#18

54 7 3
                                    

Jin Goo memasuki ruang rawat Yoo Jung dengan membawa sebuket bunga untuk Yoo Jung.

"Kau disini?"

"Ya. Ini, untukmu."

"Terimakasih..."

"Jadi, bagaimana perasaan mu sekarang?"

"Entahlah, aku senang karena aku bisa melihat putriku. Tapi aku merasa sedih karena So-Hyun.."

"Ayolah Yoo Jung, jangan berpikir kalau kau akan memberikan putrimu padanya. Apakah kau bisa menerima putrimu nanti memanggil dirimu dengan sebutan bibi?"

Yoo Jung terdiam dan menghapus air matanya.

"Mulai sekarang berhenti memikirkan kebahagiaan orang lain, pikirkan kebahagiaan putrimu dan masa depannya."

"Kau benar, tapi.."

"Kau harus berubah Yoo Jung, mau sampai kapan kau akan seperti ini? Setiap kebaikan memiliki batasan, dan apa yang kau akan lakukan nanti sudah ke lewat batas. Kau akan memberikan putrimu sendiri pada istri kedua suamimu hanya karena tipis harapannya untuk memiliki seorang anak. Tidak Yoo Jung, jika dia memang ingin memiliki seorang anak dia bisa mengadopsinya di panti asuhan. Kebaikan hatimu itu sudah kelewat batas Yoo Jung. Mau sampai kapan kau mengorbankan perasaanmu demi istri kedua suami mu itu? Jangan melakukan hal yang akan kau sesali nantinya."

Yoo Jung tersenyum mendengar nasihat dari Jin Goo. Sementara itu So-Hyun pergi ke rumah sakit dan menanyakan ruang rawat Yoo Jung pada suster yang lewat. So-Hyun pun mengikuti arahan suster yang memberitahu kamar rawat Yoo Jung. So-Hyun mengetuk pintu ruang rawat Yoo Jung, Jin Goo dan Yoo Jung pun menoleh dan terkejut melihat So-Hyun.

"S-So Hyun-a?"

"Annyeonghaseyo.." sapa So-Hyun.

So-Hyun melihat tempat tidur bayi yang ada di samping tempat tidur Yoo Jung. Yoo Jung melihat pandangan So-Hyun yang mengarah pada putrinya.

"K-Kau disini?"

"Putrimu sangat cantik."

"T-Terimakasih.."

So-Hyun pun berjalan menuju tempat tidur bayi dan berdiri di depannya.

"Apa aku boleh menggendongnya?"

"Y-Ya."

So-Hyun pun menggendong bayi Yoo Jung. Jin Goo pun keluar dari ruang rawat Yoo Jung.

"Kenapa kau menyembunyikan kehamilan mu dariku dan juga Chanyeol?"

"A-Aku.."

"Apa karena diriku?"

"T-Tidak."

"Lalu? Apa karena kau takut kalau aku akan merebut putrimu seperti aku merebut Chanyeol dari dirimu?"

"Apa maksudmu mengatakan itu?"

"Itulah kenyataannya benarkan? Sudahlah Yoo Jung, aku sudah bosan menerima kebaikan hatimu."

"So-Hyun, apa kau sedang mabuk?"

"Dengar, jika aku tidak bisa memberikan anak pada Chanyeol maka aku juga akan memberikan keadilan yang sama padamu."

"A-Apa maksudmu?"

So-Hyun berjalan menuju jendela kamar rumah sakit dan mengulurkan tangannya yang tengah menggendong bayi Yoo Jung keluar jendela.

"TIDAK!!"

"Tidak, kau juga tidak boleh memberikan anak pada Chanyeol."

"So-Hyun aku mohon jangan lakukan itu pada bayiku! Kenapa kau jadi seperti ini?!"

1 Hati 2 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang