?” tanyaku

“Maaf, untuk hal itu saya belum mengetahuinya Nona. Yang saya dapat hanyalah kain dengan simbol ini dari salah satu orang suruhan itu, dia bilang jika itu adalah sobekan kain yang tidak sengaja orang misterius itu tinggal.” Jawabnya sembari memberikanku potongan dengan simbol itu

‘Sekilas dari simbol yang terukir di potongan kain ini sepertinya aku pernah melihatnya.’gumamku

“Tunggu, bukankah ini simbol dari kerajaan iblis? Coba kau perhatikan dengan baik Dan.”ujarku sembari menyerahkan potongan kain itu padanya

“Anda benar Nona, ini memang simbol dari kerajaan Iblis. Lalu apa yang mereka inginkan di desa yang terisolir dari kerajaan kala itu?” tanyanya

“Akupun tak tahu Dan, tapi yang pasti hanya ada beberapa kemungkinan disana yang mereka cari. Salah satunya pasti ini berkaitan dengan pengguna elemen tingkat tinggi sesuai dengan rumor yang beredar jika mereka haus akan kekuatan.” Ujarku

Dan aku yakin ini juga pasti ada kaitannya denganku. Akankah ia merasakan kekuatan elemenku disana hingga ia melakukan hal ini sebagai pancingan? Aku harus memberi tahu ini pada Ayahanda’ gumamku

Baiklah jika memang sudah begini, aku harus melakukan sesuatu yang lebih untuk melawannya, akan ku persiapkan diriku semaksimal mungkin untuk melawannya dan menyelamatkan semua orang.























#TDWC Day 3
#masih dalam pengembangan


ZhefayanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang